Syafii Maarif Minta Jokowi Tak Angkat Menteri yang Bikin Kacau
A
A
A
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (19/9/2019) .
Buya mengaku dimintai pendapat mengenai sosok menteri dalam kabinet periode mendatang.
“Soal menteri. Pilih kabinet yang bagus, yang betul-betul. Dari partai juga boleh, tapi orang yang profesional, punya integritas. Itu aja,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Dia menegaskan jangan sampai Presiden Jokowi memilih sosok menteri yang malah membuat kacau.
“Presidennya tahu. Jadi ada persoalan integritas, kompetensi, profesionalisme. Boleh dari partai, enggak apa-apa. Tapi yang setia kepada presiden. Jangan yang bikin kacau,” ungkapnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi meminta semua pihak untuk bersambar sampai waktunya mengumumkan menteri kabinet mendatang. “Yang pertama, ya kita sabar. Tunggu waktunya pasti akan kita umumkan,” ungkapnya.
Saat itu dia kembali menegaskan pembentukan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Dia meminta agar tidak ada yang ikut campur berkaitan dengan hal itu.
“Itu adalah hak prerogatif presiden. Jadi jangan ada yang ikut campur. Usul boleh, usul boleh, bisik-bisik juga boleh. Tapi seperti tadi yang disampaikan kewenangan presiden, hak prerogatif presiden,” ujarnya.
Buya mengaku dimintai pendapat mengenai sosok menteri dalam kabinet periode mendatang.
“Soal menteri. Pilih kabinet yang bagus, yang betul-betul. Dari partai juga boleh, tapi orang yang profesional, punya integritas. Itu aja,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Dia menegaskan jangan sampai Presiden Jokowi memilih sosok menteri yang malah membuat kacau.
“Presidennya tahu. Jadi ada persoalan integritas, kompetensi, profesionalisme. Boleh dari partai, enggak apa-apa. Tapi yang setia kepada presiden. Jangan yang bikin kacau,” ungkapnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi meminta semua pihak untuk bersambar sampai waktunya mengumumkan menteri kabinet mendatang. “Yang pertama, ya kita sabar. Tunggu waktunya pasti akan kita umumkan,” ungkapnya.
Saat itu dia kembali menegaskan pembentukan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Dia meminta agar tidak ada yang ikut campur berkaitan dengan hal itu.
“Itu adalah hak prerogatif presiden. Jadi jangan ada yang ikut campur. Usul boleh, usul boleh, bisik-bisik juga boleh. Tapi seperti tadi yang disampaikan kewenangan presiden, hak prerogatif presiden,” ujarnya.
(dam)