Kementerian Agama Kebut Pengurusan Visa Jamaah Haji
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mulai pekan ini akan mengumpulkan paspor calon jamaah haji dari seluruh daerah Indonesia untuk mengurus visa. Ditargetkan visa haji selesai sebelum jadwal pemberangkatan calhaj gelombang pertama ke Tanah Suci pada 7 Juli 2019 nanti.
"Paspor dari tiap-tiap kabupaten/kota yang telah selesai, kita lakukan scan. Setelah itu kita akan ajukan ke Kedutaan Besar Saudi untuk mendapatkan visa," kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Muhajirin Yanis usai memberikan pembekalan kepada petugas haji Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (1/5/2019).
Menurutnya, paspor calhaj yang telah selesai, oleh tim kabupaten/kota dikirimkan ke provinsi. Nantinya, pihak provinsi yang akan mengantarkan ke Kementerian Agama. Tentunya paspor yang dikirim berdasarkan nomor urut kloter, sehingga visa telah diterbitkan sebelum pemberangkatan.
"Selama Ramadan kita akan terus bekerja. Target kita sampai dengan keberangkatan sudah tuntas untuk pada pemberangkatan-pemberangkatan awal. Tim kita akan terus bekerja dan kita harapkan tidak ada lagi nanti orang yang akan berangkat tapi visanya belum ada," katanya.
Prioritas penerbitan visa haji, kata Muhajirin, tidak berdasarkan embarkasi tapi nomor urut kloter. Hampir semua embarkasi ada jamaah haji yang masuk dalam kloter awal. "Jadi jamaah haji kita mulai berangkat secara nasional itu mulai tanggal 7 Juli diharapkan semua sudah siap. Paspor-paspor yang kita selesaikan visanya adalah bagi mereka nanti yang akan terjadwal berangkat pada gelombang I," katanya.
Pengurusan visa baru dilakukan setelah pemerintah Arab Saudi menganulir perekaman biometrik sebagai syarat penerbitan visa haji dan umrah, beberapa waktu lalu. Jamaah haji yang belum melakukan rekam biometrik tetap bisa mendapatkan visa dan berangkat ke Tanah Suci. Namun, mereka tetap harus tetap menjalani rekam biometrik ketika turun di bandara Arab Saudi.
"Paspor dari tiap-tiap kabupaten/kota yang telah selesai, kita lakukan scan. Setelah itu kita akan ajukan ke Kedutaan Besar Saudi untuk mendapatkan visa," kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Muhajirin Yanis usai memberikan pembekalan kepada petugas haji Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (1/5/2019).
Menurutnya, paspor calhaj yang telah selesai, oleh tim kabupaten/kota dikirimkan ke provinsi. Nantinya, pihak provinsi yang akan mengantarkan ke Kementerian Agama. Tentunya paspor yang dikirim berdasarkan nomor urut kloter, sehingga visa telah diterbitkan sebelum pemberangkatan.
"Selama Ramadan kita akan terus bekerja. Target kita sampai dengan keberangkatan sudah tuntas untuk pada pemberangkatan-pemberangkatan awal. Tim kita akan terus bekerja dan kita harapkan tidak ada lagi nanti orang yang akan berangkat tapi visanya belum ada," katanya.
Prioritas penerbitan visa haji, kata Muhajirin, tidak berdasarkan embarkasi tapi nomor urut kloter. Hampir semua embarkasi ada jamaah haji yang masuk dalam kloter awal. "Jadi jamaah haji kita mulai berangkat secara nasional itu mulai tanggal 7 Juli diharapkan semua sudah siap. Paspor-paspor yang kita selesaikan visanya adalah bagi mereka nanti yang akan terjadwal berangkat pada gelombang I," katanya.
Pengurusan visa baru dilakukan setelah pemerintah Arab Saudi menganulir perekaman biometrik sebagai syarat penerbitan visa haji dan umrah, beberapa waktu lalu. Jamaah haji yang belum melakukan rekam biometrik tetap bisa mendapatkan visa dan berangkat ke Tanah Suci. Namun, mereka tetap harus tetap menjalani rekam biometrik ketika turun di bandara Arab Saudi.
(amm)