Direktur Tipikor Bareskrim Polri Meninggal Dunia
A
A
A
JAKARTA - Kabar duka datang dari Keluarga Besar Bareskrim Polri. Direktur Tindak Pidana Korupsi (Dirtipidkor) Brigjen Pol Erwanto Kurniadi meninggal dunia, Jumat (17/5/2019).
Jenderal bintang satu itu meninggal akibat serangan jantung. Berdasarkan informasi yang didapat, bahwa usai salat Jumat di Masjid Al-Ikhlas, Komplek Mabes Polri, Erwanto pulang ke tempat kos untuk persiapan menghadiri buka puasa bersama dengan pimpinan KPK.
Namun takdir berkata lain, Erwanto mendadak jatuh dan sempat dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Akan tetapi nyawanya tidak tertolong.
"Iya di RSPP, benar beliau meninggal karena sakit. Infonya serangan jantung," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Dedi mengatakan bahwa Polri sangat kehilangan dengan kepergian Erwanto. Dikatakannya, sosok almarhum memiliki dedikasi dan kinerja yang sangat tinggi. "Beliau sangat berpengalaman dalam hal pemberantasan korupsi mulai di KPK hingga beliau menjabat Direktur Tindak Pidana Korupsi," tutur Dedi.
Sosok Sederhana
Lulusan Akademi Kepolisian 1989 dikenal sosok yang sederhana. Erwanto merupakan penyidik senior KPK waktu lembaga itu pertama kali berdiri.
Di Bareskrim, Erwanto pernah menjabat sebagai Kasubdit V dan Wakil Direktur Tipidkor Bareskrim. Saat serah terima jabatan sebagai Direktur Tipidkor, dirinya sempat diminta oleh Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto yang saat itu menjabat Kabareskrim untuk menggunakan mobil dinas.
Diketahui, bahwa setiap ke kantor Erwanto menggunakan motor pribadi miliknya. Pernah sewaktu perjalanan dia mengalami kecelakaan hingga kakinya terluka. Selain itu, setiap akhir pekan pulang ke kediamannya Rangkasbitung, Lebak, Banten, Erwanto menggunakan transportasi Commuter Line.
Rencananya almarhum akan disemayamkan di rumah duka di Komplek BTN Depag, Blok A 4 No.4/5 Kelurahan Muara Ciunjung Timur, Rangkasbitung, Lebak, Banten.
Jenderal bintang satu itu meninggal akibat serangan jantung. Berdasarkan informasi yang didapat, bahwa usai salat Jumat di Masjid Al-Ikhlas, Komplek Mabes Polri, Erwanto pulang ke tempat kos untuk persiapan menghadiri buka puasa bersama dengan pimpinan KPK.
Namun takdir berkata lain, Erwanto mendadak jatuh dan sempat dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Akan tetapi nyawanya tidak tertolong.
"Iya di RSPP, benar beliau meninggal karena sakit. Infonya serangan jantung," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Dedi mengatakan bahwa Polri sangat kehilangan dengan kepergian Erwanto. Dikatakannya, sosok almarhum memiliki dedikasi dan kinerja yang sangat tinggi. "Beliau sangat berpengalaman dalam hal pemberantasan korupsi mulai di KPK hingga beliau menjabat Direktur Tindak Pidana Korupsi," tutur Dedi.
Sosok Sederhana
Lulusan Akademi Kepolisian 1989 dikenal sosok yang sederhana. Erwanto merupakan penyidik senior KPK waktu lembaga itu pertama kali berdiri.
Di Bareskrim, Erwanto pernah menjabat sebagai Kasubdit V dan Wakil Direktur Tipidkor Bareskrim. Saat serah terima jabatan sebagai Direktur Tipidkor, dirinya sempat diminta oleh Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto yang saat itu menjabat Kabareskrim untuk menggunakan mobil dinas.
Diketahui, bahwa setiap ke kantor Erwanto menggunakan motor pribadi miliknya. Pernah sewaktu perjalanan dia mengalami kecelakaan hingga kakinya terluka. Selain itu, setiap akhir pekan pulang ke kediamannya Rangkasbitung, Lebak, Banten, Erwanto menggunakan transportasi Commuter Line.
Rencananya almarhum akan disemayamkan di rumah duka di Komplek BTN Depag, Blok A 4 No.4/5 Kelurahan Muara Ciunjung Timur, Rangkasbitung, Lebak, Banten.
(kri)