Istana: Beberapa Menteri Jarang Pakai Mobil Dinas karena Sering Mogok
A
A
A
JAKARTA - Pengadaan mobil baru bagi para menteri Kabinet Kerja Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024 dinilai sebagai hal wajar.
Istana menyebut selama ini beberapa menteri tidak menggunakan mobil dinasnya karena sering mogok.
Seperti diketahui pemeringah telah menyelesaikan lelang pengadaan mobil dinas menteri senilai Rp147 miliar.
“Itu di Setneg (Sekretariat Negara). Wajarlah menteri kan Toyota Crown tahun berapa. Karena saya dengar beberapa menteri tidak pakai kendaraan itu karena sering mogok. Sering mogok. Mesinnya panas. Menteri masing-masing punya keluhan,” kata Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (22/8/2018).
Dia memperkirakan usia mobil dinas menteri tak beda jauh dengan yang dimiliki presiden yakni kurang lebih 10 tahun. “Hampir sama,” ungkapnya.
Mengenai adanya menteri yang menggunakan mobil sewa, Heru mengungkapkan kemungkinan hal tersebut kebijakan masing-masing kementerian.
“Tapi pemberian dari Setneg ada pemberian mobil dinas yang diberikan negara oleh negara kepada menteri terpilih,” ungkapnya.
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku tidak mengikuti tentang informasi pengadaan mobil dinas baru bagi menteri.Kendati demikian dia menyebut bahwa mobil dinas menteri sudah cukup lama.
“Pergantian mobil kan zamannya Pak SBY dulu, tapi enggak jadi. Kita pertahankan sampai sekarang,” ujarnya.
Dia mengaku tidak selalu menggunakan mobil dinas karena beberapa kali mogok.“Pakai, kadang-kadang. Cuman sudah ke bengkel. Ya kan kita kadang-kadang perlu kecepatan tinggi, kenyamanan. sebenarnya pendekatannya keamanan,” tuturnya.
Istana menyebut selama ini beberapa menteri tidak menggunakan mobil dinasnya karena sering mogok.
Seperti diketahui pemeringah telah menyelesaikan lelang pengadaan mobil dinas menteri senilai Rp147 miliar.
“Itu di Setneg (Sekretariat Negara). Wajarlah menteri kan Toyota Crown tahun berapa. Karena saya dengar beberapa menteri tidak pakai kendaraan itu karena sering mogok. Sering mogok. Mesinnya panas. Menteri masing-masing punya keluhan,” kata Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (22/8/2018).
Dia memperkirakan usia mobil dinas menteri tak beda jauh dengan yang dimiliki presiden yakni kurang lebih 10 tahun. “Hampir sama,” ungkapnya.
Mengenai adanya menteri yang menggunakan mobil sewa, Heru mengungkapkan kemungkinan hal tersebut kebijakan masing-masing kementerian.
“Tapi pemberian dari Setneg ada pemberian mobil dinas yang diberikan negara oleh negara kepada menteri terpilih,” ungkapnya.
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku tidak mengikuti tentang informasi pengadaan mobil dinas baru bagi menteri.Kendati demikian dia menyebut bahwa mobil dinas menteri sudah cukup lama.
“Pergantian mobil kan zamannya Pak SBY dulu, tapi enggak jadi. Kita pertahankan sampai sekarang,” ujarnya.
Dia mengaku tidak selalu menggunakan mobil dinas karena beberapa kali mogok.“Pakai, kadang-kadang. Cuman sudah ke bengkel. Ya kan kita kadang-kadang perlu kecepatan tinggi, kenyamanan. sebenarnya pendekatannya keamanan,” tuturnya.
(dam)