Di Mekkah, Jamaah Haji Masuk Fase Kedua Ibadah

Selasa, 16 Juli 2019 - 07:24 WIB
Di Mekkah, Jamaah Haji...
Di Mekkah, Jamaah Haji Masuk Fase Kedua Ibadah
A A A
MEKKAH - Pergeseran jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Mekkah terus berlangsung. Di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut jamaah gelombang I memulai fase kedua ibadah haji, sambil menunggu puncak haji di Arofah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Di fase ini jamaah haji bisa melakukan berbagai jenis ibadah mulai dari salat wajib di Masjidil Haram, umroh sunah, hingga berbagai ibadah sunah lainnya.

Selain itu jamaah juga bisa melakukan ziarah ke berbagai situs bersejarah seperti Gua Hira di Jabal Nur tempat turunnya ayat pertama dari Alquran. Tentunya berbagai kegiatan ibadah tersebut tetap mempertimbangkan kondisi fisik jamaah.

“Para jamaah kloter pertama yang masuk Mekkah memulai fase kedua ibadah, setelah fase pertama mengerjakan salat Arbain di Masjid Nabawi Madinah. Paling tidak lebih dari 30 hari lagi mereka akan di sini (Makkah), sebelum memasuki fase ketiga fase terakhir yaitu pelaksanaan prosesi ibadah haji itu sendiri. Mudah-mudahan semuanya lancar," ujar Konsul Jenderal RI di Jeddah, Hery Saripudin, di sela penyambutan Kloter Pertama Jamaah Haji Indonesia yang tiba di Kota Mekkah, Minggu malam (14/7).

Dia menjelaskan kedatangan jamaah haji kloter I dari Embarkasi Juanda Surabaya menjadi penanda awal pergeseran jamaah haji gelombang pertama dari Madinah ke Mekkah. Kedatangan sekitat 450 jamaah tersebut berjalan lancar di mana semua jamaah bisa tiba di pemondokan dengan selamat serta bisa segera menjalankan umrah wajib.

"Kita pantau keberangkatan para jemaah sejak di Madinah dan kita lihat juga kerja sama antara semua tim PPIH dengan muasassah itu sangat erat," tuturnya. Hery pun meminta jemaah bisa menjaga kesehatan dengan baik. Setidaknya jemaah akan tinggal di Makkah selama 30 hari, sebelum masuk rangkaian puncak haji berupa wukuf di Arafah, menginap di Muzdalifah, dan lempar jumroh di Mina. “Selama di Mekkah jamaah akan menginap di 173 hotel yang tersebar di 11 sektor,” katanya.

sebanyak 1.679 jamaah haji kemarin menyusul diberangkatkan ke Mekkah. Mereka berasal dari Kloter 2 Embarkasi Surabaya (SUB 2) sebanyak 440 orang, kloter 1 Embarkasi Lombok (LOP 1) 447 orang, kloter 1 Embarkasi Padang (PDG 1) 387 jamaah, dan Kloter 1 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 1).

Untuk memenuhi kebutuhan makan jamaah selama di Mekkah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah bekerja sama dengan 36 perusahaan katering di Arab Saudi. Mereka menyediakan katering jemaah untuk makan siang dan malam. Sementara untuk sarapan pagi, pihak katering memberikan roti atau makanan ringan dan diberikan kepada jemaah pada saat makan malam.

Pada tahun ini ada yang berbeda dari tahun lalu. Panitia menyediakan menu zonasi tiga kali dalam sepekan. Jamaah akan menikmati menu khas sesuai dengan daerahnya masing-masing. Dari 36 perusahaan perusahaan katering, salah satunya adalah Jawharat Asia Catering yang terletak di Awali, Mekah. Perusahaan ini bertanggung menyediakan katering kurang lebih 4.500 orang per harinya. Di antaranya adalah jamaah haji asal Embarkasi Surabaya yang kloter 1 telah tiba di Kota Mekah, Minggu (15/7).

Selama di Mekkah, jamaah haji akan mendapatkan 40 kali makan. "InsyaAllah katering sudah siap, termasuk juga penyiapan menu zonasi," kata Ketua Daker Mekah, Subhan Cholid saat meninjau persiapan katering jemaah haji. Dapur milik Jahwarat Asia cukup bersih. Peralatan yang digunakan terbuat dari stainless steel dan para pekerja memakai tutup kepala.

Ruang memasak dibuat terpisah dengan tempat pengemasan. Begitu juga dengan tempat bumbu dapur dan bahan baku makanan. Jahwarat Asia yang memasok makanan untuk jamaah haji dari Embarkasi Surabaya berkewajiban membuat menu daerah Jawa Timur. Salah satunya rawon dengan bumbu asli Indonesia. Untuk menu Ikan Patin, Jawharat Asia langsung mengimpor Ikan Patin dari Indonesia, termasuk juru masaknya.

Kasie Katering Daker Mekah, Benny Darmawan menambahkan untuk jemaah haji asal Embarkasi Surabaya, akan dilayani katering dari Jawharat Asia Katering. Mereka akan memperoleh menu zonasi antara lain rawon daging, ayam geprek, serta ikan bandeng presto. "Menu zonasi akan diberikan saat makan malam pada Selasa, Kamis, dan Sabtu," kata Benny.

Untuk pengemasan makanan, pihak katering menggunakan kotak aluminium foil dengan cover sesuai waktu makan. Siang berwarna biru, oranye untuk makan malam. Sedangkan kuning untuk makanan selamat datang. Boks yang sudah dikemas langsung dimasukan ke dalam cool boks untuk menjaga kehangatan makanan. .(Abdul Malik Mubarok)
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)