Buku dan Puisi Saksi Perjalanan Cinta SBY dan Ibu Ani

Sabtu, 01 Juni 2019 - 14:17 WIB
Buku dan Puisi Saksi...
Buku dan Puisi Saksi Perjalanan Cinta SBY dan Ibu Ani
A A A
JAKARTA - Kabar duka meninggalnya istri Presiden Indonesia ke 6, Kristiani Herrawati atau yang akrab disapa Ani Yudhoyono, membuat seluruh pihak berduka atas kepergiannya. Terlebih sang Suami Susilo Bambang Yudhoyono yang setiap harinya selalu didekat Ani untuk menemaninya menjalani perawatan di di Rumah Sakit National University Hospital of Singapore.

Keromantisan keduanya bukan hanya saat di Singapura saja, namun SBY telah menunjukannya setiap hari baik di rumah dalam kehidupan sehari-hari maupun saat menjadi kepala negara.

Momen kebersamaan mereka sering dibagikan oleh anak dan menantunya, juga oleh Ani Yudhoyono sendiri di media sosial. Keromantisan Ani Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono tidak perlu diragukan lagi.

Karena keromantisan keduanya, pada 2010 Alberthiene Endah menuliskan kisah cinta mereka, di dalam sebuah buku berjudul "Kepak Sayap Putri Prajurit".

Dalam buku tersebut, terpapar jelas perjalan cinta keduanya. Saat Ani malu hingga jatuh cinta pada pandangan pertama kepada SBY. Lalu lamaran diam-diam oleh SBY sebelum Ani bertolak ke Korea Selatan mengikuti ayahnya. Hingga pernikahannya sampai saat ini masih bertahan dan dikaruniai empat cucu.

Belum lama ini, Ani juga baru saja meluncurkan sebuah buku berjudul ‘Ani Yudhoyono: 10 Tahun Perjalanan Hati’. Buku setebal 539 halaman ini banyak menceritakan perjuangannya menjadi Ibu Negara mendampingi SBY yang menjadi presiden selama dua periode.

Tak hanya itu, SBY pun sempat membuatkan puisi khusus untuk Ani yang berjudul Flamboyan.

Puisi itu dibuat pada tahun 1975, bahkan sempat dibacakan oleh para presenter berita (news anchor) untuk mendoakan kesembuhan mantan ibu negara tersebut

Inilah puisi Flamboyan ciptaan SBY untuk Ani Yudhoyono yang dibuat pada tahun 1975:

Kembang Merah di ujung kota
Menunggu sapa angin utara
Atau langkah kuda penarik kereta
Pembawa berita
Dan simponi cinta
Flamboyan, kaulah yang dirindukan
Sang pengembara
Yang menapaki harinya tanpa huru-hara
Hingga puncak almamater para ksatria
Jika bungamu jatuh berguguran
Dalam semerbak wangi sinar pesona
Kau ucapkan selamat datang
Pada pengembara berpedati tua
Yang tak henti berucap bahagia
Karena perjalanan panjangnya tak sia-sia
Berakhir di batas kota
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0839 seconds (0.1#10.140)