Survei Indodata: Jokowi-Ma'ruf 54,7%, Prabowo-Sandi 32,5%
A
A
A
JAKARTA - Indodata merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas calon presiden dan wakil presiden dalam kurun waktu 24 Maret-7 April 2019. Hasilnya, calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih mengungguli pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
"Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tercatat sebesar 54,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga sebesar 32,5 persen dan ada 12,7 persen responden mengaku tidak tahu hendak memilih siapa," tutur Direktur Eksekutif Indodata Danis T Saputra saat merilis hasil Survei Nasional Prediksi Pemilu 2019 dan Perilaku Pemilih Muslim di Indonesia, di Cikini, Jakarta, Senin (8/4/2019).Unggulnya elektabilitas Jokowi atas Prabowo, kata Danis, bisa dipengaruhi dari kinerja Pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla selama kurang lebih 4,5 tahun.
"Kami coba tanyakan bagaimana penilaian publik terhadap kinerja Pemerintah Jokowi-JK? 66 persen responden menyatakan puas dan 33 persen menyatakan tidak puas. Ini adalah prediksi perilaku pemilih indonesia secara umum," tuturnya .
Indondata juga menanyakan pada responden juga bagaimana bidang ekonomi, bidang pendidikan,kesehatan, kemanan dan hukum. Dan kesemuanya mayoritas mengatakan puas, hampir 80% mengatakan puas.
Selain itu, juga ditanyakan kepada responden mengenai penilaian publik terhadap kinerja partai politik di parlemen. Hasilnha 7,2 % mengatakan kurang puas, 4,3 % mengatakan cukup puas, 1,5 % mengatakan tidak puas sama sekali. Sisanya mengatakan tidak tahu tidak jawab.
"Dari logika perilaku pemilih rasional, kita bisa lihat tingginya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah dan rendahnya kepuasan publik terhadap parlemen bahkan kinerja opisisi, ini menyebabkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf bertengger selalu berada pada posisi di atas 50 persen," tuturnya.
Survei Indodata dilakukan pada 24 Maret-7 April 2019 terhadap 1200 responden yang diambil dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu 2019 di seluruh provinsi. Pengambilan sampel melalui multistage random sampling, dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei ini kurang lebih 2,83 %, dan tingkat kepercayaan 95,5%
"Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tercatat sebesar 54,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga sebesar 32,5 persen dan ada 12,7 persen responden mengaku tidak tahu hendak memilih siapa," tutur Direktur Eksekutif Indodata Danis T Saputra saat merilis hasil Survei Nasional Prediksi Pemilu 2019 dan Perilaku Pemilih Muslim di Indonesia, di Cikini, Jakarta, Senin (8/4/2019).Unggulnya elektabilitas Jokowi atas Prabowo, kata Danis, bisa dipengaruhi dari kinerja Pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla selama kurang lebih 4,5 tahun.
"Kami coba tanyakan bagaimana penilaian publik terhadap kinerja Pemerintah Jokowi-JK? 66 persen responden menyatakan puas dan 33 persen menyatakan tidak puas. Ini adalah prediksi perilaku pemilih indonesia secara umum," tuturnya .
Indondata juga menanyakan pada responden juga bagaimana bidang ekonomi, bidang pendidikan,kesehatan, kemanan dan hukum. Dan kesemuanya mayoritas mengatakan puas, hampir 80% mengatakan puas.
Selain itu, juga ditanyakan kepada responden mengenai penilaian publik terhadap kinerja partai politik di parlemen. Hasilnha 7,2 % mengatakan kurang puas, 4,3 % mengatakan cukup puas, 1,5 % mengatakan tidak puas sama sekali. Sisanya mengatakan tidak tahu tidak jawab.
"Dari logika perilaku pemilih rasional, kita bisa lihat tingginya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah dan rendahnya kepuasan publik terhadap parlemen bahkan kinerja opisisi, ini menyebabkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf bertengger selalu berada pada posisi di atas 50 persen," tuturnya.
Survei Indodata dilakukan pada 24 Maret-7 April 2019 terhadap 1200 responden yang diambil dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu 2019 di seluruh provinsi. Pengambilan sampel melalui multistage random sampling, dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei ini kurang lebih 2,83 %, dan tingkat kepercayaan 95,5%
(dam)