Didukung Milenial, Reliji Siap Menangkan Jokowi-Ma'ruf

Minggu, 17 Maret 2019 - 16:58 WIB
Didukung Milenial, Reliji...
Didukung Milenial, Reliji Siap Menangkan Jokowi-Ma'ruf
A A A
JAKARTA - Relawan Indonesia Jokowi (Reliji) bertekad memenangkan pasangan calon presiden (capres) nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin di wilayah Banten denganmelakukan kampanye door to door.


Reliji didukung relawan yang sebagian besar merupakan generasi milenial.

“Kita lawan hoaks dan fitnah dengan fakta dan data. Datangi masyarakat darirumah ke rumah, sampaikan informasi yang benar tentang Presiden Jokowi mulai dari pribadinya yang sederhana, taat beribadah, dekat dengan umat Islam, hingga program pemerintahannya yang pro-rakyat,” tutur Ketua Umum Kornas Reliji, Bursah Zarnubi saat memberikan pembekalan relawan di Pandeglang, Banten, Minggu (18/3/2019).

Acara Workshop dan Pembekalan Relawan yang berlangsung di KharismaLabuan Beach & Resort, Pandeglang dihadiri perwakilan koordinatorkabupaten/kota se-Provinsi Banten dan 200 relawan dari Pandeglang dan Lebak.

Hadir juga Sekretaris Jenderal Kornas Reliji Beni Pramula yang merupakan caleg DPRdari Partai Perindo daerah pemilihan (dapil) Banten 1.

Selain di Banten, kata dia, Reliji juga melakukan kampanye door to doordi Provinsi Riau, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Sulawesi Tengah, dan NusaTenggara Barat.

Relawan yang diterjunkan untuk menyapa masyarakat dari pintu ke pintu, terdiri atas aktivis yang merupakan anggota reliji dan jaringan relawan sejumlah caleg yang berasal dari parpol pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin.

Bursah memotivasi para relawan agar militan namun bersikap simpatik dalammenjalankan tugasnya. Berkampanye positif tentang Jokowi, dan tidak bolehmenjelek-jelekkan atau menyerang pasangan capres lainnya.

Selain itu juga tidak boleh berkampanye di tempat ibadah atau tempat-tempat yang dilarang oleh UU dan peraturan KPU.

Dalam melakukan kampanye, door to door di tujuh provinsi termasuk Banten,relawan Reliji menggunakan alat peraga kampanye (APK) berupa brosur/leaflet yang secara garis besar berisi empat isu utama.

Pertama, profil Jokowi sebagai pemimpin yang sederhana, merakyat, dan tidak KKN. Keluarganya juga sangat harmonis, cerminan keluarga sakinah mawaddah warrahmah.

Kedua, Profil Jokowi sebagai seorang muslim yang taat beribadah, dekat dengan umat Islam, rajin mengunjungi pesantren dan giat memajukan ekonomi umat, antara lain melalui pembentukan bank wakaf dan mendorong kemitraanpengusaha besar dengan pesantren.

Ketiga, hasil kerja nyata empat tahun pemerintahan Jokowi. Antara lain tentang pembangunan infrastruktur yang massif dan merata di seluruh Indonesia, tidak lagi Jawa sentris seperti di masa lalu. Juga komitmen Jokowi dalam memacu pembangunan kawasan perdesaan.

Keempat, sosialisasi pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai duet nasionalis religius yang mengayomi semua golongan dan melanjutkan keberhasilanpembangunan Jokowi-JK.

Bursah menyebut contoh sejumlah prestasi monumental selama empat tahunPemerintah Jokowi antara lain, terobosan Jokowi dalam mewujudkanpembangunan yang merata dan berkeadilan.

Itu dilakukan dengan mengubah orientasi pembangunan yang selama ini Jawa sentris menjadi Indonesia sentris, menggenjot pembangunan di wilayah pedesaan dan daerah pinggiran, serta mengakselerasi pembangunan infrastruktur di luar Jawa.

Prestasi monumental Jokowi lainnya, menurut Bursah, menekan angkakemiskinan menjadi 9,82% per Maret 2018. Ini adalah angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah Indonesia.

Ketiga, keberhasilan dalammeningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti ditunjukkan melalui indeks pembangunan manusia (IPM) yang meningkat, pelayanan kesehatanmasyarakat yang semakin baik, dan akses pendidikan yang lebih merata melalui pencanangan program wajib belajar 12 tahun dan pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Jikap pada periode ini Presiden Jokowi lebih menekankan pembangunaninfrastruktur, dalam lima tahun ke depan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin akan lebih fokus kepada pembangunan sumber daya manusia. ” kata Bursah.

Khusus untuk wilayah Banten yang masyarakatnya dikenal relijius, Bursahmenekankan kepada para relawan agar menyampaikan informasi yangsebenarnya tentang keIslaman dan ketaatan Jokowi dalam beribadah.

Misalnya, Jokowi dan Ibu Iriana sudah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada 2003. Juga berkali-kali melaksanakan ibadah umrah bersama keluarganya.

“Informasi dan fakta tersebut sampaikan dengan baik sehingga masyarakat tidakterpengaruh dengan kabar bohong dan propaganda yang menyebut Jokowi bukan beragama Islam atau bahkan anti-Islam,” kata Bursah.

Selain taat beribadah dan dekat dengan ulama, kata Bursah, Jokowi juga membuat sejumlah program nyata untuk umat Islam, seperti membentuk bank wakaf, mendorong kemitraan pengusaha besar dengan UKM yang melibatkan pesantren, membantu pembangunan ribuan pesantren dan masjid, hingga membangun Universitas Islam Internasional Indonesia seluas 142 hektare di Depok agar Indonesia menjadi salah satu pusat peradaban Islam di dunia.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7164 seconds (0.1#10.140)