Apel Siaga 313 Serukan Tolak Kecurangan Pemilu
A
A
A
JAKARTA - Apel Siaga yang dihadiri sejumlah massa berseragam putih menggelar aksi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), peserta aksi membawa karton bertuliskan "Tolak Kecurangan Pemilu". Mereka juga membagikan bunga mawar merah.
Sekretaris Jenderal FUI, Muhammad Gatot Saptono alias Muhammad Al Khaththath mengatakan aksi kali ini untuk mendukung pemilu berjalan lancar tanpa kecurangan. Aksi dimulai dengan salat subuh berjemaah di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat. (Baca Juga: Amien Rais Minta KPU Adil Saat Pemilu 2019)
Dia mengatakan umat Islam siap mengikuti pemilu sesuai kewajiban yang tercantum pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) hasil Ijtimak Ulama Komisi Fatwa 2009 di Padang Panjang tentang Pemilu dan Penggunaan Hak Pilih.
"Juga sebagai aksi lanjutan dari apel yang digelar pada 1 Maret lalu di tempat yang sama," ucapnya di Gedung KPU Jakarta (31/3/2019).
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang hador dalam apel siaga itu juga menyatakan akan mengerahkan kekuatan rakyat alias 'people power' untuk menyikapi dugaan kecurangan Pemilu 2019 .
Menurutnya, ancaman soal pengerahan massa itu akan dilakukan jika tim kampanye Prabowo menemukan bukti kecurangan pemilu secara sistematik, terukur dan masif. Namun dia berharap kecurangan itu tidak terjadi.
"Kami enggak akan ke MK lagi, kami langsung people power," tegasnya.
Dia juga mengimbau kepada kubu calon presiden petahana Joko Widodo maupun pemerintah untuk ikut menekan kecurangan pemilu. "Kami ingatkan semua bisa dirembuk secara kekeluargaan, tapi jangan sampai mengabaikan kecurangan," ungkapnya.
Amien mengatakan akan menyampaikan masukan secara resmi dari BPN kepada KPU pada Senin (1/4/2019). Amien mengatakan tim data dan teknologi informasi (IT) telah membedah DPT dari KPU.
"Ada sekitar 17 juta yang masih harus dibersihkan kembali (DPT). Besok Senin kami ketemu KPU juga Depdagri. Sampaikan tolong yang enggak jelas ini dihilangkan supaya pemilu betul-betul jujur, adil dan transparan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman mempersilahkan apel siaga sebagai penyampaian aspirasi warga. Namun, dia tak sepakat dengan tujuan aksi yang menyebut ingin memastikan KPU adil dan bersih menyelenggarakan pemilu. "Kok, saya ini dituduh curang? Mikir curang aja enggak sempat, enggak ada waktu. Mikirnya itu kerja, habis itu rapat," ucapnya.
Begitupun dengan Komisioner KPU Viryan Aziz menyampaikan pihaknya bakal membereskan masalah DPT Pemilu 2019. Menurutnya, KPU terkendala dalam perampungan potensi data ganda karena di saat bersamaan perlu menyelesaikan proses persiapan pemilu lainnya.
Sekretaris Jenderal FUI, Muhammad Gatot Saptono alias Muhammad Al Khaththath mengatakan aksi kali ini untuk mendukung pemilu berjalan lancar tanpa kecurangan. Aksi dimulai dengan salat subuh berjemaah di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat. (Baca Juga: Amien Rais Minta KPU Adil Saat Pemilu 2019)
Dia mengatakan umat Islam siap mengikuti pemilu sesuai kewajiban yang tercantum pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) hasil Ijtimak Ulama Komisi Fatwa 2009 di Padang Panjang tentang Pemilu dan Penggunaan Hak Pilih.
"Juga sebagai aksi lanjutan dari apel yang digelar pada 1 Maret lalu di tempat yang sama," ucapnya di Gedung KPU Jakarta (31/3/2019).
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang hador dalam apel siaga itu juga menyatakan akan mengerahkan kekuatan rakyat alias 'people power' untuk menyikapi dugaan kecurangan Pemilu 2019 .
Menurutnya, ancaman soal pengerahan massa itu akan dilakukan jika tim kampanye Prabowo menemukan bukti kecurangan pemilu secara sistematik, terukur dan masif. Namun dia berharap kecurangan itu tidak terjadi.
"Kami enggak akan ke MK lagi, kami langsung people power," tegasnya.
Dia juga mengimbau kepada kubu calon presiden petahana Joko Widodo maupun pemerintah untuk ikut menekan kecurangan pemilu. "Kami ingatkan semua bisa dirembuk secara kekeluargaan, tapi jangan sampai mengabaikan kecurangan," ungkapnya.
Amien mengatakan akan menyampaikan masukan secara resmi dari BPN kepada KPU pada Senin (1/4/2019). Amien mengatakan tim data dan teknologi informasi (IT) telah membedah DPT dari KPU.
"Ada sekitar 17 juta yang masih harus dibersihkan kembali (DPT). Besok Senin kami ketemu KPU juga Depdagri. Sampaikan tolong yang enggak jelas ini dihilangkan supaya pemilu betul-betul jujur, adil dan transparan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman mempersilahkan apel siaga sebagai penyampaian aspirasi warga. Namun, dia tak sepakat dengan tujuan aksi yang menyebut ingin memastikan KPU adil dan bersih menyelenggarakan pemilu. "Kok, saya ini dituduh curang? Mikir curang aja enggak sempat, enggak ada waktu. Mikirnya itu kerja, habis itu rapat," ucapnya.
Begitupun dengan Komisioner KPU Viryan Aziz menyampaikan pihaknya bakal membereskan masalah DPT Pemilu 2019. Menurutnya, KPU terkendala dalam perampungan potensi data ganda karena di saat bersamaan perlu menyelesaikan proses persiapan pemilu lainnya.
(rhs)