Lewat Anugerah ASN, Menteri Syafruddin Dorong Peningkatan Kualitas SDM
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyelenggarakan Anugerah Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun 2019 dengan tema Talent Management Strategies for Retaining High Potential ASN.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring sosok aparatur negara yang layak menjadi panutan karena karya, kinerja, dedikasi dan pengabdian yang luar biasa sehingga berdampak pada perubahan di masyarakat.
Pemberian Anugerah ASN 2019 terbagi dalam tiga kategori, yaitu Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Teladan, PNS Inspiratif dan Future Leader.
"Kita akan lakukan evaluasi kinerja seluruh ASN dan di bulan November akan kita berikan penghargaan untuk tiga level, yaitu pejabat high level atau pratama, yang kedua ASN inspiratif dan yang kedua bagi ASN milenial," kata Menteri PAN-RB Syafruddin dalam keterangan tertulisnya Selasa (20/8/2019).
Dia menjelaskan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utama dalam mendukung perkembangan kemajuan bangsa. Saat ini banyak negara di dunia yang tidak lagi mengandalkan sumber daya alam tetapi fokus pada pembangunan sumber daya manusia.
Mengenai hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian PAN-RB melakukan perekrutan ASN untuk menjaring talenta-talenta terbaik bangsa agar dapat membawa perubahan.
"Kami telah melakukan perekrutan 182 ribu ASN terbaik dari 6 juta pendaftar. Mereka yang lulus merupakan ASN yang terbaik," ujar Syafruddin.
Dalam lima tahun mendatang pemerintah akan kembali melakukan perekrutan talenta-talenta terbaik bangsa untuk menjadi ASN.
"Tahun ini kami kembali akan melakukan perekrutan seratus ribu ASN," ungkapnya.
Tujuannya, kata dia, agar para ASN yang merupakan talenta terbaik bangsa dapat memberikan perubahan baik terhadap kinerja pemerintahan maupun masyarakat dan swasta. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintahan mendatang yaitu pada pembangunan SDM.
"Pembangunan SDM berkualitas juga penting bagi aparatur negara lainnya seperti TNI/Polri dan juga sektor privat atau swasta. Karena sumber daya manusia itu 82 persen berada pada sektor swasta," ucap Syafruddin.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah akan mendorong pendidikan vokasi di berbagai sektor. "Pada Polri dan TNI akan kita dorong itu pendidikan vokasi, dikjur (pendidikan kejuruan). Saat saya Kalemdiklat Polri saya perbanyak short course. Saat itu saya sudah feeling suatu saat Indonesia tidak akan lagi hanya bertumpu pada sumber daya alam tetapi juga pada sumber daya manusia," tutur Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring sosok aparatur negara yang layak menjadi panutan karena karya, kinerja, dedikasi dan pengabdian yang luar biasa sehingga berdampak pada perubahan di masyarakat.
Pemberian Anugerah ASN 2019 terbagi dalam tiga kategori, yaitu Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Teladan, PNS Inspiratif dan Future Leader.
"Kita akan lakukan evaluasi kinerja seluruh ASN dan di bulan November akan kita berikan penghargaan untuk tiga level, yaitu pejabat high level atau pratama, yang kedua ASN inspiratif dan yang kedua bagi ASN milenial," kata Menteri PAN-RB Syafruddin dalam keterangan tertulisnya Selasa (20/8/2019).
Dia menjelaskan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utama dalam mendukung perkembangan kemajuan bangsa. Saat ini banyak negara di dunia yang tidak lagi mengandalkan sumber daya alam tetapi fokus pada pembangunan sumber daya manusia.
Mengenai hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian PAN-RB melakukan perekrutan ASN untuk menjaring talenta-talenta terbaik bangsa agar dapat membawa perubahan.
"Kami telah melakukan perekrutan 182 ribu ASN terbaik dari 6 juta pendaftar. Mereka yang lulus merupakan ASN yang terbaik," ujar Syafruddin.
Dalam lima tahun mendatang pemerintah akan kembali melakukan perekrutan talenta-talenta terbaik bangsa untuk menjadi ASN.
"Tahun ini kami kembali akan melakukan perekrutan seratus ribu ASN," ungkapnya.
Tujuannya, kata dia, agar para ASN yang merupakan talenta terbaik bangsa dapat memberikan perubahan baik terhadap kinerja pemerintahan maupun masyarakat dan swasta. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintahan mendatang yaitu pada pembangunan SDM.
"Pembangunan SDM berkualitas juga penting bagi aparatur negara lainnya seperti TNI/Polri dan juga sektor privat atau swasta. Karena sumber daya manusia itu 82 persen berada pada sektor swasta," ucap Syafruddin.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah akan mendorong pendidikan vokasi di berbagai sektor. "Pada Polri dan TNI akan kita dorong itu pendidikan vokasi, dikjur (pendidikan kejuruan). Saat saya Kalemdiklat Polri saya perbanyak short course. Saat itu saya sudah feeling suatu saat Indonesia tidak akan lagi hanya bertumpu pada sumber daya alam tetapi juga pada sumber daya manusia," tutur Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.
(dam)