Pilpres 2019, Master C19 Portal KMA Galang Dukungan di Sumatera
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan Master C19 Portal KMA dalam menggalang dukungan warga NU untuk memenangkan cawapres nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin (KMA) belum berhenti.
Usai menyolidkan suara Nahdliyin di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan, Master C19 Portal KMA berencana menyambangi warga NU di Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu ditegaskan Direktur Master C19 Portal KMA Doddy Dwi Nugroho. Menurutnya, masih ada warga NU di Sumut yang belum mantapkan pilihannya di Pilpres 17 April mendatang.
"Insya Allah tanggal 6 Februari ini, kita akan sambangi warga NU di Sumut. Dan memang sudah menjadi tugas kami (Master C19 Portal KMA, red) mengonsolidasi suara warga NU untuk memenangkan Kiai Ma’ruf Amin," tandas Doddy dalam keterangan tertulis, Senin (4/3/2019).
Dalam upaya menyolidkan suara NU untuk memenangkan KMA, lanjut alumnus Fakultas Hukum Universitas Widya Gama ini, sama seperti yang dilakukan di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
"Ya, kami akan menemui simpul-simpul warga NU Sumut. Kami akan gerakkan mereka untuk menggalang dukungan masyarakat untuk memenangkan Kiai Ma’ruf Amin di Sumut," ungkapnya.
Dalam kontestasi Pilpres nanti, Doddy meyakini, jika warga NU akan memilih pasangan calon nomor urut 01 yakni Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Karena, Kiai Ma’ruf merupakan ulama besar di Indonesia.
"Sebelumnya, beliau menjadi pimpinan tertinggi dengan menjabat sebagai Rais Aam PBNU dan Ketua Umum MUI. Karena itu, bagi warga NU dan umat Islam tidak ada pilihan lain selain memilih ulamanya sendiri," tandasnya.
Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA, Ahmad Syauqi juga putra Kiai Ma’ruf menambahkan, memenangkan KMA dalam Pilpres nanti merupakan bagian ijtihad dan jihad warga NU.
Sebab, kata Gus Oqi-panggilan akrabnya-yang dihadapi Jokowi dan Kiai Ma’ruf bukan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. "Orang NU harus tahu, ada kelompok yang tidak mau Jokowi terpilih lagi. Mereka adalah kelompok yang selama ini merong-rong NKRI," tuturnya.
"Nah, orang NU harus membentengi ini kalau tidak mau negara ini dikuasi mereka. Ini sangat berbahaya bagi NU. Iya kalau NU hanya dilemahkan saja, kalau diusir dari negarai ini?," tambahnya.
Gus Oqi juga mengimbau kepada warga NU tidak terpengaruh dengan isu-isu hoaks yang selama ini untuk melemahkan NU. Misalnya, isu Jokowi anak PKI, Kiai Ma’ruf akan digantikan Ahok nanti.
"Itu semua hoaks. Tujuannya jelas, mereka tidak mau orang NU memilih 01 di Pilpres nanti. Dan itu tugas kita menjelaskan kepada warga NU," pungkasnya.
Usai menyolidkan suara Nahdliyin di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan, Master C19 Portal KMA berencana menyambangi warga NU di Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu ditegaskan Direktur Master C19 Portal KMA Doddy Dwi Nugroho. Menurutnya, masih ada warga NU di Sumut yang belum mantapkan pilihannya di Pilpres 17 April mendatang.
"Insya Allah tanggal 6 Februari ini, kita akan sambangi warga NU di Sumut. Dan memang sudah menjadi tugas kami (Master C19 Portal KMA, red) mengonsolidasi suara warga NU untuk memenangkan Kiai Ma’ruf Amin," tandas Doddy dalam keterangan tertulis, Senin (4/3/2019).
Dalam upaya menyolidkan suara NU untuk memenangkan KMA, lanjut alumnus Fakultas Hukum Universitas Widya Gama ini, sama seperti yang dilakukan di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
"Ya, kami akan menemui simpul-simpul warga NU Sumut. Kami akan gerakkan mereka untuk menggalang dukungan masyarakat untuk memenangkan Kiai Ma’ruf Amin di Sumut," ungkapnya.
Dalam kontestasi Pilpres nanti, Doddy meyakini, jika warga NU akan memilih pasangan calon nomor urut 01 yakni Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Karena, Kiai Ma’ruf merupakan ulama besar di Indonesia.
"Sebelumnya, beliau menjadi pimpinan tertinggi dengan menjabat sebagai Rais Aam PBNU dan Ketua Umum MUI. Karena itu, bagi warga NU dan umat Islam tidak ada pilihan lain selain memilih ulamanya sendiri," tandasnya.
Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA, Ahmad Syauqi juga putra Kiai Ma’ruf menambahkan, memenangkan KMA dalam Pilpres nanti merupakan bagian ijtihad dan jihad warga NU.
Sebab, kata Gus Oqi-panggilan akrabnya-yang dihadapi Jokowi dan Kiai Ma’ruf bukan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. "Orang NU harus tahu, ada kelompok yang tidak mau Jokowi terpilih lagi. Mereka adalah kelompok yang selama ini merong-rong NKRI," tuturnya.
"Nah, orang NU harus membentengi ini kalau tidak mau negara ini dikuasi mereka. Ini sangat berbahaya bagi NU. Iya kalau NU hanya dilemahkan saja, kalau diusir dari negarai ini?," tambahnya.
Gus Oqi juga mengimbau kepada warga NU tidak terpengaruh dengan isu-isu hoaks yang selama ini untuk melemahkan NU. Misalnya, isu Jokowi anak PKI, Kiai Ma’ruf akan digantikan Ahok nanti.
"Itu semua hoaks. Tujuannya jelas, mereka tidak mau orang NU memilih 01 di Pilpres nanti. Dan itu tugas kita menjelaskan kepada warga NU," pungkasnya.
(maf)