TKN Ungkap Pihak yang Ingin Menggagalkan Pertemuan Jokowi-Prabowo
A
A
A
JAKARTA - Pertemuan antara Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan rivalnya di Pilpres 2019 Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu 13 Juli 2019 lalu masih menjadi perbincangan publik.
Salah satunya diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Verry Surya Hendrawan yang menyatakan bahwa sebenarnya pertemuan tersebut sudah dirancang jauh-jauh hari.
Bahkan dia menyebut rencana pertemuan akan dilakukan setelah pencoblosan dan hasil quick count.
"Terus kemudian, mundur lagi sampe Lebaran. Terus setelah pengumuman KPU dan lain sebagainya," kata Verry di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
"Itu sudah beberapa kali sempat diupayakan pertemuan tersebut oleh pihak-pihak yang atau tim yang memang ditugasi membangun silaturahmi," imbuh dia.
Kendati begitu, Sekjen DPP PKPI itu enggan menyebut tim yang ditugasi untuk mengatur pertemuan tersebut. Yang jelas, kata Verry, pertemuan yang sempat tertunda dikatakan hampir saja batal, meski Jokowi dan Prabowo sudah sejak lama ingin bertemu.
"Kemarin pertemuan di MRT itu sebenarnya hampir saja, hampir ya saja tidak jadi ya," ungkap dia.
Beruntungnya, lanjut Verry, sekitar 5 jam atau last minute pada pagi hari jelang pertemuan itu ganjalan tersebut dapat diatasi. "Sehingga pertemuan itu jadi dilaksanakan," ujarnya.
Verry tak menampik bahwa pihak-pihak 'ganjalan' itu datang dari orang sekeliling Prabowo Subianto yang entah apa alasannya ingin menggagalkan pertemuan bersejarah tersebut.
"Contohnya apa, dengan meniupkan isu-isu kalo pendukung 02 yang mendukung pertemuan berarti seolah-olah semua pendukung 02 yang mendukung pertemuan itu, mengharap kursi atau jabatan," pungkasnya.
Salah satunya diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Verry Surya Hendrawan yang menyatakan bahwa sebenarnya pertemuan tersebut sudah dirancang jauh-jauh hari.
Bahkan dia menyebut rencana pertemuan akan dilakukan setelah pencoblosan dan hasil quick count.
"Terus kemudian, mundur lagi sampe Lebaran. Terus setelah pengumuman KPU dan lain sebagainya," kata Verry di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
"Itu sudah beberapa kali sempat diupayakan pertemuan tersebut oleh pihak-pihak yang atau tim yang memang ditugasi membangun silaturahmi," imbuh dia.
Kendati begitu, Sekjen DPP PKPI itu enggan menyebut tim yang ditugasi untuk mengatur pertemuan tersebut. Yang jelas, kata Verry, pertemuan yang sempat tertunda dikatakan hampir saja batal, meski Jokowi dan Prabowo sudah sejak lama ingin bertemu.
"Kemarin pertemuan di MRT itu sebenarnya hampir saja, hampir ya saja tidak jadi ya," ungkap dia.
Beruntungnya, lanjut Verry, sekitar 5 jam atau last minute pada pagi hari jelang pertemuan itu ganjalan tersebut dapat diatasi. "Sehingga pertemuan itu jadi dilaksanakan," ujarnya.
Verry tak menampik bahwa pihak-pihak 'ganjalan' itu datang dari orang sekeliling Prabowo Subianto yang entah apa alasannya ingin menggagalkan pertemuan bersejarah tersebut.
"Contohnya apa, dengan meniupkan isu-isu kalo pendukung 02 yang mendukung pertemuan berarti seolah-olah semua pendukung 02 yang mendukung pertemuan itu, mengharap kursi atau jabatan," pungkasnya.
(shf)