Sutopo Purwo Nugroho, Sosok Inspiratif yang Selalu Update meski Sakit
A
A
A
KEPALA Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal pada Minggu (7/7/2019) dini hari. Dia meninggal saat menjalani perawatan di Guangzhou, China.
Pria yang dikenal rajin memberikan informasi tentang kebencanaan ini memang dikenal sejak lama menderita kanker paru paru. Kendati demikian penyakit tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk menjalankan tugasnya memberikan informasi seputar kebencanaan kepada masyarakat.
Selama ini alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini selalu antusias dalam menyebarkan informasi tentang bencana, terutama melalui akun Twitter dan siaran pers.
Penyakit kanker paru-paru telah dideritanya sejak Desember 2017. Penyakit itu terus menggerogoti tubuhnya hingga stadium 4 B. Meski begitu alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini selalu antusias dalam menyebarkan informasi tentang bencana, terutama melalui akun Twitter dan siaran pers.
Di tengah perjuangannya melawan kanker, mantan peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini tetap memberikan update informasi, baik melalui medsos maupun melayani pertanyaan wartawan melalui sambungan telepon.
Kegigihannya dalam menyebarluaskan informasi tentang bencana sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, itu juga diakui langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya melihat bila ada bencana, baik yang berkaitan dengan gempa, longsor, tsunami, atau kebakaran Pak Sutopo ini selalu tampil menginformasikan dengan cepat," kata Presiden usai berbincang dengan Sutopo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat 5 Oktober 2018.
Tidak hanya cepat, kata Jokowi, Sutopo juga dapat menyampaikan informasi bencana yang mudah dicerna oleh masyarakat luas.
"Informasi-informasi itu sehari tidak disampaikan sekali, tapi bisa sampai lima kali sehingga informasi-informasi yang ada di lapangan selalu gamblang dan jelas," tuturnya.
Jokowi baru mengetahui Sutopo menderita penyakit kanker paru-paru saat pertemuan itu. Mantan Wali Kota Solo itu pun terkejut karena Sutopo tetap mampu mendedikasikan diri dalam pekerjaannya melayani masyarakat.
"Ini saya kira sangat menginspirasi kita bahwa dalam kondisi sedang sakit masih mendedikasikan semangatnya untuk pekerjaan yang digelutinya dalam sekian tahun ini," kata Jokowi.
Berbagai penghargaan diberikan kepada Sutopo atas dedikasinya terhadap kebencanaan. Salah satunya penghargaan The First Responders 2018 yang diberikan The Strait Times pada 29 November 2018.
Tidak hanya selalu bersemangat dalam menyebarkan informasi tentang bencana, sosok yang dikenal mengagumi penyanyi Raisa ini juga rajin memotivasi orang lain yang mengalami penyakit seperti dideritanya.
"Meski kanker paru stadium 4B, saya tetap berusaha melayani media dan masyarakat dengan baik. Untuk rekan penyintas kanker, jangan patah semangat. Tetap sabar, kerja, dan berdoa. Hidup itu bukan panjang-pendeknya usia. Tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain," tulis Sutopo melalui akun Twitternya, 1 Oktober 2018.
Lambat laun kanker yang dideritanya mengganas. Hingga akhirnya, penyakit tersebut menyebar ke bagian tubuh lain. Sutopo pun tidak menyerah. Dia memutuskan untuk pergi berobat ke Guangzhou, China pada 15 Juni lalu.
"Untuk berobat dari kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ tubuh lain. Kondisinya sangat menyakitkan sekali," tulis Sutopo melalui akun Instagramnya.
Ketika itu Sutopo memohon doa kepada masyarakat sekaligus meminta maaf jika dirinya memilki kesalahan.
"Saya mohon doa restu kepada kepada semua netizen dan lainnyan. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan sekaligus saya dimaafkan atas kesalahan dan dosa," ujarnya.
Selamat jalan Pak Sutopo...
Pria yang dikenal rajin memberikan informasi tentang kebencanaan ini memang dikenal sejak lama menderita kanker paru paru. Kendati demikian penyakit tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk menjalankan tugasnya memberikan informasi seputar kebencanaan kepada masyarakat.
Selama ini alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini selalu antusias dalam menyebarkan informasi tentang bencana, terutama melalui akun Twitter dan siaran pers.
Penyakit kanker paru-paru telah dideritanya sejak Desember 2017. Penyakit itu terus menggerogoti tubuhnya hingga stadium 4 B. Meski begitu alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini selalu antusias dalam menyebarkan informasi tentang bencana, terutama melalui akun Twitter dan siaran pers.
Di tengah perjuangannya melawan kanker, mantan peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini tetap memberikan update informasi, baik melalui medsos maupun melayani pertanyaan wartawan melalui sambungan telepon.
Kegigihannya dalam menyebarluaskan informasi tentang bencana sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, itu juga diakui langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya melihat bila ada bencana, baik yang berkaitan dengan gempa, longsor, tsunami, atau kebakaran Pak Sutopo ini selalu tampil menginformasikan dengan cepat," kata Presiden usai berbincang dengan Sutopo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat 5 Oktober 2018.
Tidak hanya cepat, kata Jokowi, Sutopo juga dapat menyampaikan informasi bencana yang mudah dicerna oleh masyarakat luas.
"Informasi-informasi itu sehari tidak disampaikan sekali, tapi bisa sampai lima kali sehingga informasi-informasi yang ada di lapangan selalu gamblang dan jelas," tuturnya.
Jokowi baru mengetahui Sutopo menderita penyakit kanker paru-paru saat pertemuan itu. Mantan Wali Kota Solo itu pun terkejut karena Sutopo tetap mampu mendedikasikan diri dalam pekerjaannya melayani masyarakat.
"Ini saya kira sangat menginspirasi kita bahwa dalam kondisi sedang sakit masih mendedikasikan semangatnya untuk pekerjaan yang digelutinya dalam sekian tahun ini," kata Jokowi.
Berbagai penghargaan diberikan kepada Sutopo atas dedikasinya terhadap kebencanaan. Salah satunya penghargaan The First Responders 2018 yang diberikan The Strait Times pada 29 November 2018.
Tidak hanya selalu bersemangat dalam menyebarkan informasi tentang bencana, sosok yang dikenal mengagumi penyanyi Raisa ini juga rajin memotivasi orang lain yang mengalami penyakit seperti dideritanya.
"Meski kanker paru stadium 4B, saya tetap berusaha melayani media dan masyarakat dengan baik. Untuk rekan penyintas kanker, jangan patah semangat. Tetap sabar, kerja, dan berdoa. Hidup itu bukan panjang-pendeknya usia. Tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain," tulis Sutopo melalui akun Twitternya, 1 Oktober 2018.
Lambat laun kanker yang dideritanya mengganas. Hingga akhirnya, penyakit tersebut menyebar ke bagian tubuh lain. Sutopo pun tidak menyerah. Dia memutuskan untuk pergi berobat ke Guangzhou, China pada 15 Juni lalu.
"Untuk berobat dari kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ tubuh lain. Kondisinya sangat menyakitkan sekali," tulis Sutopo melalui akun Instagramnya.
Ketika itu Sutopo memohon doa kepada masyarakat sekaligus meminta maaf jika dirinya memilki kesalahan.
"Saya mohon doa restu kepada kepada semua netizen dan lainnyan. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan sekaligus saya dimaafkan atas kesalahan dan dosa," ujarnya.
Selamat jalan Pak Sutopo...
(dam)