Serangan PSI ke Partai Nasionalis Bisa Ganggu Elektabilitas Jokowi

Rabu, 13 Maret 2019 - 14:26 WIB
Serangan PSI ke Partai...
Serangan PSI ke Partai Nasionalis Bisa Ganggu Elektabilitas Jokowi
A A A
JAKARTA - Serangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke partai nasionalis dinilai dapat mengganggu elektabilitas calon petahana Joko Widodo (Jokowi). Diketahui, Ketua Umum PSI Grace Natalie menyinggung banyak partai yang mengaku nasionalis tapi justru mendukung peraturan daerah (perda) syariah yang diskriminatif.

“Apakah akan menganggu Jokowi? Ya bisa saja. Tapi yang banyak komentar partai koalisi Jokowi sendiri kan,” kata Pengamat politik dari Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi), Hendri B Satrio kepada wartawan, Rabu (13/3/2019).

Menurut dia, apa yang dilakukan PSI dengan mengkritisi partai nasionalis termasuk partai koalisi Jokowi itu sebetulnya untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas serta mendorong sebagai partai pembeda. Hendri menganggap sebenarnya strategi dan tujuan PSI itu bagus.

“Cuma, isu yang dibawa PSI soal kesetaraan, di mana isu tersebut dari hasil survei bukan menjadi permasalahan pokok yang diperhatikan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Saat ini permasalahan pokoknya adalah ekonomi dan lapangan pekerjaan. Harusnya PSI berani masuk ke ranah isu premier ekonomi yakni bagaimana cara mengentaskan kemiskinan dan partai ini membuka lapangan kerja lebih banyak.

Memang, lanjut Hendri, isu ekonomi ini terdengar lebih eksekutif. Namun, PSI yang mengusung kadernya sebagai calon anggota legislatif tentu harus memperbaiki apa yang menjadi masalah dalam ekonomi.

“Kenapa sih lebih fokus permasalahan di Medan itu dan bangga sekali? Kenapa tidak bahas Tolikara misalnya. Menurut saya, lebih tepat dilaksanakan karena akhirnya orang-orang akan terfokus apa yang disampaikan PSI ternyata bolongnya banyak,” ujarnya.

Di samping itu, Hendri mengatakan Pemilu 2019 memang semua partai politik memiliki dua kepentingan. Pertama meloloskan wakilnya di DPR dengan ambang batas 4% termasuk meloloskan wakilnya ke DPRD. Kedua meloloskan capres-cawapres yang diusung yakni Jokowi-Ma’ruf Amin.

“PSI mau tidak mau harus konsentrasi untuk menyelamatkan partai lolos ke parlemen dari 4% ambang batas. Makanya apa yang dilakukan kemarin itu, dia sangat individualis. Dia berjuang sendiri untuk partainya. Ingin publik tahu PSI beda, tapi pakai cara omong kasar ke parpol lain,” tandasnya.

Diketahui, pidato Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam acara Festival 11 di Medan, Senin 11 Maret 2019 menyerang sikap partai yang berlabel nasionalis di Indonesia. Dalam pidatonya, Grace menyinggung banyak partai yang mengaku nasionalis namun justru mendukung perda syariah yang diskriminatif.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5988 seconds (0.1#10.140)