Menjadi Destinasi Halal Nomor 1 Dunia

Senin, 18 Februari 2019 - 05:54 WIB
Menjadi Destinasi Halal...
Menjadi Destinasi Halal Nomor 1 Dunia
A A A
WISATA halal Indonesia terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Indonesia saat ini sudah menempati peringkat kedua destinasi wisata halal dunia berdasarkan penilaian dari Muslim Travel Index (GMTI). Indonesia bersama Uni Emirat Arab berada di bawah Malaysia yang masih menjadi jawara wisata halal dunia. Namun tahun ini Indonesia ditargetkan menempati peringkat pertama dan menjadi destinasi paling ramah terhadap wisatawan muslim.

Tentu target menjadi nomor 1 yang dicanangkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini bukan hal yang muluk. Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mewujudkan itu, antara lain berbekal keindahan alam, kekayaan budaya, dan fakta bahwa Indonesia berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Pertumbuhan wisata halal Tanah Air memang cukup mengesankan. Pada 2017 Indonesia sukses menjaring 1,95 juta wisatawan mancanegara (wisman) halal tourism . Pada 2018, Kemenpar menaikkan target menjadi 3,5 juta. Tahun ini Kemenpar menaikkan lagi target kunjungan menjadi 5 juta wisman atau naik 42% dari tahun lalu. Angka 5 juta ini 25% dari total target wisman tahun ini yang dicanangkan sebesar 20 juta.

Berdasarkan studi GMTI 2018, negara dengan destinasi wisata halal terbaik atau terfavorit dan masuk Top 9 secara berurutan adalah Malaysia, Indonesia, Uni Emirat Arab; Turki, Arab Saudi, Singapura, Qatar, Bahrain, Oman, dan Maroko.

Pemerintah telah menyiapkan tahapan-tahapan langkah untuk menuju sebagai destinasi halal terbaik dunia. Salah satunya meluncurkan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 pada pekan lalu.

Melalui IMTI 2019 Kemenpar menetapkan 10 destinasi wisata halal unggulan Indonesia, yakni Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur (Malang Raya), Lombok, dan Sulawesi Selatan (Makassar dan sekitarnya). Pada 2018 IMTI menetapkan Lombok berada pada urutan pertama sebagai destinasi wisata halal terbaik di Indonesia dan Aceh di urutan kedua.

Saat ini pariwisata halal terus dikembangkan oleh banyak negara karena pangsa pasarnya yang besar. Pada 2017 lalu diperkirakan total kedatangan wisatawan muslim secara global mencapai 131 juta jiwa. Angka ini naik dari 121 juta pada 2016. Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 156 juta pada 2020 atau mewakili 10% dari segmen wisata secara keseluruhan. Studi GMTI 2018 ini sekaligus menunjukkan bahwa pertumbuhan pasar wisata muslim akan terus terjadi dan diperkirakan akan mencapai USD220 miliar pada 2020. Bahkan pasar ini juga diproyeksikan akan terus tumbuh hingga USD80 miliar dan mencapai USD300 miliar pada 2026.

Tentu bukan pekerjaan mudah untuk mendatangkan wisman muslim hingga 5 juta tahun ini sesuai dengan yang ditargetkan. Perlu ekosistem yang menunjang wisata halal tersebut secara riil di lapangan. Kesiapan infrastruktur transportasi tentu hal yang mutlak, begitu pun fasilitas berupa hotel, restoran dengan standar halal bintang empat atau bahkan lima, termasuk ketersediaan sarana ibadah yang baik di tempat tujuan wisata.

Begitu pula dengan unsur keamanan yang harus terjamin. Namun menyiapkan ini saja tidak cukup. Beberapa kesiapan lain perlu dilakukan, misalnya memetakan karakteristik wisman dari tiap negara. Contohnya wisman dari negara Timur Tengah atau negara Asia seperti Kazakhstan dan Uzbekistan harus dipahami perbedaan karakter dan kebutuhannya. Ada wisman yang ketika berkunjung hanya sendiri atau berdua dengan pasangan, tetapi ada pula yang memboyong keluarganya. Memahami karakter penting karena berkaitan dengan pelayanan yang akan diberikan sehingga bisa dengan mudah menarik minat mereka untuk datang ke Tanah Air. Hal lain adalah ketersediaan penerbangan langsung dari negara tujuan ke Indonesia.

Strategi promosi juga harus matang dengan bekerja sama dengan pengusaha travel di luar negeri. Di dalam negeri perlu lebih banyak pelibatan swasta yang bergerak di bidang pariwisata. Pemulihan sarana wisata juga sangat penting. Kita tahu salah satu destinasi andalan wisata halal adalah Lombok, NTB, yang beberapa waktu lalu dilanda gempa bumi. Pemulihan infrastruktur yang rusak di Lombok harus dipercepat agar tidak berimbas jauh pada kedatangan wisman halal tourism ke Tanah Air.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2368 seconds (0.1#10.140)