Kubu Jokowi Imbau Relawan Tak Terpancing Pembakaran Kaus di Madura
A
A
A
SURABAYA - Suasana politik kian memanas menjelang pencoblosan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 17 April 2019.
Belakangan beredar video pembakaran kaus bergambar pasangan capres-cawapres Joko Widodo- KH Ma’ruf Amin di media sosial group aplikasi chatting. Peristiwa tersebut diduga terjadi di Kabupaten Sampang, Madura, Selasa 26 Februari 2019 malam.
Tampak dalam video itu sejumlah pemuda menyobeki kaus bergambar pasangan nomor urut 01 itu di tengah jalan raya. Tidak hanya disobek, beberapa pemuda juga terlihat membakar kaus itu dan menginjak-injaknya.
Teriakan dan makian serta kata-kata kotor juga terdengar saat aksi pembakaran berlangsung.“Kami tidak terpancing untuk membalas dendam dengan tindakan anarkis serupa. Yang pasti, kami sangat menyesalkan aksi-aksi anarkis semacam itu. Tim sedang melihat opsi-opsi jalur hukumnya,” kata Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim untuk pemenangan Jokowi- Ma’ruf, Machfud Arifin, Rabu (27/2/2019).
Mantan Kapolda Jawa Timur ini menilai adanya aksi pembakaran kaus Jokowi-KH Ma’ruf Amin di Kabupaten Sampang bukan pertanda di daerah tersebut basis Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.Justru sebaliknya, kata dia, daerah yang sebelumnya dikuasai pasangan nomor urut 02 itu kini berbalik mendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Aksi anarkis ini adalah gejala kemenangan Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf. Di pemetaan kami, sudah sangat terlihat migrasi suara tersebut, terutama di Bangkalan dan Sampang sekarang menjalar ke Sumenep dan Pamekasan,” tuturnya.
Adanya perpindahan suara dukungan ini, lanjut dia, diduga menjadi penyebab dari aksi anarkis tersebut. Diduga ada sejumlah pihak yang tidak terima jika ada perpindahan suara ke Jokowi. Sehingga, mereka melakukan tindakan yang tidak beretika.
“Ada potensi suara Pak Prabowo tergerus besar-besaran di Madura. Ada semacam ketakutan kalah, lalu membikin tindakan anarkis. Dengan adanya kejadian itu (tindakan anarkis), kami justru semangat memenangkan Jokowi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Penggalangan dan Relawan Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi Jatim, Hendro Tri Subiyantoro mengaku belum mengetahui adanya peristiwa pembakaran tersebut. Sehingga, belum ada sikap yang bisa diambil.
“Kami akan cek dulu. Sejauh ini belum ada laporang yang masuk (terkait perisitwa pembakaran kaus bergambar Jokowi-Ma’ruf,” katanya. (lukman hakim)
Belakangan beredar video pembakaran kaus bergambar pasangan capres-cawapres Joko Widodo- KH Ma’ruf Amin di media sosial group aplikasi chatting. Peristiwa tersebut diduga terjadi di Kabupaten Sampang, Madura, Selasa 26 Februari 2019 malam.
Tampak dalam video itu sejumlah pemuda menyobeki kaus bergambar pasangan nomor urut 01 itu di tengah jalan raya. Tidak hanya disobek, beberapa pemuda juga terlihat membakar kaus itu dan menginjak-injaknya.
Teriakan dan makian serta kata-kata kotor juga terdengar saat aksi pembakaran berlangsung.“Kami tidak terpancing untuk membalas dendam dengan tindakan anarkis serupa. Yang pasti, kami sangat menyesalkan aksi-aksi anarkis semacam itu. Tim sedang melihat opsi-opsi jalur hukumnya,” kata Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim untuk pemenangan Jokowi- Ma’ruf, Machfud Arifin, Rabu (27/2/2019).
Mantan Kapolda Jawa Timur ini menilai adanya aksi pembakaran kaus Jokowi-KH Ma’ruf Amin di Kabupaten Sampang bukan pertanda di daerah tersebut basis Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.Justru sebaliknya, kata dia, daerah yang sebelumnya dikuasai pasangan nomor urut 02 itu kini berbalik mendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Aksi anarkis ini adalah gejala kemenangan Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf. Di pemetaan kami, sudah sangat terlihat migrasi suara tersebut, terutama di Bangkalan dan Sampang sekarang menjalar ke Sumenep dan Pamekasan,” tuturnya.
Adanya perpindahan suara dukungan ini, lanjut dia, diduga menjadi penyebab dari aksi anarkis tersebut. Diduga ada sejumlah pihak yang tidak terima jika ada perpindahan suara ke Jokowi. Sehingga, mereka melakukan tindakan yang tidak beretika.
“Ada potensi suara Pak Prabowo tergerus besar-besaran di Madura. Ada semacam ketakutan kalah, lalu membikin tindakan anarkis. Dengan adanya kejadian itu (tindakan anarkis), kami justru semangat memenangkan Jokowi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Penggalangan dan Relawan Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi Jatim, Hendro Tri Subiyantoro mengaku belum mengetahui adanya peristiwa pembakaran tersebut. Sehingga, belum ada sikap yang bisa diambil.
“Kami akan cek dulu. Sejauh ini belum ada laporang yang masuk (terkait perisitwa pembakaran kaus bergambar Jokowi-Ma’ruf,” katanya. (lukman hakim)
(dam)