Om Toilet Om Jadi Program Andalan Bupati Banjar
A
A
A
JAKARTA - SINDO Media kembali menggelar Indonesia Visionary Leader Kelima kalinya. Ajang ini dinilai mampu menumbuhkan optimisme terhadap kepimpinan lokal baik gubernur maupun bupati/wali kota.
Bupati Banjar, Khalilurrahman turut menjadi pembicara dalam acara Indonesia Visionary Leader 2019 yang digelar KORAN SINDO dan SINDOnews di Auditorium Gedung SINDO, Menteng, Jakarta, Rabu (16/10/2019)
Khalilurrahman mengatakan, program yang menjadi andalannya adalah pembebasan Sungai Martapura dari jamban terapung. Program tersebut adalah Om Toilet Om.
Pasalnya kualitas air di Sungai Martapura karena tidak ada sanitasi yang memadai bagi masyarakat di pinggir sungai. "Masyarakat tinggal di pinggir sungai jadi buat jambat di atas sungai. Kita targetkan penghapusan seribu jamban terapung," kata Khalilurrahman.
Dia mengaku perlu pendekatan baik agar masyarakat mau mengikuti program tersebut. Dia mengatakan pendekatan nilai-nilai agama terkait masalah kesehatan cukup berhasil menyadarkan masyarakat.
"Kita hapus jamban terapung dan diganti dengan fasilitas sanitasi seperti WC individual dan WC komunal," ujarnya.
Tidak hanya disitu saja, sanitasi tersebut juga dilengkapi dengan pembangunan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), tanki septi individual ataupun komunal, dan instalasi pengelolaan air limbang.
Khaililurahhman mengaku ingin sungai Martapura menjadi salah satu tujuan wisata. Maka dari itu dia ingin agar sungai tersebut dapat bersih.
"Saya ingin membangun restoran terapung yang hilir mudik di sungai. Saat inimasih cari investor untuk menerapkan restoran terapung," ujarnya.
Bupati Banjar, Khalilurrahman turut menjadi pembicara dalam acara Indonesia Visionary Leader 2019 yang digelar KORAN SINDO dan SINDOnews di Auditorium Gedung SINDO, Menteng, Jakarta, Rabu (16/10/2019)
Khalilurrahman mengatakan, program yang menjadi andalannya adalah pembebasan Sungai Martapura dari jamban terapung. Program tersebut adalah Om Toilet Om.
Pasalnya kualitas air di Sungai Martapura karena tidak ada sanitasi yang memadai bagi masyarakat di pinggir sungai. "Masyarakat tinggal di pinggir sungai jadi buat jambat di atas sungai. Kita targetkan penghapusan seribu jamban terapung," kata Khalilurrahman.
Dia mengaku perlu pendekatan baik agar masyarakat mau mengikuti program tersebut. Dia mengatakan pendekatan nilai-nilai agama terkait masalah kesehatan cukup berhasil menyadarkan masyarakat.
"Kita hapus jamban terapung dan diganti dengan fasilitas sanitasi seperti WC individual dan WC komunal," ujarnya.
Tidak hanya disitu saja, sanitasi tersebut juga dilengkapi dengan pembangunan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), tanki septi individual ataupun komunal, dan instalasi pengelolaan air limbang.
Khaililurahhman mengaku ingin sungai Martapura menjadi salah satu tujuan wisata. Maka dari itu dia ingin agar sungai tersebut dapat bersih.
"Saya ingin membangun restoran terapung yang hilir mudik di sungai. Saat inimasih cari investor untuk menerapkan restoran terapung," ujarnya.
(maf)