Penampilan Jokowi di Debat Kedua Pompa Optimisme Parpol Koalisi

Senin, 18 Februari 2019 - 22:50 WIB
Penampilan Jokowi di...
Penampilan Jokowi di Debat Kedua Pompa Optimisme Parpol Koalisi
A A A
JAKARTA - Penampilan calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) dalam debat kedua kemarin, dinilai sejumlah pengamat politik unggul telak dibandingkan capres 02, Prabowo Subianto.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin Hasto Kristiyanto mengatakan, keunggulan Jokowi dalam debat, media sosial (medsos) maupun media konvensional, menjadi daya dorong bagi partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) dan para relawan untuk semakin masif melakukan upaya pemenangan di darat.

"Kami mendapat energi baru dan gelora semangat untuk terus memerkuat gerakan teritorial. Seluruh parpol dan relawan 01 akan semakin masif bergerak. Sebab keunggulan Jokowi di udara menjadi panduan dan semangat untuk makin hebat lagi bergerak di darat," tutur Hasto, Senin (18/2/2019).

Dijelaskan Hasto, gerakan darat sebagai kombinasi pergerakan partai, caleg, kepala daerah, para tokoh, dan relawan merupakan kunci peningkatan kemenangan Jokowi-KH Ma'ruf. "Unggul di udara, darat, dan kekuatan langitan telah menjadi tekad kami," papar Sekjen PDIP ini.

(Baca juga: BPN Sebut Rakyat yang Akan Ungkap Fakta Saat Debat Capres Kedua)

Di sisi lain kata Hasto, apa yang disampaikan Jokowi dalam debat tersebut juga membuat dukungan kelompok muda kepada Jokowi-Ma'ruf diyakini bakal meningkat.

"Menguatnya dukungan kaum muda, termasuk generasi milenial Indonesia ke Jokowi dipastikan menjadi tambahan energi kemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin," katanya.

Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menambahkan, setelah debat kedua, ada upaya dari pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi untuk mengalihkan isu dari substansi perdebatan.

Misalnya dengan menyebutkan adanya dugaan penggunaan alat bantu earphone atau pen khusus oleh Jokowi. "Saya berharap publik jangan terkecoh, jangan ikut genderang permainan BPN dengan isu yang terlalu remeh temeh, terlalu teknis, tidak penting. Ini mencoba mengaburkan subtansi pedebatan," ucapnya.

"Justru bagaimana substansi debat diperbincangkan di media. Jangan (mengangkat isu penggunaan) handitalky. Kalau bener sih gak apa-apa. Ini salah lagi. Pak Jokowi menang telak terhadap Pak Prabowo semalam, saya kira publik bisa menilai itu," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0779 seconds (0.1#10.140)