TKD Banten: Dukungan Pemilih Islam ke Jokowi-Ma'ruf Menguat
A
A
A
BANTEN - Menjelang hari pemungutan suara pada 17 April 2019, kedua pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno terus berupaya menggalang dukungan suara dengan berkeliling daerah.
Beberapa wilayah yang sebelumnya menjadi kantung suara Prabowo pada Pemilu 2014 kini diklaim perlahan berhasil diimbangi oleh Jokowi. Salah satunya wilayah Banten yang tercatat memiliki sekira 8 juta lebih pemilih pada Pemilu 2019.
Selisih suara antara Jokowi dan Prabowo di Banten terpaut tipis, meski begitu ada peningkatan signifikan di pemilih Jokowi jika merujuk hasil perolehan suara pada Pemilu 2014 lalu. Ketika itu, kandidat yang bertarung dalam pilpres adalah Prabowo-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Prabowo-Hatta meraih sekira 3,1 juta suara atau 57,10%. Sedangkan Jokowi-JK memeroleh sekira 2,3 juta suara atau 42,90%. Namun kini, selisih itu bisa terkejar. Perbedaan antara suara Jokowi dan Prabowo hanya terpaut tipis.
Wakil Ketua TKD Provinsi Banten, Wawan Iriawan menuturkan, peningkatan suara Jokowi di Provinsi Banten disebabkan banyak faktor. Apalagi pemilih di Banten lebih kental dengan segmen pemilih Islam.
"Ada peningkatan signifikan dari segmen pemilih Islam karena di Banten ini memang mayoritasnya Muslim. Jadi ada pergeseran dari pemilih Prabowo pada Pemilu 2014 lalu yang saat ini mendukung Jokowi," kata Wawan, Jumat (5/4/2019).
Menurut Wawan, berdasarkan penelitian lembaga survei baru-baru ini menunjukkan pergeseran suara pemilih Islam terjadi menjelang Pemilu 2019. Pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat 50,9%, sedangkan Prabowo-Sandiaga memeroleh 41,6%.
"Kami amati juga dari beberapa survei memang keterwakilan pemilih Islam terhadap Pak Jokowi-Ma'ruf itu tinggi. Baik di tingkat nasional, atau pun di Banten sendiri," ucapnya.
Lembaga Indikator Politik Indonesia menyebutkan, berdasarkan exit poll pada Pilpres 2014, jumlah pemilih muslim yang memilih Jokowi sebesar 48,6%, lalu yang memilih Prabowo 51,4%.
Namun jika pada Pilpres 2014 Prabowo lebih unggul, kata dia, kini justru di Pilpres 2019 Jokowi disebut unggul pada segmen kalangan pemilih Islam. Pasangan Jokowi-Ma'ruf mendominasi suara pemilih muslim atau yang berafiliasi dengan organisasi NU maupun Ormas lain.
Dalam hasil survei, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf di kalangan pemilih NU sebesar 62,7%, sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga terpaut jauh di bawah, yakni hanya mendapat 31,9%.
Sementara survei dukungan suara dari ormas lain, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan perolehan suara 58,3% dan Prabowo-Sandi hanya 35,8%. Dibeberkan pada survei itu, dari periode Oktober 2018 hingga Maret 2019, basis dukungan Jokowi-Ma'ruf di kalangan pemilih Islam memang cenderung menguat, dan kelompok undecided voters kian rendah.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan terhadap 1.220 responden dengan metode random sampling. Adapun margin of errornya sebesar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Beberapa wilayah yang sebelumnya menjadi kantung suara Prabowo pada Pemilu 2014 kini diklaim perlahan berhasil diimbangi oleh Jokowi. Salah satunya wilayah Banten yang tercatat memiliki sekira 8 juta lebih pemilih pada Pemilu 2019.
Selisih suara antara Jokowi dan Prabowo di Banten terpaut tipis, meski begitu ada peningkatan signifikan di pemilih Jokowi jika merujuk hasil perolehan suara pada Pemilu 2014 lalu. Ketika itu, kandidat yang bertarung dalam pilpres adalah Prabowo-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Prabowo-Hatta meraih sekira 3,1 juta suara atau 57,10%. Sedangkan Jokowi-JK memeroleh sekira 2,3 juta suara atau 42,90%. Namun kini, selisih itu bisa terkejar. Perbedaan antara suara Jokowi dan Prabowo hanya terpaut tipis.
Wakil Ketua TKD Provinsi Banten, Wawan Iriawan menuturkan, peningkatan suara Jokowi di Provinsi Banten disebabkan banyak faktor. Apalagi pemilih di Banten lebih kental dengan segmen pemilih Islam.
"Ada peningkatan signifikan dari segmen pemilih Islam karena di Banten ini memang mayoritasnya Muslim. Jadi ada pergeseran dari pemilih Prabowo pada Pemilu 2014 lalu yang saat ini mendukung Jokowi," kata Wawan, Jumat (5/4/2019).
Menurut Wawan, berdasarkan penelitian lembaga survei baru-baru ini menunjukkan pergeseran suara pemilih Islam terjadi menjelang Pemilu 2019. Pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat 50,9%, sedangkan Prabowo-Sandiaga memeroleh 41,6%.
"Kami amati juga dari beberapa survei memang keterwakilan pemilih Islam terhadap Pak Jokowi-Ma'ruf itu tinggi. Baik di tingkat nasional, atau pun di Banten sendiri," ucapnya.
Lembaga Indikator Politik Indonesia menyebutkan, berdasarkan exit poll pada Pilpres 2014, jumlah pemilih muslim yang memilih Jokowi sebesar 48,6%, lalu yang memilih Prabowo 51,4%.
Namun jika pada Pilpres 2014 Prabowo lebih unggul, kata dia, kini justru di Pilpres 2019 Jokowi disebut unggul pada segmen kalangan pemilih Islam. Pasangan Jokowi-Ma'ruf mendominasi suara pemilih muslim atau yang berafiliasi dengan organisasi NU maupun Ormas lain.
Dalam hasil survei, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf di kalangan pemilih NU sebesar 62,7%, sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga terpaut jauh di bawah, yakni hanya mendapat 31,9%.
Sementara survei dukungan suara dari ormas lain, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan perolehan suara 58,3% dan Prabowo-Sandi hanya 35,8%. Dibeberkan pada survei itu, dari periode Oktober 2018 hingga Maret 2019, basis dukungan Jokowi-Ma'ruf di kalangan pemilih Islam memang cenderung menguat, dan kelompok undecided voters kian rendah.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan terhadap 1.220 responden dengan metode random sampling. Adapun margin of errornya sebesar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(dam)