Puan: Perempuan Punya Kesempatan Tempati Posisi Strategis di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Putri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani telah dilantik sebagai Ketua DPR RI periode 2019-2024 pada Selasa 1 Oktober 2019. Mantan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ini menjadi ketua DPR RI pertama dari kalangan perempuan.
Puan mengatakan, dengan terpilih dirinya sebagai ketua DPR, perempuan di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk menempati posisi yang strategis di negeri ini. (Baca Juga: Dilantik Jadi Anggota DPR, Puan Maharani Mundur dari Menko PMK
"Artinya bahwa perempuan Indonesia selama punya kesempatan, punya semangat untuk bekerja dan mempunyai kemampuan bisa menempati posisi-posisi apapun yang strategis di Indonesia," ujar Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Dia mengungkapkan, presiden RI pernah dijabat oleh seorang perempuan. Yakni ibunya, Megawati Soekarnoputri, Presiden RI Kelima. Kemudian, kata dia, wakil presiden RI pernah dijabat oleh seorang perempuan, yakni ibunya pula, Megawati Soekarnoputri ketika mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai presidennya.
"Kemudian Menko Perempuan, sekarang menteri-menteri pun dari 34 menteri, tadinya 9 sekarang 8, dan sekarang ada ketua DPR, itu harusnya bisa jadi semangat atau inspirasi bagi para perempuan di Indonesia bahwa kalau kita benar-benar bekerja keras, bersungguh-sungguh dan diberikan kesempatan pasti kita mampu untuk bisa memperjuangkan apa yang kita miliki untuk bangsa," terang Puan.
Dirinya mengaku harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan semua wakil ketua DPR, Rachmat Gobel (Nasdem), Aziz Syamsuddin (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB) dan Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra). Selain itu, dirinya ingin bertemu dengan semua pimpinan fraksi di parlemen.
Karena, kata dia, ada pula pimpinan fraksi yang tidak berubah dari periode 2014-2019. Maka itu, kata dia, pihaknya bakal berkoordinasi dengan ketua fraksi untuk menjalankan roda DPR selama lima tahun ke depan.
"Ada yang juga pimpinan fraksi yang ditunjuk partainya baru. Jadi, saya akan konsolidasi bersama. Karena DPR itu kan tidak bisa hanya ditentukan oleh ketua DPR saja, tapi seluruh pihak yang ada di DPR harus sama-sama untuk melaksanakan hal-hal yang sudah jadi komitmen bersama," kata Puan.
Puan mengatakan, dengan terpilih dirinya sebagai ketua DPR, perempuan di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk menempati posisi yang strategis di negeri ini. (Baca Juga: Dilantik Jadi Anggota DPR, Puan Maharani Mundur dari Menko PMK
"Artinya bahwa perempuan Indonesia selama punya kesempatan, punya semangat untuk bekerja dan mempunyai kemampuan bisa menempati posisi-posisi apapun yang strategis di Indonesia," ujar Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Dia mengungkapkan, presiden RI pernah dijabat oleh seorang perempuan. Yakni ibunya, Megawati Soekarnoputri, Presiden RI Kelima. Kemudian, kata dia, wakil presiden RI pernah dijabat oleh seorang perempuan, yakni ibunya pula, Megawati Soekarnoputri ketika mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai presidennya.
"Kemudian Menko Perempuan, sekarang menteri-menteri pun dari 34 menteri, tadinya 9 sekarang 8, dan sekarang ada ketua DPR, itu harusnya bisa jadi semangat atau inspirasi bagi para perempuan di Indonesia bahwa kalau kita benar-benar bekerja keras, bersungguh-sungguh dan diberikan kesempatan pasti kita mampu untuk bisa memperjuangkan apa yang kita miliki untuk bangsa," terang Puan.
Dirinya mengaku harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan semua wakil ketua DPR, Rachmat Gobel (Nasdem), Aziz Syamsuddin (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB) dan Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra). Selain itu, dirinya ingin bertemu dengan semua pimpinan fraksi di parlemen.
Karena, kata dia, ada pula pimpinan fraksi yang tidak berubah dari periode 2014-2019. Maka itu, kata dia, pihaknya bakal berkoordinasi dengan ketua fraksi untuk menjalankan roda DPR selama lima tahun ke depan.
"Ada yang juga pimpinan fraksi yang ditunjuk partainya baru. Jadi, saya akan konsolidasi bersama. Karena DPR itu kan tidak bisa hanya ditentukan oleh ketua DPR saja, tapi seluruh pihak yang ada di DPR harus sama-sama untuk melaksanakan hal-hal yang sudah jadi komitmen bersama," kata Puan.
(mhd)