Akun Twitter dan Facebook Diretas, Ini Penjelasan Said Didu
A
A
A
JAKARTA - Unggahan mantan pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu melalui akun Twitter-nya, @saididu membuat geger publik yang membacanya.
Said tokoh yang dikenal kritis terhadap penguasa itu tiba-tiba menuliskan tweet yang menyerang ulama yakni Ustaz Abdul Somad dengan tagar UAS dibayar Prabowo. Said Didu yang ditemui di kawasan Kebayoran Baru pun memberikan keterangan pers atas peretasan akun-akun medsos miliknya.
Said mengatakan bahwa tweet yang dia lontarkan lewat Twitter biasanya menjadi referensi para rekan media. Karena biasanya informasi yang dia bagikan adalah informasi yang masih rahasia namun sudah dibeberkannya agar publik tahu.
"Jadi mungkin itu tujuannya di-hack supaya minggu tenang Said Didu tidak melemparkan isu-isu lagi karena memang tadi malam setelah capres saya menemukan beberapa kebohongan lagi dan rencana saya mau ngetweet kebohongan-kebohongan tersebut setelah debat capres," ujar Tim Pakar Prabowo-Sandi ini dalam jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Minggu (14/4/2019).
"Ternyata setelah saya keluar (debat) akun saya sudah tidak bisa pakai. Jadi memang kelihatannya sudah diincar karena waktu di Debat Capres itu 3 jam waktu yang dipakai itu pada saat dijump sinyal HP saya semua di situlah dia mengambil alih akun saya," tambahnya.
Selain Twitter, akun Facebook miliknya juga ikut diambil diretas dan bisa diselamatkan. Namun sayang, akun Twitter miliknya tidak bisa diambil alih kembali.
"Facebook tadi malam itu bersamaan diambil dari malam jam 03.00 subuh Facebook saya berhasil selamatkan dan kembali ke saya. Akun Twitter itu sampai sekarang kelihatannya sudah sulit saya ambil alih karena kelihatannya sudah diganti semua," jelasnya.
Said tokoh yang dikenal kritis terhadap penguasa itu tiba-tiba menuliskan tweet yang menyerang ulama yakni Ustaz Abdul Somad dengan tagar UAS dibayar Prabowo. Said Didu yang ditemui di kawasan Kebayoran Baru pun memberikan keterangan pers atas peretasan akun-akun medsos miliknya.
Said mengatakan bahwa tweet yang dia lontarkan lewat Twitter biasanya menjadi referensi para rekan media. Karena biasanya informasi yang dia bagikan adalah informasi yang masih rahasia namun sudah dibeberkannya agar publik tahu.
"Jadi mungkin itu tujuannya di-hack supaya minggu tenang Said Didu tidak melemparkan isu-isu lagi karena memang tadi malam setelah capres saya menemukan beberapa kebohongan lagi dan rencana saya mau ngetweet kebohongan-kebohongan tersebut setelah debat capres," ujar Tim Pakar Prabowo-Sandi ini dalam jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Minggu (14/4/2019).
"Ternyata setelah saya keluar (debat) akun saya sudah tidak bisa pakai. Jadi memang kelihatannya sudah diincar karena waktu di Debat Capres itu 3 jam waktu yang dipakai itu pada saat dijump sinyal HP saya semua di situlah dia mengambil alih akun saya," tambahnya.
Selain Twitter, akun Facebook miliknya juga ikut diambil diretas dan bisa diselamatkan. Namun sayang, akun Twitter miliknya tidak bisa diambil alih kembali.
"Facebook tadi malam itu bersamaan diambil dari malam jam 03.00 subuh Facebook saya berhasil selamatkan dan kembali ke saya. Akun Twitter itu sampai sekarang kelihatannya sudah sulit saya ambil alih karena kelihatannya sudah diganti semua," jelasnya.
(kri)