Latancab TNI AD Kartika Yudha 2019 Kerahkan Alutsista Tercanggih
A
A
A
SUMSEL - Berbagai alat utama sistem persenjataan (Alutsista) terbaru dan tercanggih milik TNI AD dikerahkan dalam latihan antar kecabangan (Latancab) TNI AD Kartika Yudha 2019, Brigade Infanteri (Brigif) Para Raider-17/1 Kostrad, yang digelar sejak 4 hingga 21 Agustus 2019 mendatang, di daerah latihan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklatad, Martapura, Sumatera Selatan.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya menjelaskan, alutsista TNI AD terbaru yang dikerahkan antara lain adalah Tank Leopard dan Tank Marder dari kecabangan Kavaleri, roket Astros dan Meriam 155 dari kecabangan Armed, rudal Mistral dan rudal Startreak dari kecabangan Arhanud, Helly Apache, MI-35 dan Fennec dari kecabangan Penerbad dan ATGM Jevelin dan Nlaw dari kecabangan Infanteri serta berbagai jenis alutsista TNI AD lainnya.
"Dalam latihan materi pertahanan hari ini, sejumlah alutsista telah dioperasionalkan, bermanuver dan melakukan tembakan dengan peluru tajam, seperti helly Fennec melaksanakan bantuan tembakan Penerbad, tembakan MBT Leopard untuk menghancurkan tank musuh, tembakan senjata Astros, ATGM Jevelin dan tembakan kesenjataan lainnya," jelas Candra dalam keterangannya yang diterima SINDOnews Senin (12/8/2019)..
Menurut Candra, Latancab ini melibatkan seluruh kecabangan dan kesenjataan di TNI AD yang terdiri dari 14 kecabangan mulai dari kecabangan Infanteri, Kavaleri, Artileri Medan (Armed), Artileri Pertahanan Udara (Arhanud), Zeni hingga kecabangan Topografi.
"Semua kesenjataan kecabangan ini berperan sesuai bidang tugas dan fungsi masing-masing dalam melaksanakan operasi tingkat Brigif dalam hubungan antar kecabangan untuk memenangkan suatu pertempuran, " ungkap Candra.
Seperti diketahui bahwa Latancab dengan tema latihan, Brigade Tim Pertempuran Melaksanakan Operasi Militer untuk Perang di Wilayah Sumbagsel dalam rangka Operasi Penindakan Kogasratgab, merupakan latihan puncak di lingkungan TNI AD sebagai cermin kesiapan prajurit dan satuan TNI AD dalam mengikuti latihan gabungan TNI.
"Latancab dengan metode drill tempur ini melibatkan sekitar 2.900 pelaku dari Brigif Para Raider -17/1 Kostrad dan perkuatannya, serta melibatkan sekitar 400 pelatih dan 1.400 pendukung latihan," ungkap Candra.
Candra menambahkan, Latancab ini dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit dan sebagai bentuk antisipasi dalam menghadapi ancaman yang mungkin dihadapi NKRI. Selain itu, juga sebagai wahana uji coba tentang doktrin lapangan Brigade Tim Pertempuran dalam operasi serangan dan pertahanan yang merupakan salah satu bentuk penggunaan kekuatan TNI AD dengan mengintegrasikan semua daya tempur antar kecabangan.
Puncak Latancab sendiri akan dilaksanakan pada 19 Agustus 2019 mendatang, dan akan disaksikan langsung Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, Pangkostrad, Dankodiklatad, para Pangkotama dan Dan/Kabalakpus, para Petinggi TNI/TNI AD serta 388 Perwira Siswa Seskoad.
"Puncak Latancab 19 Agustus nanti, dapat disaksikan secara langsung oleh warga masyarakat Martapura dan sekitarnya," kata Candra.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya menjelaskan, alutsista TNI AD terbaru yang dikerahkan antara lain adalah Tank Leopard dan Tank Marder dari kecabangan Kavaleri, roket Astros dan Meriam 155 dari kecabangan Armed, rudal Mistral dan rudal Startreak dari kecabangan Arhanud, Helly Apache, MI-35 dan Fennec dari kecabangan Penerbad dan ATGM Jevelin dan Nlaw dari kecabangan Infanteri serta berbagai jenis alutsista TNI AD lainnya.
"Dalam latihan materi pertahanan hari ini, sejumlah alutsista telah dioperasionalkan, bermanuver dan melakukan tembakan dengan peluru tajam, seperti helly Fennec melaksanakan bantuan tembakan Penerbad, tembakan MBT Leopard untuk menghancurkan tank musuh, tembakan senjata Astros, ATGM Jevelin dan tembakan kesenjataan lainnya," jelas Candra dalam keterangannya yang diterima SINDOnews Senin (12/8/2019)..
Menurut Candra, Latancab ini melibatkan seluruh kecabangan dan kesenjataan di TNI AD yang terdiri dari 14 kecabangan mulai dari kecabangan Infanteri, Kavaleri, Artileri Medan (Armed), Artileri Pertahanan Udara (Arhanud), Zeni hingga kecabangan Topografi.
"Semua kesenjataan kecabangan ini berperan sesuai bidang tugas dan fungsi masing-masing dalam melaksanakan operasi tingkat Brigif dalam hubungan antar kecabangan untuk memenangkan suatu pertempuran, " ungkap Candra.
Seperti diketahui bahwa Latancab dengan tema latihan, Brigade Tim Pertempuran Melaksanakan Operasi Militer untuk Perang di Wilayah Sumbagsel dalam rangka Operasi Penindakan Kogasratgab, merupakan latihan puncak di lingkungan TNI AD sebagai cermin kesiapan prajurit dan satuan TNI AD dalam mengikuti latihan gabungan TNI.
"Latancab dengan metode drill tempur ini melibatkan sekitar 2.900 pelaku dari Brigif Para Raider -17/1 Kostrad dan perkuatannya, serta melibatkan sekitar 400 pelatih dan 1.400 pendukung latihan," ungkap Candra.
Candra menambahkan, Latancab ini dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit dan sebagai bentuk antisipasi dalam menghadapi ancaman yang mungkin dihadapi NKRI. Selain itu, juga sebagai wahana uji coba tentang doktrin lapangan Brigade Tim Pertempuran dalam operasi serangan dan pertahanan yang merupakan salah satu bentuk penggunaan kekuatan TNI AD dengan mengintegrasikan semua daya tempur antar kecabangan.
Puncak Latancab sendiri akan dilaksanakan pada 19 Agustus 2019 mendatang, dan akan disaksikan langsung Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, Pangkostrad, Dankodiklatad, para Pangkotama dan Dan/Kabalakpus, para Petinggi TNI/TNI AD serta 388 Perwira Siswa Seskoad.
"Puncak Latancab 19 Agustus nanti, dapat disaksikan secara langsung oleh warga masyarakat Martapura dan sekitarnya," kata Candra.
(cip)