Simac Gulirkan Konsep Ma'ruf Amin Terkait Kesejahteraan Rakyat

Kamis, 21 Februari 2019 - 06:47 WIB
Simac Gulirkan Konsep...
Simac Gulirkan Konsep Ma'ruf Amin Terkait Kesejahteraan Rakyat
A A A
JAKARTA - Konsep ekonomi kerakyatan yang diusung calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin (KMA) digulirkan barisan pendukung Santri Milenial Center (SIMAC).

Salah satunya dengan menggelar program Sekolah Barista Santri Indonesia (SBSI) di Kantor Master C19 Portal KMA, Menteng, Jakarta.

"Kami memiliki komitmen untuk mengaplikasikan konsep ekonomi kerakyatan. Pelatihan barista seperti ini tepat sasaran. Sebab, kopi ini sudah akrab dengan kehidupan sehari-hari para santri dan masyarakat umum,” ujar Presiden Direktur SIMAC Gus Rohman, Rabu (20/2/2019).

Program SBSI versi SIMAC menjadi angin segar. Konsep ini bentuk konkret pengembangan ekonomi kerakyatan. Sebab, umat dilibatkan secara aktif.

Kegiatan ini menjadi media terbaik para santri khususnya milenial bereksperimen. Mereka mengasah skill mengolah kopi sekaligus menajamkan naluri berbisnisnya.

"Kopi Abah ini diharapkan sebagai kail. Menjadi perantara para santri dan kaum muda terjun ke dunia wirausaha. Lini bisnisnya tentu saja kopi. Dari situ, akan muncul banyak impact positif. Entah itu bagi individu bersangkutan maupun lingkungannya. Apalagi, barista ini menjanjikan," kata Gus Rohman.

Secara histori, dunia memang mengakui kualitas kopi Indonesia. Bumi nusantara ini adalah penghasil kopi terbaik, baik varian robusta maupun arabika. Varian tersebut tersebar dari Sabang hingga Merauke dengan karakter masing-masing. Sebut saja Kopi Gayo, Jawa, Kintamani, Flores, Toraja, hingga Wamena. Ada juga Kopi Luwak, Lanang, dan Sidikalang..

"Kami memiliki harapan besar kepada para milenial ini. Mereka punya potensi besar dengan kreativitas yang dimilikinya. Kami optimistis, dengan pelatihan barista, nantinya akan muncul banyak wirausaha baru. Hal ini tentu bagus bagi perekonomian umat," kata Dewan Pembina SIMAC Ahmad Syauqi yang juga Putra Cawapres 01 KH Ma'ruf Amin.

Gus Oqi, sapaan Ahmad Syauqi-menambahkan, SBSI memberi kesempatan para peserta membuka ruang dan sudut pandang wirausaha. Sebab, SBSI menjadi forum diskusi dan bertukar gagasan. Bukan hanya itu, SBSI juga menjadi motor pendorong para santri dan milenial memulai usahanya.

"SIMAC memberi banyak fasilitas. Semuanya diajarkan. Yang terpenting mereka maju dalam berwirausaha," ujarnya lagi.

Menguatkan konsep ekonomi kerakyatan, SIMAC juga punya program jangka panjang. Ikut mendorong terciptanya gerakan sejuta usahawan dengan santri sebagai pilarnya. Formulasi ini diberi label ‘Santri Bagus Rupawan Pinter Ngaji dan Usahawan'.

"Kami memiliki visi-misi jangka panjang yang jelas. Nanti pasti akan tercipta banyak wirausahawan baru. Ada banyak lini yang bisa dikembangkan," kata Gus Oqi.

Para pendukung Cawapres 01 KH Ma’ruf Amin sejak awal memang konsisten menyuarakan ekonomi kerakyatan. Kopi Abah ini ditunjuk sebagai motornya melalui beragam pelatihan yang digelar setiap hari Minggu.

Zonasi pelatihannya meliputi Jakarta, Banten, Boogor, Cirebon, dan Bandung. Selanjutnya ada juga Kota Kuningan, Banjar, dan Garut.

"Semua program pelatihan diberikan secara gratis dan terbuka bagi umum. Sebab, setiap individu itu punya peluang sama untuk maju dan mendapatkan kesejahteraannya. Sekarang yang terpenting mau berusaha dan melakukannya," tutup Gus Oqi, yang juga Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0915 seconds (0.1#10.140)