Pushidrosal Perbarui Peta Laut Perairan Painan Sumatera Barat

JAKARTA - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) melakukan operasi survei dan pemetaan (Opssurta) hidro-oseanografi di perairan Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Opssurta hidros ini bertujuan untuk mengumpulkan data hidro-oseanografi di perairan Painan, Sumatera Barat guna memperbarui data alur strategis dan publikasi nautika.

Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, mengatakan, survei dan pemetaan tersebut selain meng-update peta laut di wilayah tersebut juga dimaksudkan untuk mendukung dan membantu Pemda Kabupaten Pesisir Selatan dalam memetakan pelabuhan yang ada di perairan Painan Kabupaten Pesisir Selatan.

“Diharapkan dengan data yang diperoleh dengan lengkap dan akurat Kabupaten Pesisir Selatan dapat mengembangkan dan mengenalkan objek wisata bahari yang ada di Painan," ucapnya.

Menurut Harjo, melalui perairan dan pantai yang sudah dipetakan maka kapal –kapal yang masuk ke Painan, lebih yakin dan tidak ragu terhadap kedalaman di Perairan tersebut karena sudah di update oleh Tim survei Pushidrosal.

Selain itu hasil survei yang ada dapat memberikan masukan ke Pemkab Pesisir Selatan mengenai pantai yang cocok untuk alternatif beaching berdasarkan kriteria pantai pendaratan sehingga apabila ada bencana yang terjadi di perairan tersebut dukungan logistik melalui laut ke pantai dapat dilakukan dengan rekomendasikan Pushidrosal yaitu Pantai Batang Muara Painan yang berada di Wali Nagari Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan.

“Ini sebagai langkah mitigasi bencana maupun dukungan penanggulangan bencana yang sangat penting, terutama untuk daerah-daerah perairan yang rawan bencana seperti Sumatera Barat” Jelasnya.

Selama 50 hari, kata dia, tim survei Pushidrosal yang berjumlah 15 personel di bawah Komandan Unit Mayor Laut (P) Albertus Mario melaksanakan Opssurta Hidros berupa pengambilan data kedalaman (pemeruman), pencitraan dasar laut, verifikasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran(SBNP).

Termasuk pemasangan stasion pasang surut, pengukuran arus, pengukuran ketebalan sedimentasi, pengambilan contoh dasar laut, pengamatan meteorologi, verifikasi toponimi serta pengumpulan data geografi maritim.