Sandiaga Yakin Ustaz Bachtiar Nasir Tidak Bersalah
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno meyakini bahwa Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) tidak bersalah. Menurut Sandi, Ustaz Bachtiar Nasir adalah orang yang baik.
"Saya yakin UBN tidak bersalah, beliau orang yang baik, orang yang taat dan patuh," ujar Sandi di Rumah Siap Kerja, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).
Hal demikian dikatakan Sandi menyikapi langkah Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri menetapkan Ustaz Bachtiar Nasir sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Ustaz Bachtiar Nasir diduga terlibat dalam kasus TPPU dana Yayasan Keadilan untuk Semua (YKUS).
"Saya melihat, kegiatan-kegiatan dia (Ustaz Bachtiar Nasir, red) sangat positif untuk berdakwah dan saya ada beberapa terlibat dalam kegiatan dia juga, memberikan pemahaman Al Qur'an secara menyeluruh," ujar Sandiaga.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini pun mengingatkan bahwa hukum harus ditegakkan seadil-adilnya. Dikatakannya, hukum jangan digunakan untuk mencari kesalahan seseorang.
"Jangan tajam ke pengkritik tapi tumpul ke penjilat. Bagaimana hukum digunakan untuk, di Pilkada DKI kemarin kalian bisa lihat, itu juga tidak ditegakkan seadil-adilnya," tutur mantan petinggi Partai Gerindra ini.
"Saya yakin UBN tidak bersalah, beliau orang yang baik, orang yang taat dan patuh," ujar Sandi di Rumah Siap Kerja, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).
Hal demikian dikatakan Sandi menyikapi langkah Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri menetapkan Ustaz Bachtiar Nasir sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Ustaz Bachtiar Nasir diduga terlibat dalam kasus TPPU dana Yayasan Keadilan untuk Semua (YKUS).
"Saya melihat, kegiatan-kegiatan dia (Ustaz Bachtiar Nasir, red) sangat positif untuk berdakwah dan saya ada beberapa terlibat dalam kegiatan dia juga, memberikan pemahaman Al Qur'an secara menyeluruh," ujar Sandiaga.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini pun mengingatkan bahwa hukum harus ditegakkan seadil-adilnya. Dikatakannya, hukum jangan digunakan untuk mencari kesalahan seseorang.
"Jangan tajam ke pengkritik tapi tumpul ke penjilat. Bagaimana hukum digunakan untuk, di Pilkada DKI kemarin kalian bisa lihat, itu juga tidak ditegakkan seadil-adilnya," tutur mantan petinggi Partai Gerindra ini.
(maf)