LTM PBNU Ajak Takmir Bersih-bersih Masjid dari Provokasi Politik
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) mengajak para takmir atau pengurus Dewan kemakmuran Masjid (DKM), jamaah masjid, serta tokoh masyarakat untuk berperan aktif mencegah dan melawan masuknya provokasi dan kampanye politik ke dalam masjid.
LTM pun mengajak untuk melakukan aksi Bersih-bersih Masjid (BBM) Berkah dari fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian.
Hal itu diingatkan LTM PBNU karena masjid rentan dimasuki para petualang politik yang ingin melakukan manuver dengan memanfaatkan masjid sebagai ladang kampanye mereka."Para petualang politik tidak segan-segan melakukan provokasi dengan berbagai bentuk fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian. Ini tidak bisa dibenarkan. Ini harus dihentikan. Ini harus dilawan," kata Koordinator Nasional BBM Berkah, Ali Sobirin dalam keterangan tertulis, Minggu (24/2/2019).
Menurut dia, politik masjid adalah politik kebangsaan, yaitu politik yang mengedepankan cinta dan kasih sayang untuk seluruh elemen bangsa.
Oleh karena itu, masjid harus bersih dari berbagai hal terkait politik kekuasaan atau politik jangka pendek."Karena itu melanggar fungsi dasar masjid dan mengancam norma-norma ukhuwah (persaudaraan dan persaturan) di tengah-tengah masyarakat," katanya.
LTM PBNU juga mengajak para takmir untuk berani mengingatkan, bahkan menghentikan para khatib atau dai yang melakukan provokasi politik-praktis di dalam masjid.
Organisasi terebut juga menegaskan menolak politisasi masjid. "Masjid harus bersih dari fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian yang diinsinuasi oleh para petualang politik," tandasnya.
Untuk mencegah provokasi politik masuk masjid, para takmir dan jamaah diimbau mengintensifkan silaturahmi dan tabayun untuk mengatasi segala bentuk insinuasi politik dan manuver politisasi masjid, meramaikan masjid sebagai pusat persaudaraan dan persatuan seluruh umat Islam.
"Menghidupkan masjid sebagai pusat distribusi rahmatan lil ‘alamin di tengah-tengah masyarakat," katanya.
LTM pun mengajak untuk melakukan aksi Bersih-bersih Masjid (BBM) Berkah dari fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian.
Hal itu diingatkan LTM PBNU karena masjid rentan dimasuki para petualang politik yang ingin melakukan manuver dengan memanfaatkan masjid sebagai ladang kampanye mereka."Para petualang politik tidak segan-segan melakukan provokasi dengan berbagai bentuk fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian. Ini tidak bisa dibenarkan. Ini harus dihentikan. Ini harus dilawan," kata Koordinator Nasional BBM Berkah, Ali Sobirin dalam keterangan tertulis, Minggu (24/2/2019).
Menurut dia, politik masjid adalah politik kebangsaan, yaitu politik yang mengedepankan cinta dan kasih sayang untuk seluruh elemen bangsa.
Oleh karena itu, masjid harus bersih dari berbagai hal terkait politik kekuasaan atau politik jangka pendek."Karena itu melanggar fungsi dasar masjid dan mengancam norma-norma ukhuwah (persaudaraan dan persaturan) di tengah-tengah masyarakat," katanya.
LTM PBNU juga mengajak para takmir untuk berani mengingatkan, bahkan menghentikan para khatib atau dai yang melakukan provokasi politik-praktis di dalam masjid.
Organisasi terebut juga menegaskan menolak politisasi masjid. "Masjid harus bersih dari fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian yang diinsinuasi oleh para petualang politik," tandasnya.
Untuk mencegah provokasi politik masuk masjid, para takmir dan jamaah diimbau mengintensifkan silaturahmi dan tabayun untuk mengatasi segala bentuk insinuasi politik dan manuver politisasi masjid, meramaikan masjid sebagai pusat persaudaraan dan persatuan seluruh umat Islam.
"Menghidupkan masjid sebagai pusat distribusi rahmatan lil ‘alamin di tengah-tengah masyarakat," katanya.
(dam)