3 KSAD dengan Jabatan Terlama, Ada yang Menjabat Hampir 10 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat atau biasa dikenal dengan KSAD merupakan jabatan tertinggi di lingkungan TNI Angkatan Darat. Oleh karenanya, KSAD sendiri langsung bertanggung jawab kepada Panglima TNI.
Sepanjang sejarahnya TNI Angkatan Darat (AD) telah dipimpin oleh banyak KSAD yang berbeda-beda. Ada sebagian yang masa pengabdiannya singkat, ada juga yang menjabat dengan waktu cukup lama.
Jenderal Besar TNI (Purn.) Abdul Haris Nasution merupakan KSAD dengan masa jabatan terlama dalam sejarah TNI AD. Dalam riwayatnya ia menjabat KSAD ke-2 pada 1949-1952 dan KSAD ke-5 pada 1955-1962.
Jenderal yang lahir dari keluarga Batak Mandailing bermarga Nasution ini belajar mengajar dan mendaftar di akademi militer di Bandung. Setelah proklamasi kemerdekaan, ia mendaftar di angkatan bersenjata Indonesia dan bertempur selama Revolusi Nasional Indonesia.
Selama berkarier di militer, pria yang dikenal dengan nama ‘Pak Nas’ ini pernah diangkat menjadi komandan Divisi Siliwangi pada tahun 1946 dan dilanjutkan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat. Sebelumnya, ia lebih dulu menjabat sebagai Wakil Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat Indonesia pertama.
Selain itu, beberapa jabatan penting lain yang pernah didudukinya yaitu Panglima ABRI, Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia ke-12 hingga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara pada zaman orde baru.
Selanjutnya ada Jenderal TNI (Purn.) Umar Wirahadikusumah. Ia juga merupakan jenderal yang pernah menduduki posisi KSAD dalam waktu yang cukup lama, yakni dimulai dari tahun 1969-1973.
Sebelum menjabat sebagai KSAD, pria yang lahir di 10 Oktober 1924 ini juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam V/Djayakarta pertama, Panglima Kostrad kedua dan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat keempat.
Usai pensiun dari dunia militer pada tahun 1973, Umar diangkat menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Jabatan sebagai Ketua BPK berakhir lantaran ia ditunjuk menjadi Wakil Presiden Soeharto berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Jenderal TNI (Purn.) Edi Sudradjat merupakan mantan perwira tinggi TNI. ia juga tercatat sebagai jenderal yang pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat dalam waktu yang cukup lama, dimulai pada 1988 hingga 1993.
Lulusan terbaik Akademi Militer Nasional angkatan pertama ini tercatat pernah menduduki beberapa posisi penting selain KSAD. Diantaranya seperti Pangkostrad, Panglima Kodam II/Bukit Barisan dan Pangdam Kodam VI/Siliwangi.
Dalam riwayat kariernya, pria kelahiran 22 April 1938 ini juga pernah merangkap tiga jabatan penting dalam waktu yang sama. Jabatan tersebut yakni Kepala Staf TNI-AD (KSAD), Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia.
Sepanjang sejarahnya TNI Angkatan Darat (AD) telah dipimpin oleh banyak KSAD yang berbeda-beda. Ada sebagian yang masa pengabdiannya singkat, ada juga yang menjabat dengan waktu cukup lama.
Dilansir dari laman resmi KSAD, berikut tiga KSAD dengan masa jabatan terlama:
1. Jenderal Abdul Haris Nasution
Jenderal Besar TNI (Purn.) Abdul Haris Nasution merupakan KSAD dengan masa jabatan terlama dalam sejarah TNI AD. Dalam riwayatnya ia menjabat KSAD ke-2 pada 1949-1952 dan KSAD ke-5 pada 1955-1962.
Jenderal yang lahir dari keluarga Batak Mandailing bermarga Nasution ini belajar mengajar dan mendaftar di akademi militer di Bandung. Setelah proklamasi kemerdekaan, ia mendaftar di angkatan bersenjata Indonesia dan bertempur selama Revolusi Nasional Indonesia.
Selama berkarier di militer, pria yang dikenal dengan nama ‘Pak Nas’ ini pernah diangkat menjadi komandan Divisi Siliwangi pada tahun 1946 dan dilanjutkan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat. Sebelumnya, ia lebih dulu menjabat sebagai Wakil Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat Indonesia pertama.
Selain itu, beberapa jabatan penting lain yang pernah didudukinya yaitu Panglima ABRI, Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia ke-12 hingga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara pada zaman orde baru.
2. Jenderal TNI Umar Wirahadikusumah
Selanjutnya ada Jenderal TNI (Purn.) Umar Wirahadikusumah. Ia juga merupakan jenderal yang pernah menduduki posisi KSAD dalam waktu yang cukup lama, yakni dimulai dari tahun 1969-1973.
Sebelum menjabat sebagai KSAD, pria yang lahir di 10 Oktober 1924 ini juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam V/Djayakarta pertama, Panglima Kostrad kedua dan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat keempat.
Usai pensiun dari dunia militer pada tahun 1973, Umar diangkat menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Jabatan sebagai Ketua BPK berakhir lantaran ia ditunjuk menjadi Wakil Presiden Soeharto berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
3. Jenderal TNI Edi Sudradjat
Jenderal TNI (Purn.) Edi Sudradjat merupakan mantan perwira tinggi TNI. ia juga tercatat sebagai jenderal yang pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat dalam waktu yang cukup lama, dimulai pada 1988 hingga 1993.
Lulusan terbaik Akademi Militer Nasional angkatan pertama ini tercatat pernah menduduki beberapa posisi penting selain KSAD. Diantaranya seperti Pangkostrad, Panglima Kodam II/Bukit Barisan dan Pangdam Kodam VI/Siliwangi.
Dalam riwayat kariernya, pria kelahiran 22 April 1938 ini juga pernah merangkap tiga jabatan penting dalam waktu yang sama. Jabatan tersebut yakni Kepala Staf TNI-AD (KSAD), Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia.
(maf)