Ini Gambaran Wajah Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur
A
A
A
JAKARTA - Provinsi Kalimantan Timur dipilih sebagai lokasi ibu kota baru karena wilayah ini dinilai aman dan bebas terhadap risiko bencana gempa bumi, gunung berapi dan tsunami. Selain itu, aksesibilitas lokasi tinggi, dekat dengan dua kota besar yaitu Balikpapan dan Samarinda, serta dilintasi jalan tol Balikpapan-Samarinda dan jalan trans Kalimantan.
Provinsi Kalimantan Timur juga didukung oleh Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang jaraknya sekitar 45 kilometer dan Bandara Aji Pangeran/Pranoto yang berjarak sekitar 76 kilometer. Tidak hanya itu, wilayah ini juga dilayani oleh dua pelabuhan yaitu Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau, Balikpapan (skala Utama) dan pelabuhan Semayang, Samarinda. Kaltim juga berada di jalur ALKI II di sekitar Selat Makassar.
Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ibu kota baru akan menerapkan konsep forest city sehingga ruang terbuka hijau minimal 50% dari total luas area meliputi recreational park, green spaces, zoo, botanical garden, dan sport complex yang terintegrasi dengan bentang alam yang ada seperti kawasan berbukit dan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan struktur topografi.
Selain itu, ibu kota baru akan menerapkan pemanfaatan energi terbarukan dan rendah karbon seperti energi matahari, gas, dan lainnya. Untuk efisiensi dan konservasi energi diperlukan desain bangunan ramah lingkungan melalui penerapan Circular Water Management System, Efficient Lighting System, dan District Cooling System.
”Ini akan menjadi kota yang berorientasi pada public transportation, sepeda, dan jalur pedestrian yang terintegrasi,” katanya saat memaparkan rencana pemindahan ibu kota dengan Panitia Khusus (Pansus) Pemindahan Ibu Kota DPR di ruang Komisi II, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 25 September 2019.
Tidak hanya itu, sebagai kota modern dengan konsep Smart and Intelligent City, ibu kota baru nanti akan banyak menggunakan smart technology dan aplikasi berorientasi manusia. Di dalamnya akan dilengkapi dengan perguruan tinggi bertaraf internasional, pusat penelitian, dan industri berbasis teknologi tinggi yang menjadi salah satu magnet pertumbuhan. Juga menerapkan konsep Intelligent City yang mandiri dan aman.
”Kita akan terapkan integrated information system dan intelligent transport system, penggunaan smart water management system berbasis internet of things, dan penerapan smart waste management. Sementara untuk power supply menggunakan teknologi Smart Grid dan distribusi listrik menggunakan jaringan kabel bawah tanah,”urainya.
Provinsi Kalimantan Timur juga didukung oleh Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang jaraknya sekitar 45 kilometer dan Bandara Aji Pangeran/Pranoto yang berjarak sekitar 76 kilometer. Tidak hanya itu, wilayah ini juga dilayani oleh dua pelabuhan yaitu Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau, Balikpapan (skala Utama) dan pelabuhan Semayang, Samarinda. Kaltim juga berada di jalur ALKI II di sekitar Selat Makassar.
Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ibu kota baru akan menerapkan konsep forest city sehingga ruang terbuka hijau minimal 50% dari total luas area meliputi recreational park, green spaces, zoo, botanical garden, dan sport complex yang terintegrasi dengan bentang alam yang ada seperti kawasan berbukit dan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan struktur topografi.
Selain itu, ibu kota baru akan menerapkan pemanfaatan energi terbarukan dan rendah karbon seperti energi matahari, gas, dan lainnya. Untuk efisiensi dan konservasi energi diperlukan desain bangunan ramah lingkungan melalui penerapan Circular Water Management System, Efficient Lighting System, dan District Cooling System.
”Ini akan menjadi kota yang berorientasi pada public transportation, sepeda, dan jalur pedestrian yang terintegrasi,” katanya saat memaparkan rencana pemindahan ibu kota dengan Panitia Khusus (Pansus) Pemindahan Ibu Kota DPR di ruang Komisi II, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 25 September 2019.
Tidak hanya itu, sebagai kota modern dengan konsep Smart and Intelligent City, ibu kota baru nanti akan banyak menggunakan smart technology dan aplikasi berorientasi manusia. Di dalamnya akan dilengkapi dengan perguruan tinggi bertaraf internasional, pusat penelitian, dan industri berbasis teknologi tinggi yang menjadi salah satu magnet pertumbuhan. Juga menerapkan konsep Intelligent City yang mandiri dan aman.
”Kita akan terapkan integrated information system dan intelligent transport system, penggunaan smart water management system berbasis internet of things, dan penerapan smart waste management. Sementara untuk power supply menggunakan teknologi Smart Grid dan distribusi listrik menggunakan jaringan kabel bawah tanah,”urainya.
(cip)