Ini Dia Empat Prioritas Alokasi Dana THR
A
A
A
JAKARTA - Salah satu momentum yang paling dinanti pada hari jelang peringatan Idul Fitri adalah pencairan dana Tunjangan Hari Raya (THR). Jika sebelumnya banyak agenda pembelian yang tertunda karena masalah keterbatasan dana, bisa jadi pasca-diterimanya uang THR, agenda tersebut bisa terealisasi.
Hasil survey Nielsen tahun 2018 menyatakan bahwa adanya dana THR mendorong keinginan konsumen untuk membeli barang-barang di luar kebutuhan pokok yang sifatnya tersier, misalnya smartphone serta mobil baru.
Hal tersebut dibuktikan dari hasil survey yang menunjukkan peningkatan kepemilikan smartphone sebesar 7% dan kepemilikan mobil sebesar 21 % di bulan Ramadhan.
Litbang SINDOnews melakukan survei online terkait penggunaan dana THR, dan hasilnya ada empat komponen yang diprioritaskan konsumen dalam mengalokasikan dana THR.
Mayoritas reseponden memprioritaskan uang THR untuk berzakat. “Bulan Ramadhan saat yang tepat untuk meningkatkan ibadah serta berbagi dengan sesama. Jadi begitu terima THR, ya buru-buru sisihkan buat zakat dulu, lainnya bisa menyusul,” ujar Topan, karyawan swasta.
Selesai urusan zakat, konsumsi dana THR dilanjutkan dengan pembelian makanan dan minuman yang notabene menjadi kebutuhan pokok semua orang.
Selain zakat, alokasi komponen lainnya yang diperhitungkan adalah penggunaan uang THR untuk membayar utang. Meskipun tidak dapat melunasinya sekaligus, setidaknya kegiatan ini bisa mengurangi beban utang.
Urusan terakhir adalah untuk pakaian dan aksesoris yang khususnya akan digunakan di hari raya atau sebagai hadiah persembahan bagi orang-orang terkasih di hari nan suci.
Lalu, apakah realisasi alokasi penggunaan THR selalu presisi dengan apa yang direncanakan? Sebanyak 54% responden mengaku bahwa kalkulasi alokasinya tidak pernah meleset. Hal itu disebabkan karena mereka sudah membuat rincian komponen yang akan dibelanjakan dari jauh-jauh hari.
Meski diakui bahwa tak semua orang bisa melakukan manajemen THR dengan baik. Seperti dikemukakan Tanti, karyawati asal Jakarta ini mengaku bahwa selalu saja ada keperluan dadakan yang tidak bisa dihindari. “Suka tidak tepat karena ada aja pengeluaran di luar kebutuhan yang sudah dirinci dan itu sifatnya urgent juga,” ujarnya. (Tika Vidya Utami)
Berikut Dua Orang Pemenang:
1. Aulia Trisia, warga Jakarta Timur
2. Tanti, warga Jakarta
*Pemenang akan dihubungi oleh tim SINDOnews.
Hasil survey Nielsen tahun 2018 menyatakan bahwa adanya dana THR mendorong keinginan konsumen untuk membeli barang-barang di luar kebutuhan pokok yang sifatnya tersier, misalnya smartphone serta mobil baru.
Hal tersebut dibuktikan dari hasil survey yang menunjukkan peningkatan kepemilikan smartphone sebesar 7% dan kepemilikan mobil sebesar 21 % di bulan Ramadhan.
Litbang SINDOnews melakukan survei online terkait penggunaan dana THR, dan hasilnya ada empat komponen yang diprioritaskan konsumen dalam mengalokasikan dana THR.
Mayoritas reseponden memprioritaskan uang THR untuk berzakat. “Bulan Ramadhan saat yang tepat untuk meningkatkan ibadah serta berbagi dengan sesama. Jadi begitu terima THR, ya buru-buru sisihkan buat zakat dulu, lainnya bisa menyusul,” ujar Topan, karyawan swasta.
Selesai urusan zakat, konsumsi dana THR dilanjutkan dengan pembelian makanan dan minuman yang notabene menjadi kebutuhan pokok semua orang.
Selain zakat, alokasi komponen lainnya yang diperhitungkan adalah penggunaan uang THR untuk membayar utang. Meskipun tidak dapat melunasinya sekaligus, setidaknya kegiatan ini bisa mengurangi beban utang.
Urusan terakhir adalah untuk pakaian dan aksesoris yang khususnya akan digunakan di hari raya atau sebagai hadiah persembahan bagi orang-orang terkasih di hari nan suci.
Lalu, apakah realisasi alokasi penggunaan THR selalu presisi dengan apa yang direncanakan? Sebanyak 54% responden mengaku bahwa kalkulasi alokasinya tidak pernah meleset. Hal itu disebabkan karena mereka sudah membuat rincian komponen yang akan dibelanjakan dari jauh-jauh hari.
Meski diakui bahwa tak semua orang bisa melakukan manajemen THR dengan baik. Seperti dikemukakan Tanti, karyawati asal Jakarta ini mengaku bahwa selalu saja ada keperluan dadakan yang tidak bisa dihindari. “Suka tidak tepat karena ada aja pengeluaran di luar kebutuhan yang sudah dirinci dan itu sifatnya urgent juga,” ujarnya. (Tika Vidya Utami)
Berikut Dua Orang Pemenang:
1. Aulia Trisia, warga Jakarta Timur
2. Tanti, warga Jakarta
*Pemenang akan dihubungi oleh tim SINDOnews.
(thm)