Human Initiative Ajak Berkurban di Daerah Konflik dan Pelosok

Rabu, 03 Juli 2019 - 23:15 WIB
Human Initiative Ajak...
Human Initiative Ajak Berkurban di Daerah Konflik dan Pelosok
A A A
JAKARTA - Human Initiative mengajak masyarakat Indonesia dan dunia untuk berkurban. Tahun ini Human Initiative mengangkat tema 'InsyaAllah Qurban' dan dengan tagline 'Meneguhkan Niat, Meniatkan Keteguhan'.

Melalui tema itu, Human Initiative ingin menyampaikan pesan bahwa setiap orang bisa berkurban. Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati mengatakan, penyebaran daging hewan kurban dilakukan ke berbagai wilayah terpelosok di Indonesia seperti NTT hingga Papua. Bahkan penyalurannya sampai juga ke wilayah konflik seperti Myanmar, Suriah, Palestina, Afrika dan Uganda.

"Berkurban sendiri merupakan bagian dari ibadah umat Islam di Hari Raya Idul Adha . Kita terenyuh bagaimana tidak, saat melihat masih adanya saudara kita yang hanya menikmati daging sapi setahun sekali," katanya di kantor Human Initiative Building, Depok, Rabu (3/7/2019).

Kata dia, pihaknya berupaya memfasilitasi umat Islam dalam menyalurkan hewan kurban ke pelosok Nusantara dan daerah konflik ataupun bencana. Dikatakannya, tren penyaluran hewan qurban tiap tahun meningkat. Tahun 2018 jumlahnya sebanyak 17 ribuan dengan mayoritas penyumbang sekitar 70 persen dari dalam negeri dan 30 persen dari luar negeri.

"Target kita untuk penerimaan hewan kurban sebanyak 21.800 ekor atau target 20 persen. Dengan jumlah itu bisa memberikan daging kurban pada 254.500 jiwa. Untuk di luar negeri didistribusikan pada para pengungsi, krisis kemanusiaan dan lainnya," tukasnya.

Di tempat sama, Ketua Panitia Qurban Human Initiative Azi Abdul Azis menambahkan, dengan tema yang diangkat tahun ini diharapkan dapat memberi semangat pada semua orang untuk bisa berkurban. Menurutnya, semua orang bisa berkurban sepanjang memiliki niat dan keteguhan hati."Tidak hanya orang kaya saja yang berkurban, tapi orang miskin juga bisa berqurban dengan cara menabung. Sebab, dalam kurban ada nilai berbagi bersama pendidikan, sosial, agama dan lainnya," katanya.

Dia menyebutkan, dalam riset penilitiannya terdapat generasi milenial yang sudah berqurban. Tahun 2018 sedikitnya 1.020 yang melakukan transaksi pembayaran melalui digital baik dalam maupun luar Negeri.

"Kita menyediakan transaksi pembayaran secara digital dengan harga yang bervariasi. Penerima manfaatnya ada di 34 provinsi dan 7 negara. Sedangkan untuk laporannya bisa secara informasi melalui WA atau SMS. Harapannya turut serta membantu menyalurkan hewan qurban ke daerah konflik dan bencana. Baik di pelosok negeri atau luar negeri," tutupnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1061 seconds (0.1#10.140)