Menhan Sebut Situasi Keamanan Jelang Sidang Perdana MK Baik
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa situasi keamanan menjelang sidang perdana sengketa gugatan hasil Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) sejauh ini dalam keadaan baik. Hal itu disebutkannya usai menggelar rapat di kantornya, Kementrian Pertahanan.
"Situasi keamanan baik. Saya baru saja selesai rapat membicarakan itu semua. Jadi baik. Diharapkan sampai menjelang tanggal 24 semua tetap baik," ujar Ryamizard di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 13-14, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).
"Jadi sudah saatnya kita harus bicara dengan tegas begitu, kita tidak ingin polisi rusak, TNI rusak, karena mereka ini adalah yang menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia. Menurut saya pasti ada saja (niat rusuh), siapa? Yaa radikal-radikal itu yang tidak suka Pancasila pasti," sambungnya.
Mantan KASAD itu juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum terlihat potensi akan adanya kericuhan seperti 21-22 Mei kemarin. Dirinya juga masih menunggu data dari pemerintah daerah bilamana ada masyarakat yang akan berencana ke MK pada prosesi sidang sengketa gugatan berlangsung.
"Sementara belum ada, kemarin kan ditakutkan, kita tunggu aja (data) dari pemda ya, tapi kelihatannya belum ada," ucapnya.
Ryamizard juga mengimbau kepada seluruh pihak keamanan untuk bersiaga. Dia juga menyebut bila nantinya ada perusuh yang berhasil diamankan oleh pihak keamanan tidak perlu ada pihak yang emosi karena sudah diingatkan sedari awal untuk tidak membuat ricuh di MK.
"Ya kita secara profesional lah, mulai sekarang kita ingatkan, polisi mengingatkan, nanti kalau begini harus begini, sudah diingatkan kalau terjadi dihukum begitu ya jangan marah," tuturnya.
"Situasi keamanan baik. Saya baru saja selesai rapat membicarakan itu semua. Jadi baik. Diharapkan sampai menjelang tanggal 24 semua tetap baik," ujar Ryamizard di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 13-14, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).
"Jadi sudah saatnya kita harus bicara dengan tegas begitu, kita tidak ingin polisi rusak, TNI rusak, karena mereka ini adalah yang menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia. Menurut saya pasti ada saja (niat rusuh), siapa? Yaa radikal-radikal itu yang tidak suka Pancasila pasti," sambungnya.
Mantan KASAD itu juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum terlihat potensi akan adanya kericuhan seperti 21-22 Mei kemarin. Dirinya juga masih menunggu data dari pemerintah daerah bilamana ada masyarakat yang akan berencana ke MK pada prosesi sidang sengketa gugatan berlangsung.
"Sementara belum ada, kemarin kan ditakutkan, kita tunggu aja (data) dari pemda ya, tapi kelihatannya belum ada," ucapnya.
Ryamizard juga mengimbau kepada seluruh pihak keamanan untuk bersiaga. Dia juga menyebut bila nantinya ada perusuh yang berhasil diamankan oleh pihak keamanan tidak perlu ada pihak yang emosi karena sudah diingatkan sedari awal untuk tidak membuat ricuh di MK.
"Ya kita secara profesional lah, mulai sekarang kita ingatkan, polisi mengingatkan, nanti kalau begini harus begini, sudah diingatkan kalau terjadi dihukum begitu ya jangan marah," tuturnya.
(kri)