Bara JP: Jokowi Bagi Lahan Konsesi Tunjukkan Keberpihakan Pada Rakyat

Selasa, 19 Februari 2019 - 20:05 WIB
Bara JP: Jokowi Bagi...
Bara JP: Jokowi Bagi Lahan Konsesi Tunjukkan Keberpihakan Pada Rakyat
A A A
JAKARTA - Polemik Prabowo yang terungkap menguasai lahan seluas 340.000 hektar dalam debat capres kedua pada Minggu (17/2/2019) lalu terus menggelinding. Pengurus DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Viktor S Sirait mengatakan sampai saat ini Presiden Jokowi telah membagi lahan konsesi hutan seluas 2,6 juta hektar kepada rakyat.

"Jokowi telah membagi lahan konsesi hutan sekitar 2,6 juta hektar, dibagi per orang 2 hektar, sehingga masyarakat yang kebagian tanah adalah 1,3 juta orang. Di sisi lain Prabowo telah mendapatkan 340.000 hektar konsesi hutan, 220.000 hektar di Kaltim dan 120.000 di Aceh Tengah. Jika ini dibagi ke masyarakat maka akan ada 170.000 masyarakat yang mendapatkan tanan dengan masa pakai 35-50 tahun," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (19/2/2019).

(Baca juga: Greenpeace: Prabowo Tak Punya Konsep Jelas Reforma Agraria)


Viktor memberikan catatan lahan konsesi yang diberikan Jokowi kepada masyarakat ini adalah lahan hutan yang masa konsesinya habis, izinnya ditarik dan alasan yang lain. Dia membandingkan dengan Zulkifli Hasan semasa menjadi Menteri Kehutanan di pemerintahan sebelumnya membagi-bagi lahan konsesi hutan 2,6 juta hektar hanya kepada segelintir orang bukan kepada masyarakat.

"Greenomics Indonesia menempatkan Zulkifli Hasan jadi juara lepas izin hutan jadi perkebunan," katanya.

Menurutnya, pilihan Jokowi membagi lahan konsesi hutan ini menunjukkan keberpihakannya kepada masyarakat yang kurang beruntung. "Bukan segelintir orang penguasa lahan konsesi, seperti yang selalu disampaikan Prabowo, dimana di dalamnya (segelintir orang tersebut) ternyata termasuk Prabowo sendiri," tandasnya.

Viktor melanjutkan ke depan progran ini akan terus dilanjutkan sampai lahan yang dibagi kepada masyarakat seluas 12,7 juta hektar. "Ini akan menjadi lahan produksi (pertanian) masyarakat."

"Dengan lahan ini, masyarakat tidak lagi sebagai buruh tani, namun menjadi pemilik lahan dan hasil yang diharapkan akan lebih optimal karena sudah punya lahan sendiri," sambungnya.

Dia menjelaskan pemberian lahan kepada rakyat ini akan sangat membantu untuk ketahanan pangan nasional karena lahan ini akan menjadi lahan produktif produksi pangan.

"Andai lahan ini ditanami padi dengan asumsi produksi per hektar 6 ton, dua kali panen pertahun, maka jika ada lahan seluas 12,7 juta hektar akan ada peningkatan produksi beras yang cukup signifikan," tuturnya.

Dia memaparkan data yang dikeluarkan Departemen Pertanian tahun 2017 luas lahan tanaman padi Indonesia adalah 16 juta hektar dan memproduksi 84 juta ton padi. "Hal lain adalah pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Jika lahan 12,7 hektar digunakan dengan benar maka akan ada 6,3 juta keluarga yang kurang beruntung akan meningkat drastis pedapatannya," ucapnya.

Ditambahkan Viktor, program bagi lahan yang dilakukan Jokowi ini harus didukung dan diteruskan. "Ini bukti Jokowi pro masyarakat kecil, masyarakat kurang beruntung yang terpinggirkan selama ini karena pemerintahan sebelumnya hanya memperhatikan segelintir orang, membagi bagi lahan hutan untuk segelintir orang," tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6295 seconds (0.1#10.140)