Dikenal Kreatif, Sosok Muda Ini Dinilai Berpeluang Masuk Kabinet

Jum'at, 18 Oktober 2019 - 14:37 WIB
Dikenal Kreatif, Sosok Muda Ini Dinilai Berpeluang Masuk Kabinet
Dikenal Kreatif, Sosok Muda Ini Dinilai Berpeluang Masuk Kabinet
A A A
JAKARTA - Tokoh-tokoh muda yang mempunyai prinsip pencapaian hasil atau result oriented dalam etos kerjanya dinilai layak masuk Kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sosok tersebut diperlukan untuk memimpin kementerian-kementerian strategis agar lebih dinamis, fleksibel, dan berorientasi pada hasil demi mengatasi tantangan jangka pendek di bidang ekonomi.

Pernyataan itu disampaikan anggota Senate Indonesia Marketing Association, Fritzs Simandjuntak, di Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Menurut dia, pengusaha media, Wishnutama memiliki kemampuan itu. "Track record dirinya sebagai seorang profesional di industri media televisi yang langsung terlihat hasil nyata dari pekerjaan yang dilakukan, membuktikan dirinya sangat result oriented. Sukses penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018, dan bagaimana efektifitas kampanye terbuka yang dilakukan Jokowi saat Pilpres lalu, pantas diapresiasi tinggi," tuturnya.

Fritzs menilai kreativitas dan kemampuan manajerial Wishnutama menjadi kredit poin, terutama jika dipercaya untuk menangani ekonomi kreatif. Begitu juga dengan bidang pariwisata sebagai sumber devisa nonmigas Indonesia masih memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan.

"Terobosan-terobosan untuk menaikkan nilai tambah pariwisata Indonesia secara ekonomi hanya bisa dihasilkan oleh tokoh-tokoh muda kreatif, penuh inovatif, dan orientasi pada hasil yang langsung nyata dirasakan," tuturnya. (Baca Juga: Ada Whisnutama Saat Jokowi Cek Kesiapan Sidang Tahunan)

Kendati mengakui kesuksesan beberapa tokoh muda sebagai enterpreuner, namun Fritzs menyarankan prinsip kehati-hatian tetap diutamakan dalam memilih enterpreuner sebagai anggota kabinet.

"Bagaimanapun ada perbedaan antara bekerja di perusahaan, terlebih di perusahaan sendiri, dengan bekerja di pemerintahan. Ada banyak aturan dan pertimbangan sehingga eksekusi jauh berbeda," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8707 seconds (0.1#10.140)