Guna Hadapi Bencana, KSAU Bentuk Batalion Kesehatan
A
A
A
JAKARTA - Batalion Kesehatan harus mampu menggelar dukungan kesehatan secara cepat dalam konteks Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna saat meresmikan Batalion Kesehatan Detasemen Markas Besar TNI AU (Yonkes Denma Mabesau), di lapangan apel Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, (29/4).
Peresmian ditandai dengan penyerahan Pataka Yonkes “Jagrapara Yudha Prasanti” dari KSAU kepada Komandan Yonkes Letkol Kes Heru Wisnu M. Dalam sambutannya, KSAU mengatakan bahwa peresmian Yonkes sebagai tindak lanjut dari validasi organisasi kesehatan TNI AU tentang pembentukan satuan reaksi cepat dukungan kesehatan.
“Sebagai satuan reaksi cepat, Yonkes Denma Mabesau harus memiliki kemampuan menggelar dukungan kesehatan dalam waktu singkat dengan kapasitas yang memadai,” pinta KSAU. Ke depan, Yonkes Denma Mabesau akan menghadapi tantangan tugas yang lebih berat.
Bila mencermati dinamika sosial yang ada, dirinya memprediksi peran TNI, termasuk TNI AU, khususnya pada aspek kesehatan akan makin meningkat, baik yang bersifat bantuan penugasan maupun dalam menghadapi bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia.
“Yonkes Denma Mabesau dituntut mampu memberikan pertolongan pelayanan kesehatan secara dini dan berfungsi sebagai tim aju sebelum pertolongan lain datang ,dengan melaksanakan pelayanan kesehatan awal dan persiapan Evakuasi Medik Udara untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap di daerah aman,” tambah Kasau.
Pati yang pernah menjabat sebagai pangkohanudnas ini berharap ke depan pembinaan kemampuan Yonkes Kesehatan Denma Mabesau diarahkan untuk mewujudkan kesiapsiagaan operasional dan keselarasan antara kemampuan inti dan faktor yang memengaruhi keberhasilan pelaksanaan tugas.
Sebagai satuan operasional dalam bidang kesehatan, Yonkes Denma Mabesau juga diharapkan mampu melaksanakan peran dan fungsinya secara optimal sehingga dapat menunjukkan eksistensi TNI AU dalam pengabdian kepada bangsa dan negara. “Jiwa karsa dan semangat juang yang tinggi menjadi satu faktor yang diharapkan dapat mendorong meningkatkan moril personel korps kesehatan TNI AU dalam menghadapi setiap tantangan tugas” pinta Kasau
Upacara yang ditandai dengan pengukuhan Komandan Yonkes ini, dihadiri Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, Irjenau Marsda TNI Yadi Indrayadi, Koorsahli KSAU Marsda TNI Umar Sugeng, para asisten KSAU, para pejabat Mabesau, para perwira, bintara, tamtama, dan sebagainya.
Energi Baru Terbarukan
Sementara itu untuk mengantisipasi krisis energi, sudah saatnya bangsa Indonesia melakukan inovasi baru dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT)."Energi baru terbarukan pada umumnya harus dapat dieksploitasi guna memenuhi kebutuhan energi bagi kehidupan masyarakat Indonesia, serta mendukung kebutuhan energi industri nasional, sehingga dapat mendukung pertahanan negara di era kemajuan teknologi siberdan internet,” ucap KSAU saat membuka seminar nasional yang digelar oleh perwira siswa Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) Angkatan ke-105 di Sekkau, Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
KSAU menambahkan, EBT merupakan energi yang berasal dari sumber yang tidak akan habis digunakan secara terus-menerus. Energi terbarukan berasal dari elemen-elemen alam dalam jumlah yang sangat besar. Lebih lanjut KSAU mengatakan, di belahan dunia energi baru terbarukan sudah banyak digunakan untuk kebutuhan militer seperti bio-fuel dan off-grid power di wilayah perbatasan, serta deployable power system yang dapat dipindahkan ke pangkalan aju militer.
KSAU mengharapkan diperlukan inovasi baru yang menjadi terobosan dalam pengembangan potensi energi baru terbarukan di sekitar wilayah. Komandan Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara (Dansekkau) Kolonel Pnb Esron SB Sinaga mengatakan bahwa seminar nasional ini untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang sumber energi nasional yang salah satunya berupa energi baru terbarukan.
“Sebagai komponen utama dalam menjalankan tugas-tugas pertahanan, TNI sangat tergantung dengan sumber daya nasional sebagai komponen pendukung, salah satunya adalah ketergantungan terhadap sumber energi dalam melaksanakan tugasnya baik operasi militer perang maupun operasi militer selain perang,” ujarnya.Dansekkau juga mengharapkan, TNI AU harus mampu memberikan perlindungan keamanan terhadap infrastruktur kritis negara termasuk sumber energi nasional.
Peresmian ditandai dengan penyerahan Pataka Yonkes “Jagrapara Yudha Prasanti” dari KSAU kepada Komandan Yonkes Letkol Kes Heru Wisnu M. Dalam sambutannya, KSAU mengatakan bahwa peresmian Yonkes sebagai tindak lanjut dari validasi organisasi kesehatan TNI AU tentang pembentukan satuan reaksi cepat dukungan kesehatan.
“Sebagai satuan reaksi cepat, Yonkes Denma Mabesau harus memiliki kemampuan menggelar dukungan kesehatan dalam waktu singkat dengan kapasitas yang memadai,” pinta KSAU. Ke depan, Yonkes Denma Mabesau akan menghadapi tantangan tugas yang lebih berat.
Bila mencermati dinamika sosial yang ada, dirinya memprediksi peran TNI, termasuk TNI AU, khususnya pada aspek kesehatan akan makin meningkat, baik yang bersifat bantuan penugasan maupun dalam menghadapi bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia.
“Yonkes Denma Mabesau dituntut mampu memberikan pertolongan pelayanan kesehatan secara dini dan berfungsi sebagai tim aju sebelum pertolongan lain datang ,dengan melaksanakan pelayanan kesehatan awal dan persiapan Evakuasi Medik Udara untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap di daerah aman,” tambah Kasau.
Pati yang pernah menjabat sebagai pangkohanudnas ini berharap ke depan pembinaan kemampuan Yonkes Kesehatan Denma Mabesau diarahkan untuk mewujudkan kesiapsiagaan operasional dan keselarasan antara kemampuan inti dan faktor yang memengaruhi keberhasilan pelaksanaan tugas.
Sebagai satuan operasional dalam bidang kesehatan, Yonkes Denma Mabesau juga diharapkan mampu melaksanakan peran dan fungsinya secara optimal sehingga dapat menunjukkan eksistensi TNI AU dalam pengabdian kepada bangsa dan negara. “Jiwa karsa dan semangat juang yang tinggi menjadi satu faktor yang diharapkan dapat mendorong meningkatkan moril personel korps kesehatan TNI AU dalam menghadapi setiap tantangan tugas” pinta Kasau
Upacara yang ditandai dengan pengukuhan Komandan Yonkes ini, dihadiri Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, Irjenau Marsda TNI Yadi Indrayadi, Koorsahli KSAU Marsda TNI Umar Sugeng, para asisten KSAU, para pejabat Mabesau, para perwira, bintara, tamtama, dan sebagainya.
Energi Baru Terbarukan
Sementara itu untuk mengantisipasi krisis energi, sudah saatnya bangsa Indonesia melakukan inovasi baru dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT)."Energi baru terbarukan pada umumnya harus dapat dieksploitasi guna memenuhi kebutuhan energi bagi kehidupan masyarakat Indonesia, serta mendukung kebutuhan energi industri nasional, sehingga dapat mendukung pertahanan negara di era kemajuan teknologi siberdan internet,” ucap KSAU saat membuka seminar nasional yang digelar oleh perwira siswa Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) Angkatan ke-105 di Sekkau, Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
KSAU menambahkan, EBT merupakan energi yang berasal dari sumber yang tidak akan habis digunakan secara terus-menerus. Energi terbarukan berasal dari elemen-elemen alam dalam jumlah yang sangat besar. Lebih lanjut KSAU mengatakan, di belahan dunia energi baru terbarukan sudah banyak digunakan untuk kebutuhan militer seperti bio-fuel dan off-grid power di wilayah perbatasan, serta deployable power system yang dapat dipindahkan ke pangkalan aju militer.
KSAU mengharapkan diperlukan inovasi baru yang menjadi terobosan dalam pengembangan potensi energi baru terbarukan di sekitar wilayah. Komandan Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara (Dansekkau) Kolonel Pnb Esron SB Sinaga mengatakan bahwa seminar nasional ini untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang sumber energi nasional yang salah satunya berupa energi baru terbarukan.
“Sebagai komponen utama dalam menjalankan tugas-tugas pertahanan, TNI sangat tergantung dengan sumber daya nasional sebagai komponen pendukung, salah satunya adalah ketergantungan terhadap sumber energi dalam melaksanakan tugasnya baik operasi militer perang maupun operasi militer selain perang,” ujarnya.Dansekkau juga mengharapkan, TNI AU harus mampu memberikan perlindungan keamanan terhadap infrastruktur kritis negara termasuk sumber energi nasional.
(don)