Terus Pantau Keamanan Fakfak Papua, Jokowi Pastikan Sudah Kondusif
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku terus memantau kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat usai kerusuhan yang dilakukan warga karena protes adanya persoalan mahasiswa Papua di Jawa. Dia menegaskan, saat ini kondisi di Papua dan Papua Barat telah kondusif.
"Tadi pagi saya telpon Pak Gubernur Mandacan di Papua Barat untuk tanyakan mengenai Manokwari seperti apa. Sudah baik, Sorong seperti apa sudah baik," kata Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Kota Kupang Provinsi NTT, Rabu (21/8/2019).
Jokowi menerangkan, situasi di Fakfak Papua Barat kini juga sudah aman setelah adanya unjuk rasa yang diwarnai pembakaran dan perusakan fasilitas umum.
"Di Fakfak juga mulai terkondisikan baik semuanya," ujarnya. (Baca Juga: 2 Kubu di Fakfak Bentrok di Depan Kantor Dewan Adat
Sebelumnya, insiden kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua pada Senin, 19 Agustus 2019. Massa membakar Gedung DPRD Manokwari dan beberapa fasilitas umum. Tak hanya di Manokwari, unjuk rasa juga terjadi di Jayapura.
Kedua aksi ini ditengarai akibat kemarahan warga Papua sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Jawa. (Baca Juga: Rusuh di Mimika, Polisi Tangkap 45 Orang Termasuk Anggota KNPB(mhd)
"Tadi pagi saya telpon Pak Gubernur Mandacan di Papua Barat untuk tanyakan mengenai Manokwari seperti apa. Sudah baik, Sorong seperti apa sudah baik," kata Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Kota Kupang Provinsi NTT, Rabu (21/8/2019).
Jokowi menerangkan, situasi di Fakfak Papua Barat kini juga sudah aman setelah adanya unjuk rasa yang diwarnai pembakaran dan perusakan fasilitas umum.
"Di Fakfak juga mulai terkondisikan baik semuanya," ujarnya. (Baca Juga: 2 Kubu di Fakfak Bentrok di Depan Kantor Dewan Adat
Sebelumnya, insiden kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua pada Senin, 19 Agustus 2019. Massa membakar Gedung DPRD Manokwari dan beberapa fasilitas umum. Tak hanya di Manokwari, unjuk rasa juga terjadi di Jayapura.
Kedua aksi ini ditengarai akibat kemarahan warga Papua sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Jawa. (Baca Juga: Rusuh di Mimika, Polisi Tangkap 45 Orang Termasuk Anggota KNPB(mhd)