Perlindungan Pegawai dan Pimpinan KPK Diharapkan Jadi Concern Capim

Senin, 29 Juli 2019 - 19:58 WIB
Perlindungan Pegawai dan Pimpinan KPK Diharapkan Jadi Concern Capim
Perlindungan Pegawai dan Pimpinan KPK Diharapkan Jadi Concern Capim
A A A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menganggap persoalan kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan perlu untuk dibahas dalam proses seleksi calon pimpinan KPK.

Juru Bicara (Jubir) KPK Febri Diansyah menegaskan, tak hanya kasus Novel, serangan terhadap pimpinan KPK beberapa waktu lalu dan pegawai KPK juga patut bahas.

"Saya kira penting ya kalau proses seleksi ini salah satu poin yang dibawa adalah concern dari calon pimpinan (capim) terhadap keselamatan. Jadi bukan hanya soal Novel ya, ini soal yang lebih luas," ujar Febri di Gedung KPK, Jakarta, Senin (29/7/2019).

Febri mengatakan, tak akan mungkin pemberantasan korupsi berhasil jika aparaturnya tidak dilindungi. Semisal masyarakat yang melaporkan itu justru diancam, atau ahli yang menyampaikan keterangan di sidang justru diancam gugatan perdata, atau ancaman lainnya.

"Jadi concern pemberantasan korupsi itu perlu dilihat dalam skala lebih luas. Termasuk di antaranya serangan atau teror terhadap pimpinan KPK dan pegawai KPK," jelasnya.

(Baca juga: Pansel Tak Targetkan Jumlah Capim KPK yang Lolos Tes Psikologi)

Sebelumnya Koalisi masyarakat sipil, termasuk ICW mengusulkan kasus teror terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, juga dibahas dalam proses seleksi calon pimpinan KPK.

Hal itu untuk melihat komitmen capim KPK dalam melindungi pegawai yang mendapat ancaman dalam bertugas. "Kita sepakat dengan isu bahwa Novel harus jadi salah satu isu dalam proses seleksi capim KPK," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana di LBH Jakarta, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (28/7/2019).

"Kenapa, ketika isu Novel bisa dikonfirmasi kepada seluruh pendaftar capim KPK. Maka kita bisa melihat bagaimana komitmennya ketika terpilih nanti untuk melindungi dari setiap pegawai KPK, termasuk Novel," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7331 seconds (0.1#10.140)