Lukman Hakim Enggan Lagi Jadi Menteri, PKB Kritik Kinerja Kemenag

Minggu, 21 Juli 2019 - 12:44 WIB
Lukman Hakim Enggan Lagi Jadi Menteri, PKB Kritik Kinerja Kemenag
Lukman Hakim Enggan Lagi Jadi Menteri, PKB Kritik Kinerja Kemenag
A A A
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai keinginan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin yang enggan lagi menjabat Menag di Kabinet Kerja jilid II sebagai hak dari Lukman yang juga kader PPP itu. Namun, PKB mengkritisi Kementerian Agama (Kemenag) yang selama ini hanya fokus pada urusan penyelenggaraan haji.

“Terkait dengan pernyataan Pak Lukman tentu itu adalah hak beliau karena tentu yang mengalami dan merasakan selama ini. Bahwa terkait peluang di Kemenag tentu semua pihak berpeluang, semua kader bangsa berpeluang. PKB tidak memberi target-target khusus kementerian apa yang akan nanti diamanhkan kepada PKB,” ungkap Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding kepada SINDOnews di Jakarta, Minggu (21/7/2019).

Menurut Karding, soal siapa yang pantas duduk sebagai Menag itu hak dari Presiden Jokowi dan PKB meyakini bahwa Jokowi telah memahami apa saja yang perlu dikembangkan dan dibangun di Kemenag. Dia juga yakin Jokowi sudah punya gambaran siapa saja yang layak untuk menjadi nominator dalam daftar calon Menag.

Namun, PKB mengkritisi kinerja Kemenag selama ini yang terlalu fokus pada urusan haji saja.“Jadi, yang penting ke depan, Kemenag perlu fokus pada beberapa hal. Selain urusan haji, saya kira dua fokus lainnya tidak boleh ditinggalkan atau tidak boleh dispelekan,” ujar Karding.

Dia mengusulkan, agar Kemenag ke depannya juga fokus pada pendidikan agama dengan memaksimalkan pembangunan infrastruktur dan sistem pendidikan agama baik di sekolah-sekolah swasta dari semua jenjang, maupun di madrasah negeri. Serta, bagaimana mendorong pendidikan agama untuk membentuk sikap dan watak yang moderat rahmatan lil alamin.

Kedua, Kemenag harus melakukan fungsi pembinaan pengembangan akhlak agar kehidupan keagamaan di Indonesia semakin baik.“Jadi itu yang saya kira perlu ke depan, jadi tidak hanya fokus pada urusna haji sematan tetapi, bidang-bidang pendidikan harus menjadi bidang yang menjadi prioritas dan bimbingan keagamaan, pembangunan bidang-bidang keagamaan. Tiga hal itu yang perlu menjadi prioritas ke depan,” paparnya.

Ditanya apakah kritikan itu khusus untuk Menteri Lukman, Karding menegaskan bahwa kritikan itu bukan hanya untuk Menteri Lukman tetapi, juga untuk menteri-menteri sebelumnya yang lebih fokus pada urusan haji semata, sementara urusan-urusan lain kurang terlalu dimaksimalkan.

“Itu bisa dilihat dari anggaran dan fokus kerja. Jadi selama ini Kemenag memang masih berfokus pada haji dan sedikit ke pendidikan tetapi, urusan bimbingan keagamaan masyarakatnya menjadi tidak terlalu difokuskan,” terang Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin itu.

Perlu diketahui bahwa posisi Menag itu sudah diduduki oleh kader PPP selama dua periode berturut-turut. Mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) menduduki posisi Menag pada periode kedua pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sampai Mei 2014, lantas karena tersangkut kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), posisi SDA digantikan oleh Lukman Hakim dan berlanjut hingga sekarang dalam Kabinet Kerja jilid I yang dipimpin Presiden Jokowi.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7083 seconds (0.1#10.140)