PAN Nilai Oposisi Sama Pentingnya dengan Kekuasaan

Senin, 29 Juli 2019 - 17:43 WIB
PAN Nilai Oposisi Sama...
PAN Nilai Oposisi Sama Pentingnya dengan Kekuasaan
A A A
JAKARTA - Sikap Partai Amanat Nasional (PAN) dalam percaturan politik ke depan pasca-Pemilu masih menjadi teka-teki. Pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, beberapa waktu lalu, mengindikasikan kemungkinan PAN merapat ke pemerintahan Jokowi.

Apalagi dalam sejarahnya, PAN juga pernah merapat kekuasaan ketika mendapatkan tawaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) di Kabinet Indonesia Kerja, meskipun pada Pemilu 2014 mendukung pasangan Prabowo-Hatta.

Namun di sisi lain, dorongan agar PAN menjadi parpol oposisi juga cukup kencang. Bahkan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dalam beberapa kesempatan, menginginkan agar PAN termasuk juga parpol pengusung paslon 02 (Prabowo-Sandi) lainnya untuk menjadi oposisi.

Hal ini dikatakan Ketua DPP PAN, Ali Taher, di acara diskusi bertajuk Rekomendasi Amandemen (Konstitusi) Terbatas untuk Haluan Negara, di Media Center Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2019).

Kata Ali Taher, peran partai oposisi sama pentingnya dengan di kekuasaan itu sendiri. "Saya kok rasa rasanya parpol oposisi kan juga berwibawa, tidak mesti masuk ke pemerintahan," jelasnya.

"Kalau saya pribadi marilah membangun demokrasi itu tidak melulu dengan duduk di kekuasaan. Oposisi itu sangat juga penting bagi kita untuk melakukan koreksi terhadap jalannya pemerintahan jika memang dianggap memerlukan koreksi," sambungnya.

Ketua Komisi VIII DPR ini mencontohkan di sejumlah negara maju seperti Selandia Baru, peran oposisi sangat dibutuhkan. "Kebetulan saya baru dari Selandia Baru, di sana oposisi itu sangat berwibawa, dihargai. Tetapi juga memberikan kontribusi terhadap perubahan kehidupan politik yang berbudaya. Jangan ada politik maki-maki, politik yang saling menghargai," paparnya.

Mengenai pentingnya posisi sebagai oposisi, politikus senior PAN ini mengaku sudah menyampaikan kepada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, agar PAN lebih baik memilih berada di luar pemerintahan pada kabinet pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin.

"Secara pribadi lebih senang oposisi. Oposisi itu sama pentingnya dengan kekuasaan. Proses budaya bangsa itu muncul karena ada oposisi. Jepang maju karena ada oposisi," ungkapnya.

"Korsel itu perdana menteri bisa ganti seminggu sekali karena ada oposisi dan itu berwibawa, berharga. Jadi, jangan menempatkan oposisi sebagai yang terbuang, tapi menjadi bagian partnership pemerintah untuk membangun bangsa yang berkarakter," pungkasnya.
(maf)
Berita Terkait
Deretan Gubernur dan...
Deretan Gubernur dan Menteri Hadiri Bimtek PAN di Bali
PAN Gelar Kongres ke-VI...
PAN Gelar Kongres ke-VI di Jakarta, Ini Harapan BM PAN
Zulkifli Hasan Terima...
Zulkifli Hasan Terima Kunjungan Pimpinan Partai Bulan Bintang
PAN Umumkan Struktur...
PAN Umumkan Struktur dan Kepengurusan DPW Aceh 2020-2025
PAN Gelar Rapat Konsolidasi...
PAN Gelar Rapat Konsolidasi DPP dan Fraksi di Komplek Parlemen
PAN Didesak Percepat...
PAN Didesak Percepat Proses PAW Hanafi Rais
Berita Terkini
Hanura Resmi Dukung...
Hanura Resmi Dukung Pemerintahan Prabowo Subianto
3 jam yang lalu
Antara Pragmatisme Hukum...
Antara Pragmatisme Hukum dan Pragmatisme Politik
3 jam yang lalu
Tegaskan Prabowo Presiden...
Tegaskan Prabowo Presiden Konstitusional, OSO: Kita Tahu Siapa yang Mengadu Domba
9 jam yang lalu
Buka Kornas Penyuluh...
Buka Kornas Penyuluh Pertanian, Mentan Pastikan PPL Wujudkan Swasembada Pangan
10 jam yang lalu
Hadiri Pelantikan Pengurus...
Hadiri Pelantikan Pengurus Partai Hanura, Sekjen Perindo: Kita Punya DNA yang Sama
10 jam yang lalu
Menakar Tuntutan Purnawirawan...
Menakar Tuntutan Purnawirawan TNI terhadap Gibran
10 jam yang lalu
Infografis
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved