Tujuh Bulan, Indonesia Dilanda 2.277 Bencana Alam
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dari Januari hingga Juli 2019 terjadi 2.277 bencana alam terjadi di Indonesia.
"Kejadian bencana yang terjadi di Indonesia, kalau ditotal dari Januari sampai hari ini ada 2.277 bencana yang sudah kejadian," ungkap Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Agus Wibowo saat konferensi pers Evaluasi Bencana bulan Juli, di Graha BNPB, Jakarta (31/7/2019).
Dari ribuan peristiwa bencana tersebut, korban meninggal tercatat 388 orang, hilang 27 orang, luka-luka 1.640 orang, kemudian jumlah pengungsi mencapai 2,2 juta. Menurut Agus, bencana yang paling banyak adalah bencana hydrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang..
"Sekitar 98% bencana terjadi karena hydrometeorologi, sementara bencana geologi dan lainnya hanya 2% saja. Karena masih musim penghujan dan kemarau sehingga bencana paling banyak adalah hyrdometeorologi," ungkapnya.
"Kalau kita bandingkan dengan tahun sebelumnya, dari Januari hingga sekarang, rumah rusak mencapai 36.000 sementara tahun sebelumya hanya 28.000. Kita prediksi akan naik terus. Kerusakan, korban meninggal dan pengungsi juga akan terus naik," jelas Agus.
Dia menyebutkan, bencana yang paling banyak memakan korban jiwa selama 2019 yakni, banjir dan Longsor di Sulsel pada 22 Januari 2019 yang menyebabkan, 82 orang meninggal; 3 orang hilang dan 47 orang luka.
Kemudian, banjir dan longsor di Sentani pada 16 Maret 2019 yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia; 7 orang hilang dan 965 orang mengalami luka.
”Lima provinsi dengan jumlan kejadian bencana terbanyak yakni, Jawa Tengah sebanyak 615 bencana, kemudian Jawa Barat dengan 468 bencana, Jawa Timur sebanyak 284 bencana, Sulawesi Selatan sebanyak 107 bencana, serta Aceh sebanyak 104 bencana,” katanya.
"Kejadian bencana yang terjadi di Indonesia, kalau ditotal dari Januari sampai hari ini ada 2.277 bencana yang sudah kejadian," ungkap Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Agus Wibowo saat konferensi pers Evaluasi Bencana bulan Juli, di Graha BNPB, Jakarta (31/7/2019).
Dari ribuan peristiwa bencana tersebut, korban meninggal tercatat 388 orang, hilang 27 orang, luka-luka 1.640 orang, kemudian jumlah pengungsi mencapai 2,2 juta. Menurut Agus, bencana yang paling banyak adalah bencana hydrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang..
"Sekitar 98% bencana terjadi karena hydrometeorologi, sementara bencana geologi dan lainnya hanya 2% saja. Karena masih musim penghujan dan kemarau sehingga bencana paling banyak adalah hyrdometeorologi," ungkapnya.
"Kalau kita bandingkan dengan tahun sebelumnya, dari Januari hingga sekarang, rumah rusak mencapai 36.000 sementara tahun sebelumya hanya 28.000. Kita prediksi akan naik terus. Kerusakan, korban meninggal dan pengungsi juga akan terus naik," jelas Agus.
Dia menyebutkan, bencana yang paling banyak memakan korban jiwa selama 2019 yakni, banjir dan Longsor di Sulsel pada 22 Januari 2019 yang menyebabkan, 82 orang meninggal; 3 orang hilang dan 47 orang luka.
Kemudian, banjir dan longsor di Sentani pada 16 Maret 2019 yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia; 7 orang hilang dan 965 orang mengalami luka.
”Lima provinsi dengan jumlan kejadian bencana terbanyak yakni, Jawa Tengah sebanyak 615 bencana, kemudian Jawa Barat dengan 468 bencana, Jawa Timur sebanyak 284 bencana, Sulawesi Selatan sebanyak 107 bencana, serta Aceh sebanyak 104 bencana,” katanya.
(cip)