Di Ciamis, Prabowo Kembali Singgung KPU, Bawaslu dan Kebocoran Uang Negara

Sabtu, 06 April 2019 - 14:17 WIB
Di Ciamis, Prabowo Kembali Singgung KPU, Bawaslu dan Kebocoran Uang Negara
Di Ciamis, Prabowo Kembali Singgung KPU, Bawaslu dan Kebocoran Uang Negara
A A A
CIAMIS - Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menyinggung soal media, KPU, Bawaslu, kebocoran uang negara dan elite di Jakarta.

Dalam orasinya, Prabowo dengan berapi-api bertanya kepada ribuan massa yang memenuhi Lapang Lokasana Ciamis Jawa Barat, apakah media-media dari Jakarta meliput tidak? Sontak saja massa pun berteriak tidak dan Prabowo mengungkapkan bahwa media merekam-rekam tapi nanti di Jakarta digunting oleh pemimpin media itu sendiri.

"Media-media dari Jakarta meliput enggak? Dia merekam-rekam nanti di sana digunting oleh pemimpinnya," ujar Prabowo, Sabtu (6/4/2019).

Tak hanya itu, Prabowo juga mengatakan elite-elite di Jakarta tidak mampu mengurus negara, banyak bohongnya, termasuk koran-koran yang banyak sampahnya. "Maka saya saja tak pernah baca koran di Jakarta. Ah lihat sampah. Buang," ucapnya.

Seperti gaya Bung Karno yang selalu bilang 'saudara-saudara', Prabowo mengatakan elite tersebut merampok kekayaan rakyat, kekayaan bangsa. Buktinya segudang yang menurut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ada belasan ribu temuan yang tidak ditindaklanjuti.

"Hampir tiap hari bupati ditahan, ketua partai ditangkap. Dan kalau kita ke penjara jangan-jangan mereka sidang DPR di sana atau sidang kabinet," tuturnya.

Prabowo pun mengungkapkan kebocoran uang negara per tahun menurut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencapai Rp2 ribu triliun yang kalau dalam lima tahun diselamatkan sebesar Rp10 ribu triliun bisa membangun negara kuat.

"Saya juga telah membentuk tim pakar. Kita akan membangun ratusan ribu pabrik milik rakyat Indonesia. Kita akan buat mobil bikinan Indonesia sendiri bukan mobil etok-etok, bukan mobil orang asing yang ganti nama saja," ucapnya.

Mengenai penyelenggara pemilu, Prabowo mengingatkan Bawaslu, KPU dan KPU daerah bahwa masa depan rakyat ada dipundak mereka. Jangan menghancurkan masa depan rakyat karena rakyat Indonesia bisa mengambil tindakan sendiri.

"Hei Bawaslu, hei KPU, hei KPUD. Masa depan rakyatmu ada di pundak kalian. Janganlah menghancurkan masa depan rakyat Indonesia kalau tidak benar terus dilanjutkan saya kira rakyat Indonesia akan mengambul tindakannya sendiri. Kalian mau dicurangi?" kata Prabowo.

Meski demikian, Prabowo yakin rakyat Indonesia tidak bisa dibohongi lagi, tidak takut diintimidasi karena 17 April nanti penunjukan bahwa rakyat tidak takut lagi.

"17 April tinggal 11 hari lagi. Tolong jaga TPS. Berbondong-bondong ke TPS. Jaga karena jangan-jangan ada hantu yang akan ikut nyublus. Ada tuyul-tuyul ikut nyoblos. Jaga benar, saya minta," teriaknya.

Prabowo juga menegaskan mencoblos Prabowo-Sandi bukan untuk dirinya karena sama-sama manusia biasa. Namun untuk anak dan cucu rakyat karena Prabowo-Sandi hanya ingin diperalat rakyat Indonesia.

"Saya prajurit. Saya siap teken mati untuk republik. Saya tidak rela dengan kondisi negeri ini karena masih banyak kemiskinan. Saya tak rela banyak ibu gantung diri karena anak tidak makan," tuturnya.

Selanjutnya bekas mantu mantan Presiden Soeharto ini bertanya apakah ribuan massa di Lapang Lokasana diberi duit atau tidak. Prabowo menegaskan memang tak diberi uang sehingga Prabowo meminta maaf kalau tidak membagi kaos dan pada 17 April juga tidak akan uang saksi.

"Tapi seluruh rakyat akan jadi saksi. Jagain kotak suara jangan sampai diganti di tengah jalan. Kalau ada yang mau bagi-bagi uang terima uangnya karena itu uang rakyat sendiri. Kalau ada yang mau bagi-bagi sembako terima sembakonya karena itu uang kalian. Dan tak usah bilang terima kasih, terpenting 17 April coblos Prabowo-Sandi," ucapnya.

Hampir satu jam Prabowo berorasi, kemudian pamitan sambil turun ke kerumunan massa diiringi Salawat Nabi.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5681 seconds (0.1#10.140)