Akun Twitter Diretas, Said Didu Imbau Pemilik Medsos Netral
A
A
A
JAKARTA - Mantan pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu mengakui bahwa akun media sosial Twitter-nya telah diretas. Melalui akun Twitter, @saididu membuat geger publik yang membacanya usai memposting tulisan yang menyerang ulama yakni Ustaz Abdul Somad dengan tagar UAS dibayar Prabowo.
Walaupun akunnya diretas, Said menegaskan akan tetap membuat akun media sosial baru atas nama dirinya dan akan diumumkan segera kepada publik.
"Saya rencana bikin akun baru, segera nanti saya umumkan kembali dan saya berharap teman-teman yang ada di akun saya itu direport as spam (RAS) aja, karena itu benar orang lain. Di-RAS untuk ditutup oleh akun Twitter. Kalau Twitter tidak menutup atau di-RAS berarti kita mencurigai juga Twitter ini kenapa menjadi corong salah satu pihak," ujar Said dalam jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (14/4/2019).
Tim Pakar Prabowo-Sandi ini menjelaskan dirinya tidak bisa mengantisipasi akan ada yang meretas akun sosial media miliknya. Karena dirinya menganggap tidak mungkin ada orang memiliki niat sejahat itu untuk meretas akun sosial media miliknya.
"Saya tidak pernah berpikir seperti itu karena saya menganggap orang di kita ini orang biasa-biasa saja semua tidak ada berniat jahat. Ternyata ya setelah ini saya akan berpikir bikin cadangan karena ternyata ada berniat jahat di negeri ini," jelasnya.
Selain itu dalam menggunakan akun sosial media miliknya, Said tidak pernah menggunakan akun-akun anonim dan selalu mencantumkan nama hingga alamat lengkapnya. Bahkan dirinya sangat mempertanggungjawabkan apa yang ditulisnya pada media sosial miliknya.
"Jadi saya berpikir lurus-lurus aja, ternyata berpikir lurus negeri ini tidak tepat. Tapi saya menyatakan saya tetap akan berpikir lurus dan saya tidak membikin akun anonim, saya tidak akan bikin akun yang palsu, saya tidak akan."
"Maka saya akan tetap bikin akun media sosial yang nama saya asli. Tapi saya hanya mengimbau juga pengendali akun-akun di negeri ini seperti akun di media sosial ini bersikap netral karena rakyat muak dengan cara-cara ini," tuturnya.
Walaupun akunnya diretas, Said menegaskan akan tetap membuat akun media sosial baru atas nama dirinya dan akan diumumkan segera kepada publik.
"Saya rencana bikin akun baru, segera nanti saya umumkan kembali dan saya berharap teman-teman yang ada di akun saya itu direport as spam (RAS) aja, karena itu benar orang lain. Di-RAS untuk ditutup oleh akun Twitter. Kalau Twitter tidak menutup atau di-RAS berarti kita mencurigai juga Twitter ini kenapa menjadi corong salah satu pihak," ujar Said dalam jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (14/4/2019).
Tim Pakar Prabowo-Sandi ini menjelaskan dirinya tidak bisa mengantisipasi akan ada yang meretas akun sosial media miliknya. Karena dirinya menganggap tidak mungkin ada orang memiliki niat sejahat itu untuk meretas akun sosial media miliknya.
"Saya tidak pernah berpikir seperti itu karena saya menganggap orang di kita ini orang biasa-biasa saja semua tidak ada berniat jahat. Ternyata ya setelah ini saya akan berpikir bikin cadangan karena ternyata ada berniat jahat di negeri ini," jelasnya.
Selain itu dalam menggunakan akun sosial media miliknya, Said tidak pernah menggunakan akun-akun anonim dan selalu mencantumkan nama hingga alamat lengkapnya. Bahkan dirinya sangat mempertanggungjawabkan apa yang ditulisnya pada media sosial miliknya.
"Jadi saya berpikir lurus-lurus aja, ternyata berpikir lurus negeri ini tidak tepat. Tapi saya menyatakan saya tetap akan berpikir lurus dan saya tidak membikin akun anonim, saya tidak akan bikin akun yang palsu, saya tidak akan."
"Maka saya akan tetap bikin akun media sosial yang nama saya asli. Tapi saya hanya mengimbau juga pengendali akun-akun di negeri ini seperti akun di media sosial ini bersikap netral karena rakyat muak dengan cara-cara ini," tuturnya.
(kri)