Progresif dan Inovatif, Keterlibatan Anak Muda di Kabinet Dinilai Penting
Selasa, 30 Juli 2019 - 07:12 WIB

Progresif dan Inovatif, Keterlibatan Anak Muda di Kabinet Dinilai Penting
A
A
A
JAKARTA - Setelah KPU menetapkan Presiden terpilih, dinamika politik saat ini mengarah pada perebutan kursi menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
Direktur Wain Advisory Indonesia, Sulthan Muhammad Yus mengatakan, sinyal posisi menteri yang akan diisi anak-anak muda kian menguat setelah Jokowi menyampaikan masuknya nama-nama menteri yang diwarnai orang-orang muda.
Menurut Sulthan, keterlibatan anak muda ini penting sebagai estafet dan regenerasi kepemimpinan secara nasional. "Anak muda dikenal cekatan dan kaya terobosan. Dalam situasi Indonesia seperti sekarang, kita butuh menteri-menteri yang progresif dan inovatif. Kriteria demikian melekat pada anak muda," kata Sulthan Sindonews, Selasa (30/7/2019).
Sulthan mengakui, soal menteri memang sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden. Namun kini, rahasia umum jika posisi menteri dijadikan nilai tawar serta targetan banyak parpol dan relawan. Apalagi bagi yang merasa berkeringat dalam pemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Tapi publik perlu dilibatkan, kita jangan seperti membeli kucing dalam karung. Tampak bermutu padahal kopong," imbuh pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini.
Di era transparansi saat ini, idealnya Presiden Jokowi mengumumkan jauh-jauh hari kandidat calon pembantunya. Sehingga masyarakat bisa melakukan penilaian secara komprehensif tentang kelayakan para calon pembantu presiden tersebut.
Hal ini dianggap penting agar di sisa periode kepemimpinan Jokowi bisa berbuat maksimal dengan didukung super team yang solid dan kompeten. Dia menganggap, terlalu banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Karena itu posisi menteri ikut menentukan arah pembangunan Indonesia ke depan.
"Jangan sampai timbul pandangan publik kursi menteri hanya menjadi wadah politik dagang sapi. Dalam kondisi demikian Jokowi perlu memberi kepastian pada publik bahwa para calon menteri yang dipilih memiliki kompetensi dibidangnya dan berfokus pada kualitas, tentu melalui uji publik terdahulu bagi para calon pembantu presiden," ucapnya.
Direktur Wain Advisory Indonesia, Sulthan Muhammad Yus mengatakan, sinyal posisi menteri yang akan diisi anak-anak muda kian menguat setelah Jokowi menyampaikan masuknya nama-nama menteri yang diwarnai orang-orang muda.
Menurut Sulthan, keterlibatan anak muda ini penting sebagai estafet dan regenerasi kepemimpinan secara nasional. "Anak muda dikenal cekatan dan kaya terobosan. Dalam situasi Indonesia seperti sekarang, kita butuh menteri-menteri yang progresif dan inovatif. Kriteria demikian melekat pada anak muda," kata Sulthan Sindonews, Selasa (30/7/2019).
Sulthan mengakui, soal menteri memang sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden. Namun kini, rahasia umum jika posisi menteri dijadikan nilai tawar serta targetan banyak parpol dan relawan. Apalagi bagi yang merasa berkeringat dalam pemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Tapi publik perlu dilibatkan, kita jangan seperti membeli kucing dalam karung. Tampak bermutu padahal kopong," imbuh pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini.
Di era transparansi saat ini, idealnya Presiden Jokowi mengumumkan jauh-jauh hari kandidat calon pembantunya. Sehingga masyarakat bisa melakukan penilaian secara komprehensif tentang kelayakan para calon pembantu presiden tersebut.
Hal ini dianggap penting agar di sisa periode kepemimpinan Jokowi bisa berbuat maksimal dengan didukung super team yang solid dan kompeten. Dia menganggap, terlalu banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Karena itu posisi menteri ikut menentukan arah pembangunan Indonesia ke depan.
"Jangan sampai timbul pandangan publik kursi menteri hanya menjadi wadah politik dagang sapi. Dalam kondisi demikian Jokowi perlu memberi kepastian pada publik bahwa para calon menteri yang dipilih memiliki kompetensi dibidangnya dan berfokus pada kualitas, tentu melalui uji publik terdahulu bagi para calon pembantu presiden," ucapnya.
(cip)