Prihatin Soal Ekonomi, Prabowo Sebut Indonesia Darling of The World Bank

Minggu, 03 Maret 2019 - 16:32 WIB
Prihatin Soal Ekonomi,...
Prihatin Soal Ekonomi, Prabowo Sebut Indonesia Darling of The World Bank
A A A
JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku prihatin kenapa bangsa Indonesia yang dianggap kaya namun selama hampir 25 tahun memiliki ekonomi yang tidak tumbuh hingga 6-8 persen.

"Kita menjadi anak emas daripada barat. Kita menjadi The Darling of The World Bank," kata Prabowo dalam sambutannya di depan Aliansi Pencerah Indonesia (API) yang terdiri dari eksponen Muhammadiyah se-Indonesia yang mendukungnya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (3/3/2019).

Menurut Prabowo, pada saat krisis 97-98 banyak pihak yang menyebut bahwa fundamental ekonomi Indonesia sangat kuat. Namun yang terjadi setelah enam bulan kemudian rupiah Indonesia hancur.

"Bagaimana? Saya bertanya, memang saya bukan ahli ekonomi, saya tidak punya gelar ekonomi, tapi saya waktu itu ingin bertanya apa yang terjadi kepada bangsa kita," ujarnya.

Prabowo mengatakan, setelah sekian lama dirinya mempelajari tentang fenomena ekonomi Indonesia tersebut, maka masalahnya adalah soal kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar negeri. Prabowo mengaku lebih dari 20 tahun berkeliling Indonesia bahwa ekonomi Indonesia mengalami masalah fundamental yang harus dibenahi.

Oleh sebab itu, melalui satu per satu masalah yang sudah terungkap, mantan Danjen Kopassus itu mengaku pelan-pelan akan menulis tentang fenomena tersebut. (Baca juga: Kebocoran Negara, Prabowo: Kekayaan Kita Masih Mengalir ke Luar Negeri )

"Tapi nanti saja kalau saya butuh uang supaya populer begitu. Sekarang butuh uang juga. Saya kira buku saya nanti agak best seller gitu ya, apa yang terjadi. saya pun bertanya-tanya apa yang terjadi. Dalam ruang tertutup kadang-kadang saya sampaikan ke pak Amien Rais, tapi di khalayak ramai saya belum mau ungkapkan, nanti-nantilah, apalagi banyak kamera tv di sini, jangan. Saya tidak mau mempermasalahkan masa lalu. Tapi hanya kita tidak boleh masuk lubang yang sama berkali-kali kan begitu," ungkapnya.

Ditambahkan Prabowo, fenomena yang ada dalam pikirannya juga tak hampir berbeda dengan yang dipikirkan Bung Karno. Menurutnya, Bung Karno dalam bukunya Indonesia menggugat sudah menguraikan mengenai hal ini bagaiamana ekonomi Indonesia bisa kembali dikuasi Indonesia. (Baca juga: Silaturahmi Warga Muhammadiyah Dukung Prabowo, Ini Sambutan Amien Rais )

"Kemudian terjadilah proses pergerakan kemerdekaan, badan persiapan usaha menuju kemerdekaan, di situlah digodok, keluarlah konsensus besar pancasila akibat kearifan kebesaran jiwa tokoh-tokoh muslim di indonesia, tokoh-tokoh muhammadiyah, tokoh-tokoh nahdlatul ulama, akhirnya kemerdekaan bisa terwujud dan UUD 45 digodok dan diterbitkan," pungkasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5748 seconds (0.1#10.140)