Erwin Aksa Diberhentikan, Bukti Golkar All Out Dukung Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Pemberhentian Erwin Aksa dari kepengurusan Partai Golkar dinilai sebagai bentuk soliditas partai berlambang pohon beringin itu dalam mengusung Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia 2019-2024.
Pemberhentian Erwin sekaligus bentuk pernyataan tegas Golkar bahwa partai itu hanya fokus dan selalu all-out dalam barisan koalisi pengusung Jokowi.
Politikus Golkar yang juga Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Meutya Hafid mengatakan, menghormati pilihan pribadi Erwin yang punya pilihan berbeda dalam Pilpres 2019.
Namun, kata dia, Partai Golkar memiliki aturan internal yang ketat dan sangat solid dalam mengusung Jokowi yang sesuai dengan hasil Munaslub Partai Golkar di 2017 yang harus dipatuhi oleh seluruh kader Golkar dari tingkat pusat hingga daerah.
"Kami menghormati pilihan pribadi Erwin Aksa yang berbeda di Pilpres 2019. Terlepas dari hal itu, ini merupakan bukti bahwa Golkar semakin solid dalam mengusung Jokowi. Sebab dari pusat hingga ranting di daerah, semua ada dalam satu visi dan garis perjuangan yang sama untuk memenangkan pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf dalam Pilpres 2019," ujar Meutya saat dihubungi wartawan, Selasa (19/3/2019).
Di alam demokrasi, kata Meutya, tidak tertutup ada pandangan yang tak selalu sama. Namun di Golkar visi telah menjadi satu kesatuan yang mengikat setiap langkah kader. " Berdasarkan Munaslub Partai Golkar pada 20 Desember 2017, sudah diamantkan bahwa kader partai harus solid pada satu kesatuan visi dan semangat untuk memenangkan Jokowi. Golkar Jokowi!" tutur Meutya.
Dalam pernyataan sikap resmi Partai Golkar yang ditandatangani Ketua Umum Partai, Airlangga Hartanto, dinyatakan keputusan penberhentian Erwin Aksa dari jabatan struktural di partai sebagai Ketua Bidang Koperasi dan UKM demi menjaga muruwah partai serta melaksanakan secara konsisten amanat Munaslub Partai Golkar tahun 2017, yakni mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019.
"Sebagaimana yang tersebar di berbagai media, Erwin Aksa telah menyatakan sikap terbuka mendukung pasangan calon capres-cawapres 02. Hal itu tentu bertentangan dengan amanat tertinggi forum pengambilan keputusan di Partai Golkar," tulis pernyataan resmi Partai Golkar
Meski sudah diberhentikan, Golkar tetap menilai Erwin Aksa sebagai sahabat partai. Menurut Meutya, Erwin merupakan sahabat sekaligus mitra yang sehat dalam persaingan Pilpres 2019.
"Berbeda pilihan tapi tetap bersahabat," ujarnya.
Pemberhentian Erwin sekaligus bentuk pernyataan tegas Golkar bahwa partai itu hanya fokus dan selalu all-out dalam barisan koalisi pengusung Jokowi.
Politikus Golkar yang juga Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Meutya Hafid mengatakan, menghormati pilihan pribadi Erwin yang punya pilihan berbeda dalam Pilpres 2019.
Namun, kata dia, Partai Golkar memiliki aturan internal yang ketat dan sangat solid dalam mengusung Jokowi yang sesuai dengan hasil Munaslub Partai Golkar di 2017 yang harus dipatuhi oleh seluruh kader Golkar dari tingkat pusat hingga daerah.
"Kami menghormati pilihan pribadi Erwin Aksa yang berbeda di Pilpres 2019. Terlepas dari hal itu, ini merupakan bukti bahwa Golkar semakin solid dalam mengusung Jokowi. Sebab dari pusat hingga ranting di daerah, semua ada dalam satu visi dan garis perjuangan yang sama untuk memenangkan pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf dalam Pilpres 2019," ujar Meutya saat dihubungi wartawan, Selasa (19/3/2019).
Di alam demokrasi, kata Meutya, tidak tertutup ada pandangan yang tak selalu sama. Namun di Golkar visi telah menjadi satu kesatuan yang mengikat setiap langkah kader. " Berdasarkan Munaslub Partai Golkar pada 20 Desember 2017, sudah diamantkan bahwa kader partai harus solid pada satu kesatuan visi dan semangat untuk memenangkan Jokowi. Golkar Jokowi!" tutur Meutya.
Dalam pernyataan sikap resmi Partai Golkar yang ditandatangani Ketua Umum Partai, Airlangga Hartanto, dinyatakan keputusan penberhentian Erwin Aksa dari jabatan struktural di partai sebagai Ketua Bidang Koperasi dan UKM demi menjaga muruwah partai serta melaksanakan secara konsisten amanat Munaslub Partai Golkar tahun 2017, yakni mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019.
"Sebagaimana yang tersebar di berbagai media, Erwin Aksa telah menyatakan sikap terbuka mendukung pasangan calon capres-cawapres 02. Hal itu tentu bertentangan dengan amanat tertinggi forum pengambilan keputusan di Partai Golkar," tulis pernyataan resmi Partai Golkar
Meski sudah diberhentikan, Golkar tetap menilai Erwin Aksa sebagai sahabat partai. Menurut Meutya, Erwin merupakan sahabat sekaligus mitra yang sehat dalam persaingan Pilpres 2019.
"Berbeda pilihan tapi tetap bersahabat," ujarnya.
(dam)