Prabowo-Erick Dua Tokoh Pilpres Raih Sentimen Positif Terbanyak

JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir mendapat respons positif dalam perbincangan warganet di media sosial. Hal ini terekam dalam mesin analitik media sosial Ipsos Synthesio.

Mesin ini mampu membaca percakapan di sosial media di berbagai platform seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan Tiktok. Melalui alat ini, pengguna dapat memetakan harapan dan aspirasi publik, termasuk generasi Z dan milenial melalui sosial media.

"Di tengah masifnya kemajuan teknologi, percakapan di sosial media tentu dapat menjadi gambaran untuk mengukur akseptabilitas sosok atau tokoh. Apalagi kita tahu Pemilu ke depan sebesar 52% merupakan pemilih yang berasal dari generasi Z dan milenial yang sangat lekat dengan media sosial yang akan jadi bandul politik dalam Pemilu 2024," kata peneliti senior Ipsos Indonesia, Arif Nurul Imam dalam keterangan tertulis, Jumat (7/7/2023).



Menurutnya, untuk bakal capres yang paling positif diperbincangkan di medsos adalah Prabowo Subianto, kemudian Ganjar Pranowo, dan disusul Anies Baswedan.

"Sentimen positif tertinggi pada Prabowo Subianto sebesar 19,7%, menyusul Ganjar Pranowo sebanyak 11,7%, kemudian Anies Baswedan 10,6%," kata Arif Nurul

Adapun untuk tokoh calon wakil presiden (cawapres), sosok yang meraih sentimen positif tertinggi adalah Erick Thohir.

"Untuk tokoh yang potensial sebagai bakal calon wakil presiden, dari 3 nama yang sering dirilis dan tersebut oleh lembaga survei, termasuk survey internal Ipsos, Erick Thohir memperoleh sentimen positif paling tinggi sebanyak 47,0%. Sementara sentimen negatifnya hanya sebesar 3,7%," kata Arif.



Erick yang juga menjabat Ketum PSSI unggul atas tokoh lain seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memperoleh sentimen positif sebesar 17%. Diikuti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang memperoleh sentimen positif sebesar 6,3%.

Managing Direktur Ipsos Indonesia, Soeprapto Tan menambahkan, tingginya sentimen positif terhadap Erick Thohir mungkin karena dianggap sebagai tokoh yang tidak berasal dari parpol.

"Ketokohan Erick Thohir beda dengan tokoh potensial yang masuk bursa bakal cawapres lainnya yang rata-rata berasal dari parpol, sementara Erick Thohir bukan dari parpol,” ujarnya.