Puan Jawab Adanya Kemungkinan Upaya Gagalkan Pelantikan Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani menjawab adanya kemungkinan atas upaya gagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Preaiden (Wapres) terpilih, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin dengan menunggangi aksi unjuk rasa pada 20 Oktober nanti.
“Ya mungkin saja (ada upaya menggagalkan pelantikan), karena laporan intelijen kan seperti tadi yang saya sampaikan bersifat rahasia, namun deteksi seperti apa bagaimana antisipasinya tentu saja harus dilakukan pihak keamanan terkait,” kata Puan saat ditanya terkait adanya upaya gagalkan pelantikan lewat penunggangan massa unjuk rasa di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Terlebih, Puan melanjutkan, sudah ada deteksi dari BIN yang memang bertugas untuk melakukan deteksi dini. Meskipun, apa yang menjadi hasil deteksi tersebut bersifat rahasia dan tidak boleh diungkap ke publik. Tetapi hal itu dijadikan sebagai peringatan dini atas upaya pengamanan.
“Walau ada deteksi ya itu untuk menjadi warning bagi semua pihak terkait untuk bisa melakukan antisipasi atau mitigasi,” terang Politikus PDIP itu.
Karena itu, Puan berpandangan bahwa antispiasi terhadap keamanan dalam pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wapres pada 20 Oktober mendatang harus dilakukan sejak dini. Sehingga, acara nanti berlangsung dengan khidmat dan tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Terlebih, dia menambahkan, acara pelantikan ini hanya berlangsung sekali dalam 5 tahun sehingga, peristiwa pelantikan ini sangat krusial bagi bangsa Indonesia karena menyangkut pemerintahan Indonesia selama 5 tahun mendatang dan menyangkut nama besar Indonesia di mata dunia.
“Bahwa antisipasi keamanan yang ekstra ketat ya memang harus dilakukan untuk bisa memberikan pandangan positif pada dunia internasional bahwa Indonesia itu aman, Indonesia itu bisa melantik presiden secara khidmat, secara tertib damai dan nyaman dengan saling menghormati,” tuturnya.
“Ya mungkin saja (ada upaya menggagalkan pelantikan), karena laporan intelijen kan seperti tadi yang saya sampaikan bersifat rahasia, namun deteksi seperti apa bagaimana antisipasinya tentu saja harus dilakukan pihak keamanan terkait,” kata Puan saat ditanya terkait adanya upaya gagalkan pelantikan lewat penunggangan massa unjuk rasa di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Terlebih, Puan melanjutkan, sudah ada deteksi dari BIN yang memang bertugas untuk melakukan deteksi dini. Meskipun, apa yang menjadi hasil deteksi tersebut bersifat rahasia dan tidak boleh diungkap ke publik. Tetapi hal itu dijadikan sebagai peringatan dini atas upaya pengamanan.
“Walau ada deteksi ya itu untuk menjadi warning bagi semua pihak terkait untuk bisa melakukan antisipasi atau mitigasi,” terang Politikus PDIP itu.
Karena itu, Puan berpandangan bahwa antispiasi terhadap keamanan dalam pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wapres pada 20 Oktober mendatang harus dilakukan sejak dini. Sehingga, acara nanti berlangsung dengan khidmat dan tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Terlebih, dia menambahkan, acara pelantikan ini hanya berlangsung sekali dalam 5 tahun sehingga, peristiwa pelantikan ini sangat krusial bagi bangsa Indonesia karena menyangkut pemerintahan Indonesia selama 5 tahun mendatang dan menyangkut nama besar Indonesia di mata dunia.
“Bahwa antisipasi keamanan yang ekstra ketat ya memang harus dilakukan untuk bisa memberikan pandangan positif pada dunia internasional bahwa Indonesia itu aman, Indonesia itu bisa melantik presiden secara khidmat, secara tertib damai dan nyaman dengan saling menghormati,” tuturnya.
(pur)