Peringati Harkitnas, KPK Ajak Tokoh dan Pemuka Agama Ikut Cegah Korupsi

Senin, 20 Mei 2019 - 14:42 WIB
Peringati Harkitnas, KPK Ajak Tokoh dan Pemuka Agama Ikut Cegah Korupsi
Peringati Harkitnas, KPK Ajak Tokoh dan Pemuka Agama Ikut Cegah Korupsi
A A A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanfaatkan momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 22 Mei hari ini sebagai kebangkitan gerakan melawan korupsi.

KPK juga mengajak para tokoh dan pemuka agama Islam untuk ikut melakukan pencegahan korupsi.

Di tengah maraknya kasus korupsi dan persoalan kebangsaan lainnya, KPK memandang perlu transformasi kultural melalui pendekatan berbasis agama.

"KPK mendorong lembaga-lembaga berbasis agama dapat memainkan peran sebagai kelompok atau organisasi civil society yang memiliki agenda pokok dalam pemberantasan korupsi dan pembentukan budaya antikorupsi," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/5/2019).

Menurut dia, hal tersebut dapat terwujud jika ada pemahaman yang sama terkait bahaya korupsi dan bagaimana mencegahnya, serta tumbuhnya sinergi di antara ormas Islam dan masyarakat agama

Untuk itu, sambung Febri, KPK mengajak pimpinan pengurus organisasi masyarakat (ormas) Islam dan takmir masjid untuk memperkenalkan nilai-nilai antikorupsi melalui media dakwah di lingkungan dakwah masing-masing.

Hal tersebut menjadi perhatian KPK dan akan dibahas dalam pertemuan silaturahmi dengan 300 peserta yang merupakan pimpinan dari 69 pengurus ormas Islam dan lembaga dakwah Islam serta 79 takmir masjid di lingkungan kementerian/lembaga/BUMN dan TNI-Polri, Senin (20/5/2019) hari ini bertempat di Gedung Penunjang Merah Putih KPK, hari ini.

Hadir dalam pertemuan sejumlah Pimpinan dan tokoh ormas Islam, yaitu dari unsur Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan PP Muhammadiyah.

”Dalam pertemuan ini, para peserta juga akan mendengarkan dakwah antikorupsi dari narasumber mantan Ketua HMI yang juga pernah mejadi Penasihat KPK Abdullah Hehamahua. Selain itu, peserta mendapatkan informasi tentang program-program pencegahan korupsi lainnya," tutur Febri.

"Harapannya, perwakilan ormas Islam dan para Takmir Masjid ini bisa menjadi agen penyebaran nilai-nilai antikorupsi lewat dakwah di lingkungan masing-masing," tambahnya.

Tidak hanya kepada ormas Islam, KPK juga menjalin Kerja sama dengan berbagai organisasi agama dan keyakinan lainnya seperti Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu dalam upaya pembentukan karakter dan pembangunan budaya antikorupsi.KPK juga menerbitkan buku saku dalam berbagai perspektif agama untuk membantu memahami korupsi sehingga dapat mencegah dan menghindarinya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7586 seconds (0.1#10.140)