Bekraf Dorong Generasi Muda Bisa Maju di Industri Kreatif Digital
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan zaman baik informasi maupun komunikasi, sangat mempengaruhi semua bidang dan memberikan dampak negatif maupun positif. Sehingga hal ini bisa dimanfaatkan oleh daerah untuk memajukan daerahnya.
Seperti di Pontianak, Ibu Kota provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) ini terus berupaya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi demi kemajuan provinsi tersebut.
Populasi penduduk Kalbar didominasi usia muda yang melek digital. Hal tersebut menciptakan banyak peluang di kota ini. Karenanya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Infrastruktur hadir di Pontianak dengan kegiatan Bekraf Developer Day (BDD) pada Sabtu 20 Juli 2019.
Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari mengatakan, BDD diadakan sebagai upaya mendorong generasi muda untuk terus berkontribusi dalam dunia industri kreatif digital.
"BDD merupakan program unggulan Bekraf yang menghadirkan pakar dan pelaku industri kreatif digital yang mampu menginspirasi peserta dalam mengembangkan aplikasi dan game," kata Hari Santosa dalam siaran pers, Selasa (23/7/2019).
Hari mengungkapkan, sekira 300 peserta turut memeriahkan event yang digelar untuk pertama kalinya di Kota Khatulistiwa ini.
"Bekraf mengadakan Bekraf Developer Day untuk mewadahi developer lokal khususnya anak muda di Pontianak agar mampu mengatasi masalah dan memberikan solusi untuk masyarakat melalui teknologi dalam bentuk aplikasi dan game. Kita berusaha tidak hanya menjadi pasarnya saja, tetapi harus menjadi kreatornya juga," ucap Hari.
Berbagai hal-hal menarik juga dapat ditemui pada gelaran BDD Pontianak 2019 seperti booth yang memamerkan karya-karya developer lokal dan booth Bekraf yang membuka pendaftaran dan konsultasi HKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) secara gratis bagi para penggiat ekonomi kreatif.
Dengan mengusung tema Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, Pontianak yang merupakan kota kelima penyelenggaraan BDD 2019 setelah Bandar Lampung, Gorontalo, Mataram, dan Purwokerto turut menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi dan ahli industri kreatif digital Tanah Air.
Di antaranya, Deny Prasetyo (Senior Software Engineer Go-Jek Indonesia), Muhammad Noval (Product Marketing Executive-Visual Products), Kevin Filmawan (Data Scientist-Tokopedia), Satria Pratama Putra Apriyanto (Head of Product Service Development-advosquare.com), dan Irsan Suryadi Saputra (Cloud Seller-IBM) yang mengisi sesi industry talkshow.
Sesi aplikasi diisi sejumlah pakar, di antaranya Nurendrantoro (CTO-Wowbid), Andrew Kurniadi Lim (CEO-PT Lumio Inovasi Technology), Andri Suranta Ginting (Product Engineer-GOJEK) dan Widyarso Joko Purnomo (Academy Content Writer-Dicoding Indonesia).
Sementara itu para developer lokal juga dapat mengikuti sesi game yang akan diisi oleh Agil Julio (Game Engineer-Dicoding Indonesia), Ihwan Adam Ardisasmita (CEO-Arsanesia), Orlando Nandito Nehemia (Founder-Miracle Gates Entertainment), dan Rachmad Imron (CEO / Co Founder-PT Digital Semantika Indonesia/Digital Happiness).
Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Bekraf dan Dicoding dengan dukungan Asosiasi Game Indonesia, Dicoding Elite, Google Developer Expert, Intel Innovator, Komunitas ID-Android, Samsung Developer Warrior dan perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia.
Seperti di Pontianak, Ibu Kota provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) ini terus berupaya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi demi kemajuan provinsi tersebut.
Populasi penduduk Kalbar didominasi usia muda yang melek digital. Hal tersebut menciptakan banyak peluang di kota ini. Karenanya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Infrastruktur hadir di Pontianak dengan kegiatan Bekraf Developer Day (BDD) pada Sabtu 20 Juli 2019.
Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari mengatakan, BDD diadakan sebagai upaya mendorong generasi muda untuk terus berkontribusi dalam dunia industri kreatif digital.
"BDD merupakan program unggulan Bekraf yang menghadirkan pakar dan pelaku industri kreatif digital yang mampu menginspirasi peserta dalam mengembangkan aplikasi dan game," kata Hari Santosa dalam siaran pers, Selasa (23/7/2019).
Hari mengungkapkan, sekira 300 peserta turut memeriahkan event yang digelar untuk pertama kalinya di Kota Khatulistiwa ini.
"Bekraf mengadakan Bekraf Developer Day untuk mewadahi developer lokal khususnya anak muda di Pontianak agar mampu mengatasi masalah dan memberikan solusi untuk masyarakat melalui teknologi dalam bentuk aplikasi dan game. Kita berusaha tidak hanya menjadi pasarnya saja, tetapi harus menjadi kreatornya juga," ucap Hari.
Berbagai hal-hal menarik juga dapat ditemui pada gelaran BDD Pontianak 2019 seperti booth yang memamerkan karya-karya developer lokal dan booth Bekraf yang membuka pendaftaran dan konsultasi HKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) secara gratis bagi para penggiat ekonomi kreatif.
Dengan mengusung tema Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, Pontianak yang merupakan kota kelima penyelenggaraan BDD 2019 setelah Bandar Lampung, Gorontalo, Mataram, dan Purwokerto turut menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi dan ahli industri kreatif digital Tanah Air.
Di antaranya, Deny Prasetyo (Senior Software Engineer Go-Jek Indonesia), Muhammad Noval (Product Marketing Executive-Visual Products), Kevin Filmawan (Data Scientist-Tokopedia), Satria Pratama Putra Apriyanto (Head of Product Service Development-advosquare.com), dan Irsan Suryadi Saputra (Cloud Seller-IBM) yang mengisi sesi industry talkshow.
Sesi aplikasi diisi sejumlah pakar, di antaranya Nurendrantoro (CTO-Wowbid), Andrew Kurniadi Lim (CEO-PT Lumio Inovasi Technology), Andri Suranta Ginting (Product Engineer-GOJEK) dan Widyarso Joko Purnomo (Academy Content Writer-Dicoding Indonesia).
Sementara itu para developer lokal juga dapat mengikuti sesi game yang akan diisi oleh Agil Julio (Game Engineer-Dicoding Indonesia), Ihwan Adam Ardisasmita (CEO-Arsanesia), Orlando Nandito Nehemia (Founder-Miracle Gates Entertainment), dan Rachmad Imron (CEO / Co Founder-PT Digital Semantika Indonesia/Digital Happiness).
Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Bekraf dan Dicoding dengan dukungan Asosiasi Game Indonesia, Dicoding Elite, Google Developer Expert, Intel Innovator, Komunitas ID-Android, Samsung Developer Warrior dan perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia.
(maf)