Di Hadapan Anak Muda Banyuwangi, Jokowi Cerita Kisah Hidupnya
A
A
A
BANYUWANGI - Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) melakukan kampanye di Banyuwangi. Di hadapan anak-anak muda, Jokowi bercerita perjalanan dan perjuangan hidupnya.
Dalam acara Ngobrol Inspiratif Bareng Jokowi bertajuk “Kisah Inspiratif Jokowi: Dari Bisnis Mebel sampai Memajukan Negeri” tersebut, Jokowi menyemangati anak-anak muda agar jangan gampang menyerah. “Ada banyak kesempatan bagi siapa pun untuk maju, jangan mudah menyerah,” kata Jokowi di hadapan anak-anak muda Banyuwangi di Taman Blambangan, Senin (25/3/2019).
Dalam acara tersebut Jokowi didampingi sang istri, Iriana. Juga Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo , Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ketua Dewan Pembina Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Jatim Bahlil Lahadalia, Ketua Repnas Jatim Mufti Anam, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (Baca juga: Jokowi Diyakini Miliki Modal Kuat Hadapi Debat Keempat )
Jokowi bercerita tentang masa kecilnya di perkampungan kumuh bantaran sungai di Solo. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berkali-kali pindah rumah bilik kontrakan karena sang ayah tak punya cukup uang untuk membayar. Bahkan, rumah kontrakannya pernah digusur.
“Sehingga saya harus menumpang di rumah saudara. Sedih rasanya. Tapi keluarga saya tidak mau menyerah. Bapak dan ibu saya terus berjuang. Saya terus disemangati sampai akhirnya masuk UGM (Universitas Gadjah Mada),” kata Jokowi mengenang masa sulit dalam hidupnya. (Baca juga: Charta Politika: Tingkat Kepuasan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi 65% )
Lulus kuliah 1985, Jokowi bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh. Jokowi ditempatkan di belantara hutan Aceh dan tinggal di rumah panggung agar dari ancaman binatang buas. Seusai menikah, sang istri diboyong Jokowi ke Aceh. Mereka tinggal di barak di tengah hutan. Hanya ada satu kamar berukuran kecil untuk Jokowi dan Iriana. Dapur, kamar mandi, dan ruang tamu digunakan bersama para pekerja lain.
Dua tahun mereka tinggal di hutan. Kesetiaan dan ketabahan Iriana membuat cinta Jokowi kepada sang istri kian kukuh. Pada tahun kedua di hutan, Iriana hamil. Jokowi memutuskan berhenti bekerja dan ingin merintis bisnis mebel. Dia balik ke Solo.
Satu tahun membuka bisnis sendiri, kata Jokowi, bisnisnya belum moncer. Baru pada tahun ketiga, banyak orang mengenal Jokowi sebagai perajin kayu andal. Jokowi lalu mengikuti pameran di Singapura. Pesanan dari luar negeri pun berdatangan. “Awalnya tiga bulan baru kirim satu kontainer. Lambat laun dalam sebulan kirim 18 kontainer. Harus ikhtiar, tawakkal, Insya Allah lancar semua,” kata Jokowi disambut tepuk tangan anak-anak muda yang hadir.
Ketua Repnas Jatim Mufti Anam mengatakan, pihaknya sengaja menggelar diskusi inspiratif agar anak-anak muda bisa meneladani kisah Jokowi. “Jadi ini bukan semata-mata ayo pilih 01. Tapi juga ada inspirasinya. Bayangkan, beliau masa kecil dan masa mudanya penuh kesulitan. Bahkan Pak Jokowi kerja menyerut kayu sendiri, malam-malam angkat kayu ke rumah dan digarap sambil momong anak. Tapi sekarang beliau sukses menjadi presiden,” ujarnya.
“Kisah ini diceritakan langsung Pak Jokowi ke anak-anak muda, dan pasti menginspirasi. Insya Allah selain kampanye, ini jadi berkah karena setelah acara ini anak-anak muda semakin giat belajar dan kelak mampu mewarnai Indonesia dengan aksi positif,” pungkas Mufti.
Dalam acara Ngobrol Inspiratif Bareng Jokowi bertajuk “Kisah Inspiratif Jokowi: Dari Bisnis Mebel sampai Memajukan Negeri” tersebut, Jokowi menyemangati anak-anak muda agar jangan gampang menyerah. “Ada banyak kesempatan bagi siapa pun untuk maju, jangan mudah menyerah,” kata Jokowi di hadapan anak-anak muda Banyuwangi di Taman Blambangan, Senin (25/3/2019).
Dalam acara tersebut Jokowi didampingi sang istri, Iriana. Juga Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo , Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ketua Dewan Pembina Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Jatim Bahlil Lahadalia, Ketua Repnas Jatim Mufti Anam, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (Baca juga: Jokowi Diyakini Miliki Modal Kuat Hadapi Debat Keempat )
Jokowi bercerita tentang masa kecilnya di perkampungan kumuh bantaran sungai di Solo. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berkali-kali pindah rumah bilik kontrakan karena sang ayah tak punya cukup uang untuk membayar. Bahkan, rumah kontrakannya pernah digusur.
“Sehingga saya harus menumpang di rumah saudara. Sedih rasanya. Tapi keluarga saya tidak mau menyerah. Bapak dan ibu saya terus berjuang. Saya terus disemangati sampai akhirnya masuk UGM (Universitas Gadjah Mada),” kata Jokowi mengenang masa sulit dalam hidupnya. (Baca juga: Charta Politika: Tingkat Kepuasan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi 65% )
Lulus kuliah 1985, Jokowi bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh. Jokowi ditempatkan di belantara hutan Aceh dan tinggal di rumah panggung agar dari ancaman binatang buas. Seusai menikah, sang istri diboyong Jokowi ke Aceh. Mereka tinggal di barak di tengah hutan. Hanya ada satu kamar berukuran kecil untuk Jokowi dan Iriana. Dapur, kamar mandi, dan ruang tamu digunakan bersama para pekerja lain.
Dua tahun mereka tinggal di hutan. Kesetiaan dan ketabahan Iriana membuat cinta Jokowi kepada sang istri kian kukuh. Pada tahun kedua di hutan, Iriana hamil. Jokowi memutuskan berhenti bekerja dan ingin merintis bisnis mebel. Dia balik ke Solo.
Satu tahun membuka bisnis sendiri, kata Jokowi, bisnisnya belum moncer. Baru pada tahun ketiga, banyak orang mengenal Jokowi sebagai perajin kayu andal. Jokowi lalu mengikuti pameran di Singapura. Pesanan dari luar negeri pun berdatangan. “Awalnya tiga bulan baru kirim satu kontainer. Lambat laun dalam sebulan kirim 18 kontainer. Harus ikhtiar, tawakkal, Insya Allah lancar semua,” kata Jokowi disambut tepuk tangan anak-anak muda yang hadir.
Ketua Repnas Jatim Mufti Anam mengatakan, pihaknya sengaja menggelar diskusi inspiratif agar anak-anak muda bisa meneladani kisah Jokowi. “Jadi ini bukan semata-mata ayo pilih 01. Tapi juga ada inspirasinya. Bayangkan, beliau masa kecil dan masa mudanya penuh kesulitan. Bahkan Pak Jokowi kerja menyerut kayu sendiri, malam-malam angkat kayu ke rumah dan digarap sambil momong anak. Tapi sekarang beliau sukses menjadi presiden,” ujarnya.
“Kisah ini diceritakan langsung Pak Jokowi ke anak-anak muda, dan pasti menginspirasi. Insya Allah selain kampanye, ini jadi berkah karena setelah acara ini anak-anak muda semakin giat belajar dan kelak mampu mewarnai Indonesia dengan aksi positif,” pungkas Mufti.
(poe)