Fahri Hamzah Ingatkan Presiden Gejolak Papua Bukan Masalah Kecil

Jum'at, 30 Agustus 2019 - 10:46 WIB
Fahri Hamzah Ingatkan Presiden Gejolak Papua Bukan Masalah Kecil
Fahri Hamzah Ingatkan Presiden Gejolak Papua Bukan Masalah Kecil
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), gejolak di Papua bukan persoalan kecil. Fahri menilai, salah jika gejolak di Papua itu dianggap remeh.

"Perkembangan terbaru di Papua itu sesungguhnya memerlukan langkah-langkah yang luar biasa dari presiden, tidak bisa presiden hanya mengeluarkan imbauan yang datar, dalam situasi seperti sekarang," ujar Fahri Hamzah, Jumat (30/8/2019).

Menurut Fahri Hamzah, harus ada pesan yang sampai ke hati masyarakat Papua. "Yang menganggap bahwa ada yang tidak beres dalam cara kita melihat Papua dan karena itu lah, presiden harus mewakili seluruh bangsa Indonesia, dan menjelaskan secara gamblang rencananya-rencananya ke depan," ungkapnya.

Kemudian, lanjut dia, tindakan yang akan diambil pemerintah harus dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat. Lalu, Fahri menilai pemerintah perlu mendengarkan tuntutan masyarakat Papua tersebut.

Selanjutnya, kata dia, mencoba membangun pengertian jangka panjang tentang keadaan bangsa ini. "Jika presiden terlalu datar membuat pernyataan, sementara orang sudah bertindak jauh, termasuk adanya pihak-pihak yang mencoba menginternasionalisasi persoalan ini, nanti kita menyesal karena terlambat," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Dia melanjutkan, Presiden Jokowi perlu mengambil langkah-langkah yang luar biasa. "Karena persoalan ini bukan persoalan kecil. Kalau dianggap kecil, itu salah. Persoalan ini ada akar terdalamnya ya, dan akar terdalamnya itu ada dalam hati yang tidak mudah kita baca dengan kasat mata," tuturnya.

Dia mengakui hal tersebut merupakan tugas berat pemimpin Indonesia, karena memiliki luas wilayah dan disparitas, baik fisik maupun nonfisik yang tidak kecil. Kemudian, kata Fahri, jarak antara Jakarta dan Papua itu tidak mengandung jarak fisik.

"Tetapi juga mengandung jarak-jarak lain, termasuk jarak psikologis dan lain sebagainya yang semuanya harus dijembatani dengan rencana-rencana yang luar biasa," jelas Fahri.

"Sekali lagi, pihak yang pemain di kasus Papua selalu banyak, terutama pihak internasional yang selalu ingin agar kedamaian dan stabilita di Papua itu tidak pernah selesai," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6613 seconds (0.1#10.140)